Tuntut PT Freeport ditutup, mahasiswa geruduk Konjen AS di Bali
Merdeka.com - Puluhan massa tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua di Bali mendatangi kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan Hayam Muruk, Senin (20/3) Denpasar, Bali. Puluhan massa itu bergerak dari depan Bajra Sandi Lapangan Renon Denpasar.
Mereka berjalan sambil meneriakkan yel-yel dan selebaran tulisan. Massa itu berjalan kaki sepanjang satu kilometer menuntut PT Freeport di tutup.
Juru bicara Aliansi Mahasiswa Papua, Natalis Bukega mengatakan, aksi damai ini menuntut agar PT Freeport ditutup dan tarik militerisme dan non militerisme.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Mengapa demo buruh dilakukan? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
"Kami tidak butuh Amerika Serikat. Alam kami rusak. Kami tidak suka alam kami dirusak. Papua adalah paru-parunya dunia," teriak salah satu orator.
Mahasiswa papua demo Konjen AS ©2017 Merdeka.com/gede nadi jaya
Dia mengatakan, selama ada Freeport rakyat Papua menderita. "Kami tidak pernah dilibatkan dalam hal apapun. Terlebih lagi limbanya ini sangat merusak dan generasi kami selanjutnya yang menerima kerusakan ini nantinya," ujarnya.
Massa mengaku memilih aksi di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat karena perusahaan itu milik negara paman sam tersebut. "Karena perusahaan itu milik Amerika Serikat. Mereka sebagai investor bukan masyarakat kita," terang Natalis.
Dia menegaskan selama ada Freeport masyarakat Papua menderita. Bahkan hasilnya tak pernah dinikmati masyarakat dan alam Papua.
"Selama ada Freeport rakyat terintimidasi. Dari orang kami yang bekerja di sana itu hanya 0.5 persen, selebihnya orang luar semua. Kami menuntut PT Freeport segera ditutup, karena tidak berarti buat Papua," pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka melakukan long march sejak dari Taman Parkir ABA Yogyakarta hingga Kawasan Titik Nol Kilometer.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPolisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Tak berselang lama, satu unit pete-pete terbakar tepat di depan halte Unibos Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi ini merupakan bentuk protes terhadap berbagai isu yang dinilai merugikan para pekerja di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut stop praktik-praktik KKN dan Pemilu Curang pada Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaAksi demonstrasi itu dilakukan di Jalan Ir. H. Juanda, Depok.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka meminta pemerintah mencabut Omnibus Law Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Cipta Kerja beserta PP Turunannya.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid sempat membacakan puisi berjudul 'Sak Karepmu' di depan ribuan massa aksi Jogja Memangg
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran ban, spanduk dan poster pecah usai hasil putusan MK terkait gugatan sengketa Pilpres 2024 mendapat penolakan dari masyarakat pendukung 01 & 03.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca Selengkapnya