Minta dijadikan dubes ke Jokowi, Yuddy Chrisnandi ogah di Filipina
Merdeka.com - Politikus Partai Hanura Yuddy Chrisnandi berseloroh enggan menjadi duta besar di negara rawan konflik atau penculikan seperti Filipina yang menjadi markas kelompok teror Abu Sayyaf. Yuddy diketahui sempat meminta menjadi duta besar saat diberi tahu Presiden Joko Widodo (Jokowi) kalau tergusur dari posisi Menpan RB.
"Kalau bisa, ya, jangan negara yang ada penculikan-penculikan dong, tidak sekalian kamu (wartawan) tawarin saya ke Afganistan atau ke Suriah," seloroh Yuddy saat ditanya kesiapannya ditunjuk menjadi Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Rabu (27/7).
Yuddy Chrisnandi sebelumnya mengatakan dirinya ingin menjadi Duta Besar jika diizinkan oleh Presiden Jokowi. Hal itu dia sampaikan kepada Jokowi di Istana Negara kemarin.
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang usulkan gubernur Jakarta ditunjuk presiden? Ketua Badan Musyawarah Suku (Bamus) Betawi 1982 Zainuddin alias Haji Oding mengungkapkan, rencana gubernur Jakarta ditunjuk oleh Presiden usai Ibu Kota berpindah ke Nusantara merupakan usulan Ketua Majelis Amanah Persatuan Kaum Betawi.
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
"Ya memang saya ditawarkan oleh Bapak Presiden. Bapak Presiden mempertanyakan, apakah Pak Menpan punya ekspektasi tugas ke mana?, Saya katakan, terima kasih pak. Ya kalau bapak percaya ke saya cukuplah saya jadi Duta Besar di negara kecil juga ga papa," kata Yuddy.
Ketika ditanya lebih lanjut perihal negara yang akan dituju untuk menjadi Dubes, Yuddy pun mengatakan hal itu belum bisa diutarakan.
"Jadi tanya saja ke Mensesneg, atau Seskab yang ada di situ, bayangan saya di mana saja. Masih belum kan. Yang penting bisa nulis dan mengajar," tutup Yuddy. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo membela Megawati Soekarnoputri usai menyebut penguasa hari ini seperti zaman orde baru
Baca SelengkapnyaYenny Wahid akan memberikan jawaban dalam waktu dekat perihal tawaran menjadi cawapres Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid ditanya tentang peluang digandeng para Capres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi hanya menjawab bahwa silaturahmi dengan tokoh bangsa baik dilakukan.
Baca SelengkapnyaAhmad Luthfi pernah menjabat Wakapolres Surakarta pada tahun 2011 silam. Kala itu, Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menyetujui permohonan cuti Mahfud ketika terlibat politik aktif
Baca SelengkapnyaReshuffle merupakan kewenangan dari Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Deddy Yevry Sitorus mengkritisi Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang turun gunung mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaJokowi tampak didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.
Baca SelengkapnyaAnak Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini berkelakar. Alasan untuk memilih Ganjar karena berasal dari Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaNamun, Yenny mengingatkan agar Jokowi lebih baik cuti dahulu sebelum berkampanye untuk Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKomunikasi Yenny Wahid dengan Ganjar Pranowo saat ini baik-baik saja. Termasuk, hubungan dengan Puan Maharani.
Baca Selengkapnya