Mimpi Besar Gontor, Unida menjadi universitas internasional
Merdeka.com - Menjelang ulang tahun ke-90 adalah moment yang sangat strategis bagi Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo dan Universitas Darussalam (Unida) yang dulu bernama Institut Studi Islam Darussalam (ISID) adalah mendunia yakni mewujudkan sebagai kampus internasional.
Kampus yang didirikan di Jalan Raya Siman Km. 6, Siman, Kecamatan Ponorogo, Jawa Timur ini kini sudah memiliki 10 prodi umum dan 10 prodi agama. Target sebagai kampus internasional ditargetkan dalam 10 tahun ke depan kemudian akan lebih meningkatkan lagi yakni menjadikan Universitas Internasional.
"Nasional kita gapai, insya Allah dalam beberapa tahun ke depan akan kita wujudkan menjadi Universitas Internasional. Network kita kita sudah luas di dalam dan luar negeri. Kita harapkan dalam waktu 10 tahun ini menjadi univerisitas internasional," kata Rektor Unida, Prof Dr. KH. Amal Fathullah Zarkasyi pada merdeka.com, Sabtu (23/1).
-
Apa harapan untuk sekolah ke depannya? 'Teruslah menjadi tempat menimba ilmu yang mencerahkan dan membangkitkan semangat.'
-
Apa yang ingin dicapai UT dengan standar nasional dan akreditasi yang baru? Dengan diluncurkannya standar nasional dan akreditasi yang baru ini insyaa Allah akan memberikan secercah harapan baru bagi kami di UT dan komunitas pendidikan tinggi
-
Siapa yang pernah belajar di pondok pesantren? Anak sulungnya, Laura Meizani Nasseru Asry, memilih untuk melanjutkan pendidikan di pondok pesantren setelah menyelesaikan Sekolah Dasar.
-
Dimana pondok pesantren Langitan berada? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Siapa yang membangun Pesantren Bumi Tanah Jawi? Cak Diqin mendirikan Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Qur’an Bumi Tanah Jawi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
-
Kapan pondok pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
Apa yang menjadi keinginan tersebut menurut putra ke-4 KH Imam Zarkasyi tersebut telah disepakati oleh Pondok Gontor dan juga jaringan alumni.
"Saat ini mahasiswa kita sejumlah 2.660 mahasiswa. Ke depan kita inginnya ke atas bukan ke samping. Dalam artian pendidikan tinggi lebih diutamakan. Makanya sekarang mulai penerapan kaderisasi di semua bidang itu," ujarnya.
"Yang penting lagi secara non fisik Unida adalah Islamisasi ilmu pengetahuam. Orang menyebutkan integrasi ilmu dan Islam, integrasi ilmu kontemporer. Kita lebih dari itu setelah integrasi menginginkan adanya ekonomi Islam, ada sosiologi Islam – itu obsesi," pungkas Prof Dr. KH Amal Fathullah Zarkasyi.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kampus UNU berdiri di lahan 7.478 meter persegi, dan mampu menampung 3.774 mahasiswa dan 151 dosen.
Baca SelengkapnyaSelama ini, masyarakat middle up banyak yang menyekolahkan anaknya ke universitas luar negeri untuk mendapatkan kualitas pendidikan yang bagus.
Baca SelengkapnyaDengan adanya keberadaan sekolah bertaraf internasional di IKN, maka akan dapat meningkatkan kepercayaan investor asing.
Baca SelengkapnyaMerdeka Belajar episode ke-26 yang bertajuk Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi diluncurkan oleh Mendikbudristek Nadiem Makarim
Baca SelengkapnyaMenko PMK Muhadjir Effendy meyakini, Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat menjadi pusatnya Indonesia di masa yang akan datang.
Baca Selengkapnya"Saya akui ini dimulai dari visi pribadi Presiden Joko Widodo,” kata Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaPerguruan tinggi ini merupakan wujud dari implementasi Bhinneka Tunggal Ika dalam Muhammadiyah
Baca Selengkapnya