Mimpi dua bocah putus sekolah mengais rejeki di Kalijodoh
Merdeka.com - Kompleks lokalisasi Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara tidak hanya menjadi tempat bagi wanita malam mencari nafkah dengan menjajakan dirinya. Lokasi esek-esek yang berada tepat di samping Kanal Banjir Barat ini juga menjadi magnet bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) seperti pengemis, pengamen, hingga pemulung.
Anton dan Yanto salah satunya. Dua bocah putus sekolah ini menggantungkan peruntungannya di Kalijodo, dengan menggunakan botol air mineral plastik dan tamborine yang dibuat dari batang balok dan tumpukan tutup botol, keduanya mengamen di setiap tempat lokalisasi.
"Enak di sini mah. Tinggal muter-muter doang dapet duit. Enggak takut ada Satpol PP. Paling kalau ada abang-abang iseng, dia minta dibeliin teh botol," ujar Anton, kepada merdeka.com.
-
Di mana pengamen badut di Kota Serang sering mangkal? Terik di siang itu tak diindahkan beberapa pengamen berkostum badut di kawasan lampu merah, Jalan Bhayangkara, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Apa yang dilakukan pengamen badut di Kota Serang? Demi menyambung hidup, mereka rela berjalan dari satu mobil ke mobil lainnya yang berhenti sejenak untuk mengais koin receh Rp500 hingga Rp1.000. Meski tak seberapa, rasa syukur tetap mereka ucapkan karena jika dikumpulkan bisa digunakan setidaknya untuk memenuhi kebutuhan di rumah.
-
Bagaimana cara pelacur mendapat penghasilan? …Jika wanita mengiringkan seorang gadis dan mengantarkannya ke rumah seorang pemuda, atau jika ada wanita memberi tempat untuk pertemuan yang tidak senonoh antara seorang pemuda dan seorang gadis, karena mendapat upah dari pemuda dan gadis itu, kedua wanita baik yang mengantarkan gadis maupun yang menyediakan tempat itu dikenakan denda 4000 oleh raja yang berkuasa sebagai penghapus kesalahannya…
-
Apa yang dilakukan Ipda Purnomo untuk bantu pengamen? Setelah kedua belah pihak setuju, Purnomo polisi baik itu pun memutuskan untuk memberikan modal kepada pasutri ini.
Kedua bocah yang tidak lulus sekolah dasar ini mengatakan, dalam sehari bisa mengantongi uang hingga Rp 100 ribu. Uang sebanyak itu kemudian dibagi dua untuk keperluan sehari-hari.
Baik Anton maupun Yanto sudah lupa kapan pertama kali mereka mulai mengamen di Kalijodo. Yang mereka tahu, keduanya sudah mencari nafkah lebih dari setahun yang lalu.
"Pertama kali saya ngamen di Beos (Stasiun Kota), terus sama temen diajak ke sini. Dia bilang dari pada di Beos panas, banyak yang malak, ada Satpol PP, mending ngamen di Kalijodoh aja," kenang Yanto.
Meski mudah mendapatkan uang di lokasi prostitusi tersebut, keduanya mengaku tidak ingin selamanya mengamen di Kalijodo. Sama seperti kebanyakan anak kecil lain, keduanya juga memiliki cita-cita.
"kalau saya mah, maunya ngumpulin duit, terus punya konter handphone kaya yang di Roxy. Enak, ngutak-ngatik handphone doang dapet duit," ungkap Yanto. (mdk/tyo)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.
Baca SelengkapnyaGuru yang dulunya penuh wibawa di ruang kelas kini harus berjuang mengais rezeki di tengah keramaian terminal.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaKemunculan 'pocong' di Jalan Margonda Raya membuat resah warga Depok.
Baca SelengkapnyaBerbeda dari biasanya, dua pemuda kedapatan ke luar negeri justru menggunakan ojek.
Baca SelengkapnyaBocah itu melanggar sejumlah aturan lalu lintas hingga ditilang polisi.
Baca SelengkapnyaAda tradisi ngabuburit unik oleh kalangan anak muda di Purwakarta, yakni nongkrong di sekitar rel kereta api.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca Selengkapnya