Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mimpi Tan Malaka gabungkan kekuatan Islam dan komunis

Mimpi Tan Malaka gabungkan kekuatan Islam dan komunis Tan Malaka. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Masih cerita soal perjuangan Tan Malaka memerdekakan Indonesia. Dia dibuang oleh pemerintah kolonial Belanda dari Hindia Belanda, sebutan Indonesia kala itu.

Tan berkelana ke Belanda dan negara-negara Eropa. Hingga akhirnya dia tiba di Moskow, Uni Soviet. Tan menghadiri Kongres Komunis Internasional ke-empat, 12 Nopember 1922. Dia hadir sebagai perwakilan Partai Komunis Indonesia.

Di depan para tokoh komunis sejagat, Tan memaparkan idenya. Tentang kerja sama antara kekuatan komunis dan Islam memerangi penjajahan dan kapitalisme. Dia mengambil contoh di Jawa saat Islam dan komunis berjuang untuk tujuan yang sama, melawan penindasan kolonial Belanda.

Tan menjelaskan ada organisasi Sarekat Islam (SI) yang sangat besar. Antara tahun 1912 dan 1916 organisasi ini memiliki satu hingga empat juta anggota.

"Itu adalah sebuah gerakan popular yang sangat besar, yang timbul secara spontan dan sangat revolusioner," kata Tan yang berpidato dalam bahasa Jerman patah-patah. Bahasa Jerman adalah bahasa resmi Kongres Komunis Internasional.

Hingga tahun 1921, orang-orang komunis berada dalam Sarekat Islam. Komunis saat itu hanya beranggotakan 13.000 anggota. Tetapi mereka bisa memasukkan program-program revolusioner ke dalam SI. Termasuk agitasi pedesaan mengenai kontrol pabrik hingga kekuasaan untuk tani miskin dan proletar.

Namun kemudian Sarekat Islam pecah. Para agen pemerintah kolonial Belanda turut menyebarkan politik jurang pemisah antara komunis dan Islam. Seperti komunis akan memerangi Islam dan menghancurkan agama.

"Apa kata mereka kepada para petani jelata? Mereka bilang: Lihatlah, Komunis tidak hanya menginginkan perpecahan, mereka ingin menghancurkan agamamu! Itu terlalu berlebihan bagi seorang petani muslim. Sang petani berpikir: aku telah kehilangan segalanya di dunia ini, haruskah aku kehilangan surgaku juga? Tidak akan! Ini adalah cara seorang Muslim jelata berpikir. Para propagandis dari agen-agen pemerintah telah berhasil mengeksploitasi ini dengan sangat baik. Jadi kita pecah," sesal Tan.

Tan menutup pidatonya dengan sebuah ajakan untuk dunia komunis internasional.

"Ini adalah sebuah tugas yang baru untuk kita. Seperti halnya kita ingin mendukung perjuangan nasional, kita juga ingin mendukung perjuangan kemerdekaan 250 juta Muslim yang sangat pemberani, yang hidup di bawah kekuasaan imperialis. Karena itu saya tanya sekali lagi: haruskah kita mendukung Pan-Islamisme, dalam pengertian ini?" ujar Tan disambut tepuk tangan meriah.

Hary A Poeze, peneliti dari Belanda yang menghabiskan seluruh hidupnya meneliti Tan Malaka menjelaskan pendapat Tan disambut hangat peserta yang hadir. Walau begitu tetap saja ada yang tak sepakat.

"Tokoh komunis India Manabendra Nath Roy menentang ide Tan Malaka. Roy berpendapat Islam adalah kekuatan kolot," kata Poeze saat berkunjung ke kantor redaksi merdeka.com pekan lalu.

Tan Malaka dieksekusi pasukan TNI di bawah pimpinan Letnan Dua Sukotjo 21 Februari 1949. 16 Tahun setelah kematiannya, kekuatan komunis habis tumpas di tangan tentara dan kaum agama.

(mdk/ian)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
30 Quotes Tan Malaka tentang Perjuangan, Cocok untuk Caption Media Sosial
30 Quotes Tan Malaka tentang Perjuangan, Cocok untuk Caption Media Sosial

Tan Malaka adalah seorang tokoh sejarah yang memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara
Bertemu Kiai dan Santri, Mahfud MD Tekankan Pentingnya Mencintai Negara

Mahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Tak Banyak yang Tahu Ternyata Ada Tentara Muslim di Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ini Sosok Mereka
Tak Banyak yang Tahu Ternyata Ada Tentara Muslim di Perang Kemerdekaan Amerika Serikat, ini Sosok Mereka

Di antara para pejuang, ternyata ada tentara beragama Islam yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Amerika Serikat di Perang Kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat
Pemberontakan Silungkang, Bentuk Protes Eksploitasi Kolonial di Kalangan Warga Sumatra Barat

Perlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.

Baca Selengkapnya
Bacaan Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2024, Lengkap dengan Teks Bahasa Indonesia
Bacaan Doa Malam Tirakatan 17 Agustus 2024, Lengkap dengan Teks Bahasa Indonesia

Doa malam tirakatan 17 Agustus 2024 ini bisa diamalkan. Doa ini mencerminkan rasa syukur dan harapan agar negara selalu dalam lindungan-Nya.

Baca Selengkapnya
Peristiwa 25 Juni 1896: Kelahiran KH Mas Mansur, Pejuang Nasional dan Pimpinan Muhammadiyah
Peristiwa 25 Juni 1896: Kelahiran KH Mas Mansur, Pejuang Nasional dan Pimpinan Muhammadiyah

KH Maas Mansur adalah seorang tokoh Islam, pejuang, dan pahlawan nasional yang berkiprah lama di Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan
Memaknai Hari Kemerdekaan dengan Merangkul Perbedaan

Kemerdekaan yang dirayakan bangsa Indonesia adalah untuk mengingat lepasnya Indonesia dari penjajahan negara asing.

Baca Selengkapnya
Ini Sosok Pahlawan Nasional Ikut Berjuang di Palestina Sebelum Indonesia Lahir, Berjasa Ikut Rumuskan Pancasila
Ini Sosok Pahlawan Nasional Ikut Berjuang di Palestina Sebelum Indonesia Lahir, Berjasa Ikut Rumuskan Pancasila

Sosok pahlawan nasional yang pernah berjuang bantu Palestina sekaligus merumuskan Pancasila.

Baca Selengkapnya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya
Puluhan Sukarelawan Indonesia Dilatih Militer Mesir Untuk Lawan Israel & Sekutunya

Ada 50 orang relawan dari Indonesia yang siap bertempur. Mereka telah dilatih dan dipersenjatai.

Baca Selengkapnya