Mimpi Venthy buat koperasi mandiri untuk wanita Kupang
Merdeka.com - Bernadin Aprialiani Venthy Sabaat (45) telah memberikan banyak kontribusi bagi kemajuan wanita Kupang, khususnya di Desa Penfei Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kupang, NTT. Dalam waktu kurang dari 10 tahun, wanita-wanita di tempat tinggalnya bergerak maju dan mandiri.
Melalui Rumah Perempuan yang dibentuk Venthy, mereka tidak lagi bergantung suami tapi punya penghasilan sendiri dan mandiri.
"Manfaat ikut ini jadi bisa berorganisasi, memahami karakter, memotivasi, bersemangat dalam mengikuti kelompok. Sementara dari pelatihan saya bisa buat keripik tempe dan tanam terong, pepaya, tomat," ucap anggota Rumah Perempuan Yati kepada wartawan di lokasi, Kupang (10/2).
-
Gimana Qorry bisa dapat pendapatan saat di rumahkan? Berbekal uang tabungan yang dihasilkan selama bekerja, Qorry berusaha meneruskan hidup dengan berbisnis kuliner.
-
Bagaimana suami pengangguran ini mendapatkan uang? Fenghua selalu siap membantu suaminya, menyediakan makanan dan membayar biaya kuliah.
-
Dimana kebahagiaan rumah tangga tercipta? Rumah tangga yang bahagia adalah tempat di mana kita merasa aman dan dicintai.
-
Siapa yang bisa membantu seseorang agar tidak bergantung pada orang lain? Untuk menghentikan kegelisahan dan mencegah motivasi yang dimiliki tersedot oleh orang lain, maka perlu berkolaborasi dengan individu yang memiliki nilai-nilai sejalan dengan diri kamu.
-
Bagaimana kelomang berganti rumah? Kelomang memiliki kebiasaan berganti rumah dengan cara meninggalkan cangkang lama dan mencari cangkang baru yang lebih besar ketika ukurannya bertambah.
-
Apa yang dilakukan Si Eneng setelah menikah? Setelah menikah, Jessica berangkat umrah bersama sang suami dan memutuskan mengenakan hijab.
Untuk masuk menjadi anggota Rumah Perempuan, warga hanya diminta membayar uang pendaftaran Rp 25 ribu dan iuran pokok seribu rupiah saja. Semangat Venthy menyebar hingga beberapa dusun di desanya ikut membuka cabang Rumah Perempuan dua.
Namun gerakan feminis ini bukan tanpa kendala. "Kami kekurangan modal bahan-bahan yang ada dan karena kendala keuangan," ungkap Venthy sedih.
Beberapa orang pun menyarankan ia ikut kredit di bank tapi rupanya Venthy enggan karena masalah administrasi yang njelimet. Kalau sudah begini, dia khawatir akan kesulitan biaya transport karena harus bolak balik bank.
"Kami sendiri maju geli karna kredit kita enggak tahu kalau harus ke sana sini," jelas Venthy.
Yang jelas mimpinya saat ini agar organisasi yang dijalankannya dilihat pemerintah dan mendapat suntikan dana. "Kalau kami ada modal kami akan dirikan koperasi saya melihat. Kami juga butuh pelatihan dan ilmu-ilmu. Banyak yang ngantre modal tapi tidak ada," harap Venthy.
Sebelumnya, organisasi Rumah Perempuan adalah organisasi yang mengurusi kepentingan, hak dan perlindungan wanita. Dalam organisasi yang dipantau oleh Yayasan Tifa ini, wanita diberi pemahaman mengenai perlindungan terhadap KDRT dan melatih para perempuan untuk bekerja di ladang, menenun sampai berdagang agar punya penghasilan sendiri.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kanggo Riko dalam bahasa setempat berarti ”Untuk Anda”.
Baca SelengkapnyaKehadiran KWT Cahaya Suci menjadi wadah untuk memberdayakan para wanita, khususnya para ibu rumah tangga.
Baca SelengkapnyaWanita ini membagikan perbandingan nasibnya sebelum dan sesudah kerja di Malaysia.
Baca SelengkapnyaTak terkira, nasibnya justru berubah usai kehadiran sosok ketiga.
Baca SelengkapnyaBNI menghadirkan Rumah Pertiwi dengan tema 'Tali Kasih Pertiwi bagi Jakarta jadi Karya untuk Nusantara'
Baca SelengkapnyaWanita ini awalnya dituntut sang ayah untuk jadi PNS namun kini malah sukses sebagai pengusaha.
Baca SelengkapnyaIa tak menyangka menikah dengan anak tunggal memiliki banyak kebebasan.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita asal Magelang berhasil membangun rumah mewah hasil berjualan kaktus dan bertani cabai.
Baca SelengkapnyaDiketahui, hampir seluruh anggota KWT Cahaya Suci memiliki latar belakang sebagai petani.
Baca SelengkapnyaKata-kata pepatah yang berbunyi “kehidupan seperti roda sedang berputar” menggambarkan kehidupan Yati.
Baca SelengkapnyaKesuksesan wanita kampung angkat derajat orangtua. Dibuktikan dengan aset rumah yang berjumlah lebih dari dua. Begini penampakannya bak istana.
Baca SelengkapnyaRata-rata masyarakat Indonesia mulai menabung dan berinvestasi di usia 31 tahun.
Baca Selengkapnya