Mimpi Capai Herd Immunity Lewat Vaksinasi 6-11 Tahun
Merdeka.com - Hampir 10 bulan vaksinasi Covid-19 di Indonesia berjalan, sejak 13 Januari 2021. Sebanyak 108.240.692 masyarakat dalam kelompok umur 18 hingga 59 tahun telah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama dan 66.348.845 sudah menerima dosis kedua.
Vaksinasi menyasar kelompok lansia juga tak sedikit. Saat ini, totalnya mencapai 8.723.505 jiwa mendapatkan dosis pertama. Sementara 5.393.636 dosis kedua.
Vaksin untuk anak sebenarnya susaht berjalan beberapa waktu terakhir. Hanya saja, rentang usianya 12-17 tahun. Data terkini, 4.400.884 anak berusia 12 hingga 17 tahun sudah menerima vaksin dosis pertama dan 3.474.733 dosis kedua.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara mencegah anak terkena penyakit menular? Untuk mengurangi risiko anak-anak terserang penyakit menular, orang tua dapat melakukan beberapa hal, seperti:Memberikan anak vaksinasi sesuai jadwal.Mengajarkan anak untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, seperti mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, dan tidak menyentuh mata, hidung, atau mulut sebelum mencuci tangan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Capaian vaksinasi tersebut nyatanya belum sepenuhnya maksimal. Itu sebabnya, diwacanakan vaksinasi kelompok anak di bawah 12 tahun. Niat ini didukung pula dengan keluarnya keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang mengizinkan penggunaan darurat vaksin Sinovac untuk anak dalam rentang usia 6 hingga 11 tahun.
Epidemiolog dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University, Australia, Dicky Budiman, menilai wacana ini harus disambut baik.
©2021 Merdeka.com/Arie BasukiMenurutnya, vaksinasi pada anak akan memperkecil kemungkinan mereka terpapar Covid-19 saat beraktivitas di luar rumah. Apalagi, mayoritas sekolah sudah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah.
Niat baik lainnya. Dilibatkannya anak usia 6-11 tahun sebagai peserta vaksinasi Covid-19 diharapkan mempercepat tercapainya herd immunity. Apalagi, kata Dicky, populasi anak di Indonesia cukup tinggi, bisa mencapai sekitar 30 persen dari total penduduk.
"Kalau proporsi anak tidak dicakup dalam vaksinasi maka namanya herd immunity sulit dicapai," katanya kepada merdeka.com, Rabu (3/11).
Tetapi, Dicky menyadari vaksinasi Covid-19 anak 6 hingga 11 tahun tidak bisa dilakukan segera. Sebab, pemerintah membutuhkan tambahan stok vaksin Covid-19. Vaksin yang tersedia saat ini sudah diprioritaskan bagi kelompok dewasa yang jauh lebih berisiko terpapar Covid-19.
Dicky menambah, di tengah merebaknya varian Delta yang memiliki angka reproduksi cukup tinggi, target sasaran vaksinasi Covid-19 di Tanah Air perlu direvisi dari 70 persen menjadi sedikitnya 83 atau 85 persen dari total penduduk Indonesia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemberian imunisasi wajib pada anak perlu dilakukan orangtua untuk mencegah sejumlah risiko penyakit.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaDokter anak menegaskan bahwa imunisasi polio tetap aman diberikan pada anak berkebutuhan khusus kecuali pada penderita masalah kesehatan tertentu.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaMycoplasma Pneumonia bisa dicegah dengan vaksinasi dan jaga jarak.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menyebut, pihaknya telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin Mpox.
Baca SelengkapnyaMelewatkan atau tidak memberi imunisasi pada anak bisa berdampak buruk pada kesehatannya.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca Selengkapnya