Minta Papua merdeka, 80 mahasiswa digiring ke Polda Metro Jaya
Merdeka.com - Aksi unjuk rasa dari Aliansi Mahasiswa Papua berakhir ricuh. Ratusan mahasiswa yang menuntut kemerdekaan Papua itu terlibat bentrok dengan polisi di sekitar kawasan Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa (1/12). Polisi berhasil membuat massa mahasiswa tersudut.
"Ada sekitar 80-an massa berhasil kita amankan," ujar Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Nandang Jumantara di lokasi kejadian.
Nandang mengatakan, 80 orang tersebut langsung dimasukkan ke dalam bus milik Polda. Mereka digiring ke markas Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
"Kita bawa mereka ke Polda Metro Jaya untuk mintai keterangan," tambahnya.
Dia menjelaskan, bentrokan antara polisi dan mahasiswa dipicu aksi massa yang ingin melakukan orasi di tengah Bunderan Hotel Indonesia. Aksi ini langsung dihadang pihak kepolisian. Aksi saling dorong membuat situasi memanas. Bentrokan pun tak terhindarkan.
"Mereka mau di tengah-tengah air mancur bunderan. Tapi kita (kepolisian) menghalang, mereka dorong-dorong ditambah lempar batu. Kita akhirnya tembakan gas air mata," ujarnya.
Dari pantauan merdeka.com, kondisi saat ini berangsur kondusif. Saat ini kepolisian fokus menjaga satu titik masa yang tidak jauh dari Bundaran Hotel Indonesia. "Kita bergeser ke massa satunya lagi, tim kita sudah suruh bergerak ke sana," pungkasnya.
Tak terima dengan perlakuan polisi, mahasiswa meminta rekannya dibebaskan. "Kalau bapak-bapak tidak bebaskan kawan-kawan kami, kami akan terus duduk di sini. Kawan-kawan kami harus dibebaskan. Mana katanya Indonesia negara demokrasi," ujar salah satu mahasiswa ketika berorasi. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita tiga bendera Bintang Kejora yang memantik terjadinya pengepungan Asrama Mahasiswa Papua Cendrawasih IV Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPara mahasiswa di Ibu kota tersebut menyatakan siap adu argumentasi dengan Prabowo
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca Selengkapnya