Minta Maaf, Kades di Subang Jelaskan Soal Kritik ke Jokowi dan Ridwan Kamil
Merdeka.com - Video Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat viral di media sosial. Dalam video berdurasi 3 menit 38 detik itu, Kepala Desa Indra Zainal Alim menyatakan sikap keberatannya dengan skema dan implementasi pendistribusian bantuan sosial (bansos).
Kades tersebut juga turut meminta perhatian serius mengenai bansos ini dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar serta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Setelah videonya viral di sosial media itu, Indra Zainal alim mengaku telah menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Jokowi, Abdul Halim Iskandar, serta Ridwan Kamil.
-
Apa yang diibarkan Bupati Subang? Di sana, Ruhimat mengibarkan bendera khas Republik Indonesia berukuran 10x5 meter di ketinggian 75 meter.
-
Apa yang disampaikan Kapolda Jateng kepada warga Sukolilo? 'Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun ' 'Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,' tambahnya.
-
Apa isi video yang viral? Video yang diunggahnya ini pun viral dan menuai perhatian warganet.'YaAllah Kau bangunkan aku tengah malam, aku kira aku mimpi saat ku lihat suamiku sedang sujud,' tulisnya di awal video yang diunggahnya. Rupanya selama 14 tahun ini, ia telah menuntun suaminya sedikit demi sedikit untuk kembali ke Tuhannya.
-
Siapa yang menyebarkan video? NRA sebagai pengambil data dan penyebar.
-
Dimana Gubernur Sumbar minta bantuan dana? 'Kami telah menyampaikan dampak-dampak kerusakan dan kemudian juga beberapa dukungan dari Komisi V di antaranya adalah dukungan peralatan untuk BNPB dan peralatan untuk PUPR dalam rangka untuk darurat,' kata Mahyeldi di Komisi V DPR RI, Kamis (16/5) malam.
-
Siapa yang mengunggah video itu? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @rodopapat memperlihatkan seorang driver ojol yang sedang bekerja membawa penumpang berbadan besar.
Saat dihubungi merdeka.com, Indra Zainal Alim menjelaskan duduk perkara hingga pernyataannya yang divideokan tanggal 27 April menjadi viral.
"Awalnya pagi itu, saya ke kantor ya, saya buka WhatsApp dulu, terus pas dibuka ada statemen gubernur (Ridwan Kamil), bahwa yang kebagian bantuan itu, tidak bisa semuanya, jadi ada klasifikasinya. yang tadinya sebelum dan setelah Covid masih tetap bisa hidup atau mampu, enggak usah. Ini kan beda dengan pembicaraan awal. Karena pada awalnya kata Pak Gubernur siapapun yang terimbas dengan Covid ini, harus mendapat bantuan," kata Indra Zainal Alim, Selasa (28/4).
Dikatakan Indra Zainal Alim, dia semakin dibuat bingung, pasalnya juga mendapat pernyataan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Subang yang menyampaikan jika pemberian bantuan berdasarkan data terpadu tahun 2014. Sehingga hasil pendataan RT dan RW yang turun langsung ke lapangan tidak digunakan, padahal sudah sesuai dengan kondisi warga yang benar-benar terkena imbas Covid-19.
"Jadi RT dan RW merasa terpatahkan. Jadi bukan ricuh karena bantuannya, karena bantuan mah belum ada yang masuk sama sekali. ini hanya ricuhnya di masalah pendataan," ungkap Indra Zainal Alim.
Dengan kondisi tersebut, dia juga menyampaikan kekhawatirannya, karena hal itu akan berdampak pada kekecewaan masyarakat yang semula sudah didata hingga merasa diberi harapan palsu.
"Artinya saya membuat video itu untuk memberi motivasi, bahwa saya ini membela para RT dan RW, saya marah pada gubernur itu karena memberi semangat pada kalian," jelasnya.
Indra juga menyampaikan jika dia tidak berniat menyudutkan pembuat kebijakan. Sehingga ke depan para pembuat kebijakan tidak lagi plin-plan, sehingga benar-benar berdasar pada kajian agar terstruktur dan sistematis.
"Yang saya katakan ini bukan hoaks. Ketika ada yang berbicara tidak ada apa-apa di bawah, kata siapa? semua desa merasakan. ini saya yakin menjadi problem nasional. Intinya saya mah tidak mempermasalahkan bantuan, tapi sekali lagi di masalah pendataan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyadari, pemilihan diksi yang ia gunakan kurang tepat di situasi saat kampanye yang hinggar binggar.
Baca SelengkapnyaVideo Penghulu Karya Mukti dan Penghulu Bagan Nibung serta perangkatnya deklarasi mendukung caleg beredar dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaRekaman suara berisikan ancaman kepada warga akan dicoret dari penerima bantuan bila berbeda pilihan pada Pemilu 2024 menjadi pembicaraan di Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Rawapanjang, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor Mohammad Agus, keberatan bocah G (6) yang tinggal di wilayahnya viral karena mengaku kelaparan.
Baca SelengkapnyaBobby Kampanye Joget ‘Gemoy’ Bareng Anak Jokowi: Saya Bukan ASN, Tahun Ini Pensiun
Baca SelengkapnyaLaporan terhadap Ridwan Kamil kepada Bawaslu Jabar itu setelah video dalam acara Jambore Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Tasikmalaya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus ini sebelumnya menjadi perhatian publik setelah video ajakan dari kades viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPj Wali Kota Prabumulih Elman menyesalkan tindakan guru yang ingin mempermalukan siswa yang tidak berinfak.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng tidak segan memberikan sanksi tegas kepada yang melanggar aturan netralitas
Baca SelengkapnyaSang jenderal diketahui memborong hingga memberi segepok uang ke sang penjual bakso.
Baca SelengkapnyaAnwar dinilai turut serta mendukung dan mengkampanyekan calon gubernur-wakil gubernur Banten Andra Soni-Dimyati Nataksumah.
Baca SelengkapnyaBukan hanya itu, bahkan sejumlah kepala desa di Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang, terang-terangan membuat video mendukung Andra-Dimyati.
Baca Selengkapnya