Milenial Rawan Radikalisme, Eks Napiter Wanti-Wanti Orang Tua Awasi Anak
Merdeka.com - Generasi milenial sangat rawan terpapar paham radikalisme dan terorisme. Kasus bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar dan penyerangan Mabes Polri beberapa waktu lalu mengungkapkan beberapa fakta baru.
Peristiwa tersebut nyatanya melibatkan generasi milenial. Di Makassar pelaku bom berinisial L diketahui masih berusia 26 tahun. Sedangkan, penyerangan di Mabes Polri dilakukan oleh ZA yang masih berusia 25 tahun.
Mantan narapidana terorisme (napiter), Joko Suroso atau yang akrab disapa Joko Padang menilai, dibutuhkan peran orang yang cukup besar sebagai pencegahan. Karena orang tua merupakan pendidik awal di dalam keluarga. Terlebih dengan tak terbendungnya perkembangan teknologi informasi (TI) yang nyaris tanpa terfilterisasi.
-
Kenapa orang tua harus mendidik anak agar peduli pada orang lain? Berdasar riset yang dilakukan peneliti dari Harvard, hal ini rupanya terjadi karena pengajaran dari orangtua yang mengajarkan bahwa kebahagiaan pribadi dan pencapaian lebih penting daripada peduli pada orang lain.
-
Siapa saja yang memberi tekanan sosial pada anak? Peer pressure atau tekanan dari teman sebaya adalah tantangan yang mungkin dihadapi oleh anak-anak di sekolah atau saat bermain dengan teman-teman mereka.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Apa tanggung jawab orang tua terhadap anak menurut Islam? Anak adalah tanggung jawab orang tua, yang mana tanggung jawab ini didasarkan atas motivasi cinta kasih, secara sadar orang tua mengemban kewajiban untuk memelihara dan membina anaknya sampai dia mampu berdiri sendiri (dewasa) baik secara fisik sosial maupun moral.
-
Apa yang harus dilakukan orang tua? Dalam situasi yang sulit seperti ini, anak-anak memerlukan dukungan dan bimbingan yang baik dari orang tua. Orang tua juga harus menyadari bahwa salah satu penyebab utama perilaku bullying pada anak adalah ketidakmampuan mereka untuk membedakan antara perilaku yang baik dan buruk.
-
Apa saja yang perlu diperhatikan saat mendidik anak? Setiap anak pasti akan mencontoh kedua orang tuanya, mereka akan selalu melakukan apa yang dilihat, dengar dan juga rasakan di lingkungan sekitarnya.
"Idealisme kaum milenial cukup tinggi dan akan diperjuangkan hingga tercapai. Termasuk jika masuk dalam paham terorisme. Apalagi kalau dikaitkan dengan sentimen agama, maka sangat muda sekali untuk dimasuki. Di sini peran orang tua sangat penting," ujar Joko dalam acara Ngabuburit dan Silaturahmi antara PWI Solo, Polda Jateng dan Yayasan Gema Salam di Adhiwangsa Hotel Solo, Senin (3/4).
Joko menyampaikan, orang tua mempunyai kewajiban memperhatikan aktivitas anak. Mulai dari pergaulan sehari-hari, sekolah, hingga tempat ibadah. Mengingat, semua anak bisa menjadi sasaran.
"Semua anak bisa jadi sasaran. Tidak peduli itu orang dari Muhammadiyah atau dari NU. Siapa saja bisa direkrut oleh orang yang berpaham radikal," katanya.
Jika ada semangat dan momentum yang tepat, lanjut pria yang pernah masuk jaringan teroris Noordin M Top dan Dr Azhari itu, maka semakin mudah untuk masuk.
Dalam diskusi dengan tema 'Membendung Radikalisme di Kalangan Anak Muda' tersebut, mengatakan, cara membendungnya memang tidak mudah.
"Butuh waktu lama dan tidak bisa secara instan. Orang tua harus bisa mengarahkan anak untuk memilih komunitas pergaulan," katanya.
"Seperti anaknya menghadiri diskusi kok mengarahnya semakin keras dan orang tua tidak didengarkan, nah itu ada indikasi. Ini harus diperhatikan," katanya.
Direktur Amir Machmud Center (AMC), Dr Amir Machmud menambahkan, saat ini paham radikalisme sudah masuk semua kalangan. Mulai dari ASN, pelajar, mahasiswa, anak hingga polisi.
"Paham radikalisme ini sudah masuk ke beberapa level kalangan. Jangan sampai kita biarkan, karena radikalisme tidak akan hilang mengingat ini adalah ideologi," katanya.
Dirintelkam Polda Jateng, Kombes Jati Wiyoto Abadi mewakili Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengapresiasi kegiatan silaturahmi tersebut. Ia menilai, diperlukan sinergitas antarpihak dan stakeholder untuk membendung radikalisme dan terorisme di Tanah Air.
"Tugas polri tidak hanya penegakkan hukum saja. Tetapi juga membangun sinergitas untuk membendung terorisme. Dibutuhkan dukungan semua pihak. Dengan kegiatan ini semoga setidaknya kita bisa berbuat ke negara untuk memerangi radikalisme dan terorisme," kata Jati.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak harus dilindungi dari ancaman intoleransi, radikalisme dan terorisme
Baca SelengkapnyaDiperlukan gotong royong dan kerja bersama demi masa depan anak bangsa.
Baca SelengkapnyaTips Parenting Ala Ganjar: Saya Follower Anak Sekaligus Wasit, Kalau Offside Aku Semprit
Baca SelengkapnyaTidak pantas jika hanya membebankan pembentukan karakter anak kepada sekolah formal saja.
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaOrang tua dan anak bisa punya hubungan asyik meski terpaut usia. Orang tua sebaiknya juga jadi teman curhat paling nyaman bagi anak.
Baca Selengkapnya