Minta maaf, polisi klarifikasi Bayu bukan Satpam Gereja Santa Maria
Merdeka.com - Korban atas nama Aloysius Bayu Rendra Wardana yang jasadnya ditemukan di Gereja Santa Maria Tak Bercela Surabaya, ternyata bukan Satpam. Bayu menjadi korban meninggal dunia saat menghadang sepeda motor pelaku teror yang hendak masuk ke gereja.
"Bayu bukan merupakan satpam, ini ralat kami sekaligus meminta maaf kepada keluarga," tegas Kombes Frans Barung Mangera di Mapolda, Selasa (15/5) malam.
Frans mengatakan, berbagai sumber informasi yang didapatkan, awalnya menyebutkan korban sebagai salah satu satpam gereja tersebut. Namun ternyata yang bersangkutan hanya masyarakat biasa yang membantu pengaman gereja.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang menjadi korban perampokan? Korbannya adalah seorang perempuan berinisial RS (43), pegawai koperasi simpan pinjam.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
"Yang bersangkutan diperbantukan saja menjaga keamanan Santa Maria pada saat itu. Yang bersangkutan bukan satpam, tapi dimintai tolong menjadi keamanan pada saat berlangsung misa itu," terangnya.
"Ini ralat yang kami sampaikan dan permohonan maaf apabila penyampaian kami kurang berkenan kepada keluarga atau teman-teman," sambungnya menegaskan.
Sementara itu, jenazah Bayu masih belum diserahkan kepada keluarga karena tengah dalam proses identifikasi oleh DVI. Semula jenazah diprediksi akan selesai proses identifikasi dan diserahkan pada keluarga Selasa (15/5) sore. Namun hingga petang belum juga dilakukan penyerahan.
"Korban yang sudah diserahkan pada keluarga tersisa satu dari 13 korban, mudah-mudahan bisa segera diserahkan kepada keluarga dan kemungkinan ini adalah Bayu. Jadi semua segera klir untuk korban," kata Irjen Machfud Arifin, Selasa (15/5) pagi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Camat di Gresik menjelaskan duduk perkara tuduhan intimidasi ke keluarga bocah dicolok tusuk bakso.
Baca SelengkapnyaKasus salah tangkap dan dugaan penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian di Sukabumi menjadi atensi Kapolda Jabar Irjen Pol Akhmad Wiyagus.
Baca SelengkapnyaKeberadaan makam keramat palsu ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban salah tangkap dan penganiayaan di Sukabumi, B (35) telah mencabut laporannya. Namun, empat polisi yang diduga terlibat kasus itu tetap diperiksa Propam.
Baca Selengkapnyayahduddi mengatakan akan tetap mengusut orang yang berperilaku arogan.
Baca SelengkapnyaBenarkah informasi yang menyatakan UAS ditangkap polisi akibat membela korban Rempang? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMoeldoko menyebut Satpol PP secara organisasi belum mendapatkan posisi yang jelas seperti Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca SelengkapnyaDjamaluddin mengaku tidak mengetahui siapa orang yang telah mengeroyok Bodhiya
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana dituding ‘menghilang’ usai Pegi Setiawan dibebaskan berdasarkan putusan Pengadilan Negeri (PN) Bandung.
Baca SelengkapnyaSatpol PP yang mendatangi lokasi memastikan tidak ada penyekapan.
Baca SelengkapnyaJules mengungkapkan, hingga saat ini bapak dari korban Eki masih mengalami trauma pasca kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaSupriansa menyebut kasus tewasnya Bayu Adhitiyawan sangat janggal.
Baca Selengkapnya