Minim akses, warga lintasi jembatan reyot di atas Bengawan Solo
Merdeka.com - Ratusan warga Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo dan sekitarnya sejak beberapa hari ini nekat menyebrangi Sungai Bengawan Solo melalui sebuah jembatan darurat yang terbuat dari bambu atau sering disebut kreteg sesek. Aksi berbahaya itu mereka lakukan, setelah jembatan utama di Jalan Mojo-Semanggi diperbaiki.
Untuk menuju ke Kota Solo mereka harus memutar lebih jauh melewati Jembatan Jurug atau Bacem Solo Baru. Para pengayuh sepeda dan sepeda motor pun memilih melintasi jembatan darurat yang dibuat oleh warga, meskipun bahaya mengancam. Sebab di musim hujan seperti ini, bisa saja tiba-tiba banjir datang dan melenyapkan jembatan.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Solo menutup jembatan penghubung Kecamatan Mojolaban Sukoharjo dengan Kota Solo selama 10 hari sejak 27 Oktober lalu. Jembatan itu harus ditutup total karena perbaikannya mensyaratkan tidak boleh ada getaran apalagi beban di lantai jembatan selama pekerjaan berlangsung.
-
Bagaimana tol Solo-Yogyakarta untuk arus balik? Sedangkan tanggal 12-15 April diberlakukan sebaliknya, untuk arus balik dari Yogyakarta ke Solo.'Tol fungsional Solo-Jogja akan kita buka mulai pukul 6.00 pagi sampai 5 (17.00) sore,' ungkapnya.
-
Apa tujuan Tol Jogja-Solo? Selain memberikan kenyamanan serta efisiensi dalam perjalanan, jalan tol itu juga memanjakan pengendara dengan keindahan pemandangan yang memukau di sepanjang perjalanan.
-
Kenapa Tol Jogja-Solo penting? Terlebih jalan ini diproyeksikan akan menjadi jalur alternatif saat masa mudik lebaran 2024 nanti.
-
Apa yang dibuka dari Jalan Tol Solo-Jogja? Panjang ruas tol yang dibuka mencapai 25 kilometer, mulai dari Gerbang Tol Colomadu sampai exit tol sementara yang berada di selatan Desa Jagalan, Kecamatan Karangnongko, Klaten.
-
Bagaimana Tol Jogja-Solo diantisipasi? Langkah antisipasi itu tertuang dalam draf rencana operasional antisipasi angkutan lebaran 2024.
-
Kenapa Jalan Tol Solo-Jogja dibuka saat mudik? Diharapkan dengan dibukanya tol tersebut mampu mengurai kemacetan pada jalur nasional Solo-Yogyakarta.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo meminta agar jembatan darurat yang menghubungkan Kamoung Beton, Kelurahan Sewu dengan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo ditutup. Selain tidak layak dari segi keamanan, jembatan tersebut juga dinilai tak berizin.
"Jembatan sesek itu seharusnya ditutup, karena jelas tidak berizin. Itu berbahaya, rawan ambrol, bisa-bisa nyemplung kali," ujar Rudyatmo, Senin (30/10).
Rudyatmo beralasan pembangunan jembatan harus dilengkapi izin dari pihak terkait. Merujuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2011 pasal 57, pemanfaatan bantaran dan sempadan sungai, termasuk pembangunan jembatan harus mendapat izin.
Apalagi jembatan sesek tersebut menghubungkan wilayah Solo dan Sukoharjo maka izin diterbitkan oleh Gubernur. Pembangunan jembatan juga harus berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBSWBS).
"Saya minta masyarakataga bersabar dulu, memutar lewat Jembatan Jurug atau Bacem selama perbaikan Jembatan Mojo dikerjakan. Lebih lama sedikit nggak masalah, yang penting kan aman. Daripada kecemplung kali malah bahaya, yang tanggungjawab siapa?," tandasnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Hari Prihatno mengimbau masyarakat agar tidak melintas jembatan bambu untuk menyeberang Sungai Bengawan Solo. Jembatan itu dinilai tidak layak dari segi keamanan.
"Warga harus bersabar, jembatan Mojo setelah perbaikan selesai Senin (6/11) akan dibuka lagi," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saking macetnya, terkadang Satlantas Polresta Pati juga membagikan nasi bungkus gratis bagi pengguna jalan yang terjebak.
Baca SelengkapnyaBahkan dikabarkan pernah ada warga yang meninggal dunia usai terjatuh dari atas jembatan saat menyeberangi sungai tersebut.
Baca SelengkapnyaSelama ini banyak kendaraan pengangkut logistik dan mobil yang berkepentingan ke lokasi penampungan imigran etnis Rohingya di Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaBantuan pembangunan jembatan yang diberikan merupakan wujud nyata kepedulian BRI dalam membantu masyarakat.
Baca SelengkapnyaKondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaSetelah ditinggal warganya, kampung ini kemudian berganti nama menjadi Mojokoncot
Baca SelengkapnyaSejumlah warga menyeberangi sungai membawa jenazah yang akan dimakamkan di pemakaman itu viral di media sosial
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSebelum ada Jalur Lingkar Barat Purwakarta, ada satu kecamatan dalam keadaan terisolasi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan warga Lampung yang harus melewati ombak pantai dengan menggunakan motor demi bisa pulang ke rumah usai belanja di pasar.
Baca SelengkapnyaSebuah video yang merekam jembatan ekstrim di Serdang Bedagai viral di media sosial. Jembatan itu terlihat sangat rapuh dan berbahaya bila dilewati kendaraan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya warga sudah sempat memperbaiki jalan tersebut, namun akhirnya rusak kembali.
Baca Selengkapnya