Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Minim Fasilitas Kesehatan untuk Anak di Tengah Lonjakan Covid-19

Minim Fasilitas Kesehatan untuk Anak di Tengah Lonjakan Covid-19 Ilustrasi. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia melonjak sangat tajam dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan dari lonjakan tersebut sekiranya terdapat ancaman yang cukup tinggi menyasar kelompok usia anak mulai dari nol sampai 18 tahun terpapar positif Covid-19.

Namun demikian potensi terpapar anak pada Covid-19, tidaklah diikuti dengan pemenuhan fasilitas khusus anak yang memadai. Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr Aman Pulungan saat konferensi pers 5 Organisasi Profesi secara virtual, Jumat (18/6).

"Selama ini kita mengatakan bahwa anak ini berbeda, karena memang sampai saat ini bahkan ICU khusus anak ini tidak tersedia di sebagian besar rumah sakit," kata Aman dalam paparannya.

Bahkan bukan cuman fasilitas, Aman menyebut kekurangan juga menyasar ke sumber daya manusia, dokter dan perawat sampai obat-obatan khusus anak yang skemanya belum ditanggung BPJS Kesehatan. Hal ini bila terus berlanjut bisa membuat kolaps.

"Saat ini juga SDM sudah mulai menurun termasuk dokter dan perawat ini akan menjadi masalah dan obat-obatan juga untuk yang misalnya khusus anak kaya gitu juga banyak tidak tersedia karena tidak tersedia skemanya di BPJS," katanya.

Kemudian, Aman menjelaskan terkait gambaran data kasus Covid-19 yang menyasar anak usia 0 sampai 18 tahun bisa mencapai 12,5 persen. Yang arinya terdapat 1 dari 8 kasus anak yang membutuhkan perawatan.

Sementara yang kedua terkait kasus fatality rate (kematian akibat COVID-19) pada anak yang saat ini sangat tinggi, mencapai 3 sampai 5 persen menjadi kematian yang paling banyak di dunia.

"Kedua data dari IDAI menunjukkan case fatality rate-nya itu adalah 3 sampai 5 persen jadi kita di kematian yang paling banyak di dunia. Jadi bisa dibayangkan kan satu dari 8 anak itu yang meninggal 3 sampai 5 persen," imbuhnya.

Dia mengambil contoh pada kasus DKI pada 16 Juni 2021 setidaknya terdata sebanyak 661 anak terkonfirmasi positif Covid-19 dan terdapat 144 balita di dalamnya. Maka, dia mengimbau seluruh kegiatan bagi anak harus dilaksanakan secara daring.

"Jadi IDAI mengimbau semua kegiatan yang melibatkan anak usia 0 sampai 18 tahun itu dilaksanakan di secara daring dan didampingi dari orangtua atau pengasuh harus mendampingi anaknya saat beraktivitas dari maupun Kapan lagi kita jadi orang tua menyayangi anak orang tua dan anak-anak kita," katanya.

"berikutnya adalah menghindari keluar rumah, kecuali dalam keadaan mendesak. Anak itu hanya harus di rumah yang berikutnya saat berkegiatan di luar rumah menghindari area dengan ventilasi tertutup kepadatan dan kontak mengikuti protokol kesehatan secara disiplin selama di dalam rumah maupun luar," tambahnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Perhimpunan Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Sally Aman Nasution menambahkan, upaya menekan kasus COVID-19 dengan mengurangi mobilitas. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro harus diterapkan ketat.

"Kami fokus upaya preventif agar semua stakeholder menerapkan PPKM mikro atau apakah apa pun untuk mengurangi mobilitas masyarakat, sehingga kasus dapat dikendalikan," tambahnya.

Sally juga mengatakan, agar pasien non Covid-19 dapat memperoleh pelayanan kesehatan dengan baik. Bahkan pelayanan kesehatan non Covid-19, terutama pasien yang memiliki riwayat komorbid dapat ditingkatkan.

"Pandemi setahun lalu, kami sempat mengimbau warga yang memiliki penyakit kronik tidak ke rumah sakit. Tapi itu kan tidak bisa terjadi terus menerus. Pelayanan kesehatan tetap harus dilakukan ke rumah sakit untuk pasien non Covid-19. Ini perlu menjadi perhatian kita semua," kata Sally, yang juga dokter spesialis penyakit dalam.

"Pasien yang punya komorbid dan non Covid-19 juga harus mendapat pelayanan dengan baik. Jadi, bagaimana semua pasien mendapatkan pelayanan baik, tidak hanya kasus Covid-19 saja."

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun
Depan Jokowi, Menkes Sebut 78.000 Bayi di Indonesia Meninggal Dunia Setiap Tahun

"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.

Baca Selengkapnya
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers
Kesehatan Mental Generasi Z Lebih Rapuh Dibanding Milenial dan Boomers

Survei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.

Baca Selengkapnya
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak
Kasus Kematian Akibat DBD di Kota Tangerang Didominasi Anak-Anak

DBD menjangkiti kelompok usia produktif dan paling banyak terjadi di usia anak-anak.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
WHO Ungkap Data Mencengangkan soal Balita di Gaza, Sungguh Menyedihkan Isinya
WHO Ungkap Data Mencengangkan soal Balita di Gaza, Sungguh Menyedihkan Isinya

Berikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemeriksaan Kesehatan Murid SD di Tengah Buruknya Polusi Udara Jakarta
FOTO: Pemeriksaan Kesehatan Murid SD di Tengah Buruknya Polusi Udara Jakarta

Polusi udara yang buruk turut menjadi pendorong kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak.

Baca Selengkapnya
WHO Ungkap Israel Bikin 8.000 Anak Palestina di Bawah Usia 5 Tahun Menderita Gizi Buruk Parah, Tubuhnya Kurus Kering
WHO Ungkap Israel Bikin 8.000 Anak Palestina di Bawah Usia 5 Tahun Menderita Gizi Buruk Parah, Tubuhnya Kurus Kering

Perang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.

Baca Selengkapnya
Tiap Tahun 11 Ribu Anak Didiagnosis Kanker, Banyak Baru Diketahui pada Stadium Lanjut
Tiap Tahun 11 Ribu Anak Didiagnosis Kanker, Banyak Baru Diketahui pada Stadium Lanjut

Banyak pasien kanker anak baru mengetahui kondisi kesehatannya setelah memasuki stadium lanjut.

Baca Selengkapnya
4 Bulan Bombardir Gaza, Israel Bunuh Anak-Anak Palestina Lebih Banyak dari 4 Tahun Terakhir Konflik di Dunia
4 Bulan Bombardir Gaza, Israel Bunuh Anak-Anak Palestina Lebih Banyak dari 4 Tahun Terakhir Konflik di Dunia

Anak-anak merupakan korban nomor satu dalam perang brutal Israel di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO
Perlu SDM Unggul, Wamenkes: Rasio Dokter Indonesia di Bawah Standar WHO

Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di 2022.

Baca Selengkapnya
20.511 Balita di Jawa Tengah Terserang ISPA, Kenali Gejalanya Berikut Ini
20.511 Balita di Jawa Tengah Terserang ISPA, Kenali Gejalanya Berikut Ini

Data itu berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jateng.

Baca Selengkapnya