Mifta dulu cuma lulus SD, kini merawat 7 pasien di yayasan sosial
Merdeka.com - Perjalanan panjang mengantarkan Nur Miftahul Jannah (34) yang hanya lulusan Sekolah Dasar (SD), mendirikan yayasan yang diberi nama Yayasan Kisah Nyata dan Jeritan Hati (KNJH). Selama 14 tahun harus menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong dan Makau untuk mewujudkan cita-citanya.
Mifta berangkat ke Singapura tahun 1997, setelah sebelumnya masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) selama tiga bulan. Dia juga sempat menjadi tukang semir sepatu dan jualan koran.
"Saya lulusan SD, kelas 6 ketemu teman-teman diajak nyemir sepatu di Gajah Mada Plaza. SMP cuma 3 bulan, saya ikut ke Singapura. Dulu bisa, masih mudah. Tahun 1997 ke Singapura," kata Mifta di rumahnya di Jalan Muharto Gang V RT 03 RW 10, Kelurahan Kota Lama, Kecamatan Kedung Kandang, Kota Malang, Selasa (8/3).
-
Apa yang dilakukan eks pasien yayasan saat ini? Pria tersebut diketahui bernama Ardiansyah dan sempat mendapat atensi Purnomo selama 1 tahun. Saat didatangi sang polisi, Ardiansyah nampak semringah. Dia mengungkap rasa bahagianya saat sempat diurus Purnomo sejak divonis mengidap depresi hingga kini kembali sehat dan menjalani kehidupan normal.
-
Apa yang dilakukan TKW untuk menghibur majikannya? Seorang tenaga kerja wanita asal Indonesia di Taiwan memberikan suntikan energi kepada majikannya yang sedang sakit. Bukan memberikan obat-obatan medis, akan tetapi TKW tersebut memberikan suntikan energi berupa hiburan sholawat.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Siapa yang merawat bayi-bayi di yayasan? Dengan dibantu lima orang pengasuh, mereka sabar merawat bayi tersebut, layaknya anak atau keluarga sendiri.Salah satu pengasuh, Essy Trisia Ngongo sudah lima bulan merawat bayi tersebut dan secara bergiliran merawat bayi-bayi itu Perempuan dari Sumba, Nusa Tenggara Timur, itu memang suka dengan anak-anak.
-
Apa saja yang dilakukan Dokter Terawan? 'Prof Terawan Hanya melayani Tindakan Digital Substraction Angiography (DSA), dan Immunotherapy Nusantara,' kata Okta.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Selama tiga tahun, Mifta menjadi TKW di Singapura. Kepergiannya memang untuk mencari nafkah, dan belum terbesit keinginan apapun termasuk mendirikan yayasan.
Namun setelah pulang, kondisi keluarganya yang sudah bermasalah semakin berantakan. Kedua orang tua cerai dan membuatnya tinggal hanya bersama sang ibu.
Saat itulah muncul keinginan untuk membangun yayasan sosial yang mengurus anak-anak kurang kasih sayang. Mifta benar-benar merasakan jauh dari kehidupan kabanyakan anak saat itu.
"Tahun 2000 kembali jadi TKW lagi, karena ingin membangun yayasan sosial," katanya.
Dulu inginnya bukan mengurus pasien seperti sekarang ini, tapi ingin punya panti sosial mengurus anak-anak yatim, anak terlantar, anak yang tidak diakui orang tua. Karena saat itu merasa kurang kasih sayang.
"Saya sendiri merasa seperti itu, karena perpisahan orang tua saya jadi kurang kasih sayang. Dari kecil saya ikut nyemir sepatu, jualan koran. Pengin beli sesuatu lho saya harus seperti itu," katanya.
Saat itu, kata Mifta, selalu iri kalau melihat anak akrab dengan ayah dan ibunya. Sementara dirinya tidak pernah merasakan itu. Mifta hanya tinggal bersama ibu.
"Ibu saya benci sekali sama ayah, akhirnya saya yang jadi korban. Saat itu berharap punya waktu untuk merawat anak-anak yang tidak diharapkan orang tua dan lain-lain," katanya.
Penghasilan Mifta selama 13 tahun menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong dan Makau digunakan untuk membangun Yayasan Kisah Nyata dan Jeritan Hati (KNJH). Lewat yayasan tersebut, Mifta membantu biaya hidup dan pengobatan para pasiennya.
"Selama 14 tahun di Hongkong, memang niatnya untuk ini, ingin mendirikan yayasan sosial," katanya.
Sekarang sedang menangani tujuh pasien dengan penyakit berat, yang di antaranya anak-anak. Tujuh pasien di antaranya menderita tumor perut, kanker darah, bayi tanpa tempurung kepala, bayi kelainan organ dan bayi dengan kanker kelenjar.
Mifta penempatkan mereka dalam ruang bangunan dua lantai yang dilengkapi oksigen dan peralatan medis.
Sementara suaminya, Syaiful Bahri, selain membantu kegiatan sosial juga menjalankan bisnis konveksi. Bisnis dengan 11 karyawan itu menjadi sumber penghasilan hidup sehari-hari.
"Jadi kita bagi tugas, suami yang cari nafkah lewat konveksi, saya yang di sini," tegasnya.
Usaha konveksi sendiri dirintis saat Mifta masih di Hongkong. Dia memberikan modal kepada Syaiful, yang saat itu belum menjadi suaminya. Namun saat itu, rintisan untuk membuat yayasan juga sudah berjalan.
"Suami yang terjun di lapangan, jadi dana dari saya. Sambil buka usaha itu tahun 2010, saya suruh urusi orang sakit dan anak-anak itu. Tapi saat itu belum punya tempat," katanya.
Setelah dapat uang dan pulang dari Hongkong pada 2014, Mifta dan Syaiful berunding untuk berbagi komitmen. Keduanya ingin menjalankan yayasan dengan rumah tangga tetap berjalan normal.
"Yang kerja sosial siapa? Jadi salah satu harus mencari nafkah. Suami memang ahlinya di konveksi. Suami jalan konveksian," katanya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut kisah hidup seseorang yang pernah menjadi gelandangan dan PRT kini sosoknya terkenal di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa harus bekerja sebagai SPG sebelum menjadi perawat di Saudia Arabia.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaIbunda Ria Ricis memberi kabar baik setelah menjalani wisuda penghafal Al-Quran di pesantren Maskanul Huffadz.
Baca SelengkapnyaSimak perjalanan hidup Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Baca SelengkapnyaHal lain yang membuatnya bahagia adalah, ia bisa menunaikan ibadah umrah yang selama ini ia impikan.
Baca Selengkapnya