Minta dihapus, polisi telusuri penyebar video muda mudi diarak di Cikupa
Merdeka.com - Polisi terus menelusuri akun media sosial yang mengunggah video penggerebekan dan pengarakkan dua sejoli diduga pasangan kumpul kebo. Peristiwa penggerebekan itu terjadi Jalan Peusar, Kampung Kadu, RT 07/03 Kelurahan Sukamulya, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, hari Jumat (10/11).
Sejauh ini, polisi telah menutup empat akun Youtube yang mengunggah video tersebut.
"Lalu ada beberapa akun lain yang kita laksanakan siber patrol dan kita melaksanakan pendekatan kita japri untuk segera menutup akun tersebut," kata Kapolres Kota Tangerang, AKBP Sabilul Alif di lokasi, Selasa (14/11).
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Kenapa bule tersebut mengunggah video tersebut? 'Si bule ini yang jelas bukan di Indonesia lagi dia. Dia berani memviralkan pasti dia tidak di sini,. Buktinya kan kasus lama banget dan Polda Bali akan telusuri apa maksud dia memviralkan itu,' kata Kombes Jansen saat dikonfirmasi, Selasa (27/2).
-
Kenapa melihat video zina itu dosa? 'Adapun melihat sesuatu (al-manzhur ilaih) seperti mahram dan selainnya, selain istri dan budaknya, secara pasti adalah haram (Syarh Muhammad ar-Ramli). (Dalam hal ini) Ali asy-Syibramalisi menyatakan bahwa keumuman keharaman ini meliputi benda-benda mati. Karenanya, haram melihat benda-benda mati dengan disertai syahwat' (Sulaiman al-Bujairimi, at-Tajrid li Naf’ al-‘Abid, al-Maktabah al-Islamiyyah-Turkey).
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Mengapa BRI mengambil tindakan tegas terkait video tersebut? 'BRI akan mengambil tindakan tegas dan mengambil langkah hukum terhadap pihak-pihak terkait, karena konten berisi informasi yang menyesatkan, merusak citra BRI dan berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat,' ujarnya.
Sabilul menyayangkan ulah si pengunggah karena video itu tidak layak dipertontonkan dan disebarluaskan. Polisi meminta pihak-pihak yang menyimpan video tersebut segera menghapus.
"Apabila ini tidak diindahkan kita akan memburu pengunggah video dan siapa pengunggah pertama. Video ini adalah video yang tidak pantas dipertontonkan dan disebarluaskan," tegas Sabilul.
Dia berjanji akan menangani kasus ini hingga tuntas. Selain dari tersangka, keterangan juga diminta dari sejumlah saksi.
"Ini bukan berhenti di sini, kita akan kembangkan siapa saja yang menjadi saksi maupun jadi pelaku," ucapnya.
Sebelumnya diketahui, muda-mudi berinisal R dan M digelandang warga dari kontrakannya karena diduga melakukan tindakan asusila. R dan M digelandang dan diarak di jalanan oleh warga dan juga Ketua RT berinisial T.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua konten video yang dibuat seorang ibu berinisial R kini telah beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian sedang melakukan profiling akun-akun media sosial yang diduga sebagai penyebar video pertama kali.
Baca SelengkapnyaIbu dan anak di Agam ini kesal karena ditilang hingga membuat video hina Polri.
Baca SelengkapnyaBeredarnya video porno itu tentu meresahkan karena dianggap mencoreng nilai dan norma-norma yang ada di Bali.
Baca SelengkapnyaPada video itu tampak empat pemuda berdiri berjejer. Salah satunya membacakan permohonan maaf sambil memegang ponsel.
Baca SelengkapnyaPelaku mengancam akan memviralkan video-video asusila tersebut, jika korban tidak mau diajak berhubungan badan.
Baca SelengkapnyaGuru dengan akun Instagram Nangkela itu berulang kali membuat konten dengan model sejumlah siswi SMPN 2 Kerambitan dengan seragam ketat dan pose sensual.
Baca SelengkapnyaPolisi mencari penyebar video pasangan bule mesum di pantai yang viral di media sosial. Pelaku diduga sengaja merusak citra pariwisata Pulau Dewata.
Baca SelengkapnyaBuntut video itu, enam orang remaja diperiksa kepolisian.
Baca SelengkapnyaKarena merasa sakit hati, pelaku pun akhirnya menyebarkan video oral seks korban dengan dirinya.
Baca SelengkapnyaKasus bullying itu terjadi pada Senin (20/5) lalu sekitar pukul 15.00 WIB.
Baca SelengkapnyaTerkait teror pocong, Satreskrim Polres Dumai telah melakukan pengecekan di lokasi kejadian
Baca Selengkapnya