Minta apartemen, DPR dinilai hanya habiskan uang rakyat
Merdeka.com - Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengkritisi rencana DPR membangun apartemen untuk anggotanya. Dia mengatakan, lebih baik anggota DPR fokus membenahi kinerja yang dinilainya sudah semakin merosot.
"Mereka sebenarnya maunya apa, dulu mau gedung, sekarang mau apartemen, nanti mau kolam renang. Itu semua cita-cita yang mungkin banyak di-iya-kan kalau berbanding lurus dengan kepuasaan publik. Nah sekarang kepuasaan publik di titik paling nadir," katanya di Jakarta, Jumat (11/8).
"Termasuk prolegnas, attitude, dan lain-lain. Jadi saya pikir rakyat susah untuk mengerti selama mereka tidak melihat manfaat gedung atau apartemen," tambah Ray.
-
Bagaimana DPR mendukung kinerja Kejagung? 'Tentunya Komisi III selalu memantau serta mengapresiasi kinerja setiap insan Adhyaksa, di mana pun mereka berdinas. Karena mengemban amanah menjadi penegak hukum itu memang tidak mudah. Pastinya ada berbagai godaan dan rintangan yang terus merintangi kinerja jaksa.'
-
Bagaimana DPR menilai proses hukum Kejagung? Semuanya berlangsung cepat, transparan, tidak gaduh, dan tidak ada upaya beking-membeking sama sekali, luar biasa.
-
Apa yang DPR sesalkan? 'Yang saya sesalkan juga soal minimnya pengawasan orang tua.'
-
Siapa yang pernah jadi anggota DPR RI? Sosok Romo Wisnoe yang begitu berpengaruh di tengah kelompok penghayat, menjadi magnet bagi partai politik saat itu. Sejumlah partai berebut menariknya menjadi anggota partai. Dan di era 1980-an, dia lolos menjadi legisltatif sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Golkar.
-
Bagaimana DPR berharap Polri bekerja? 'Pilkada serentak ini pastinya tidak kalah ‘panas’ dari Pemilu kemarin. Dan salah satu ruang pertarungan ide itu adanya di ruang digital, media sosial. Nah peran Polri di sini yaitu memastikan agar tidak adanya hoaks yang dapat memecah belah masyarakat. Konten-konten ujaran kebencian dan fitnah juga harus dipantau. Jangan sampai ada pihak yang sengaja menggiring dan menyesatkan masyarakat. Saya yakin polisi bisa 100% menjaga kondusifitas keamanan sepanjang Pilkada,' ujar Sahroni dalam keterangan (11/9).
-
Kenapa DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
Dia membandingkan kinerja anggota legislatif itu dengan KPK. Menurut Ray, DPR saat ini bekerja hanya untuk menghabiskan uang rakyat namun tidak sebanding dengan kinerjanya.
Bahkan, Ray mengungkapkan, kinerja anggota DPR berbanding terbalik dengan etos kerja lembaga antirasuah yang diapresiasi tinggi oleh publik.
"Nah ini jangan sampai kepuasaan di titik nadir, mereka minta duit. Sedangkan KPK, yang kepuasaan publiknya di titik tertinggi, minta duit mereka marahin. Terus maunya apa? Publik enggak pernah marah kalau KPK minta, karena memang tingkat kepuasannya tinggi," ungkapnya.
Menurutnya yang diperlukan adalah DPR hadir untuk rakyat bukan malah ribut untuk membangun apartemen atau mempercantik gedung DPR yang menggunakan uang rakyat.
"Karena yang diminta publik itu bukan gedung yang mewah tapi kerja politik yang mewah. Kerja politik yang mewah itu yg kita tunggu, yang rasional, yang berpihak kepada rakyat," tandasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga kepolisian dalam paparannya dipimpin Wakapolri Komjen Agus Andrianto, meminta anggaran naik menjadi Rp165 triliun lebih.
Baca SelengkapnyaPenceramah kondang Dasad Latif sentil anggota DPR yang terkadang bersikap lebih hebat.
Baca SelengkapnyaPerubahan gaya hidup tersebut lantaran mendapatkan kucuran anggaran Pemilu sebesar Rp56 triliun.
Baca SelengkapnyaTernyata tidak semua rumah dinas DPR bisa disebut tidak layak huni, sebab kondisinya masih terbilang kokoh.
Baca SelengkapnyaWalaupun begitu, sejauh ini dia belum menyebut nominal tunjangan rumah dinas yang akan diberikan dan otomatis menambah gaji para Anggota DPR RI tersebut.
Baca SelengkapnyaAnggota DPR memarahi Ketua KPU terkait berbagai hal dalam rapat Komisi II.
Baca SelengkapnyaDalam rapat, Dirut PT Timah, Ahmad Dani Virsal, menjadi bulan-bulan anggota DPR.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan masih membahas mengenai rencana ke depan terkait pengelolaan rumah dinas DPR.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan itu sehubungan dengan penyidik KPK yang mengusut kasus dugaan korupsi perabotan rumah Dinas DPR RI.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di perumahan itu hanya terlihat sedikit kusam.
Baca SelengkapnyaBerbicara mengenai penghasilan, Tommy mengungkapkan bahwa gaji dari DPR dan dunia hiburan tidak jauh berbeda.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR Fraksi Gerindra, Nuroji curiga anggaran tersebut hanya dipakai untuk rapat.
Baca Selengkapnya