Minta Tebusan Rp 300 Juta, Pelaku Habisi dan Kubur Balita Setengah Badan
Merdeka.com - MS tegas menghabisi nyawa Ab (5), balita asal Kabupaten Siak, Riau, yang tengah diculiknya. Pelaku sempat meminta tebusan Rp 300 juta kepada ayah korban dan mengancam membunuh Ab jika nominal itu tak berikan.
Belum sempat ayah korban, Roffi mencari uang tebusan, pelaku sudah mengakhiri nyawa korban. Ab lalu ditemukan setengah terkubur di tanah kuning, persisnya di Jalan Cendrawasih, Kecamatan Tualang, Siak.
Kabid Humas Polda Riau Komisaris Besar Sunarto mengatakan, pelakunya sudah ditangkap di sebuah hotel berkat kerjasama Polres Siak dan Polsek Tualang. Telepon seluler pelaku dijadikan sebagai salah satu barang bukti.
-
Apa yang diambil pelaku dari rumah nenek? Akibatnya banyak harta benda yang raib antara lain lima sertifikat tanah, emas perhiasan, dan uang senilai dua puluh juta rupiah raib diambil pelaku.
-
Mengapa orangtua menitipkan anak? Menitipkan anak kepada pengasuh, kerabat, atau di tempat penitipan seperti daycare sudah menjadi praktik umum di kalangan orangtua. Hal ini sering kali dilakukan karena tuntutan pekerjaan yang membuat orangtua tidak bisa selalu berada di rumah untuk mendampingi anak.
-
Di mana Ibu Yayu saat penculikan? Didapatkan dari beberapa sumber, pada malam di mana Bapak Jendral Ahmad Yani diculik oleh para pasukan cakrabirawa, Ibu Yayu sedang pergi menyepi karena memiliki keturunan setengah Bali setengah Jawa di sekitaran Taman Suropati, Menteng.
-
Kenapa pelaku mengambil harta benda nenek? Kesempatan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mengambil barang-barang berharga yang sebenarnya sudah disembunyikan di belakang rumah.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
"Dalam HP itu ada SMS pelaku ke ayah korban meminta tebusan Rp 300 juta," katanya, Minggu (30/12).
Sunarto menjelaskan, korban sebelum diculik dititipkan ke rumah nenek oleh ayahnya karena ada keperluan ke luar kota pada Jumat (28/12). Namun pada malam harinya, korban tak pulang usai bermain ke rumah tetangga neneknya.
Tak lama kemudian, ayah korban mendapat telepon dari pelaku penculikan berinisial MS. Pelaku meminta Roffi menyediakan uang Rp 300 juta untuk menebus korban. Pelaku juga mengirim pesan singkat tentang penculikan Ab.
"Nenek korban juga mendapat pesan sama. Pelaku menyebut, kalau anak itu mau selamat harus disediakan Rp 300 juta," jelas Sunarto.
Ayah korban lalu melapor ke Polsek Tualang. Setelah dikoordinasikan dengan Polres Siak, penyelidikan dilakukan dengan mengecek nomor pelaku dan asal sinyal telepon genggamnya.
Keberadaan pelaku akhirnya diketahui. Dia ditangkap tanpa perlawanan di kamar sebuah hotel di kecamatan tersebut, tapi korban tidak ada bersamanya.
"Pelaku diminta menunjukkan keberadaan korban, di mana dia mengaku sudah membunuhnya," ucap Sunarto.
Di lokasi yang ditunjukkan pelaku, petugas menemukan jasad Ab dengan kaki, leher, dan tangan terikat. "Sebagian tubuh korban penculikan terkubur di timbunan tanah kuning. Pelaku masih diperiksa intensif," tutup Sunarto.
Reporter: M SyukurSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AF ditangkap di kediamannya di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Baca SelengkapnyaPelaku melihat korban bermain bersama temannya. Kemudian mendekat dengan modus bertanya alamat. Saat itu korban dibawa pergi.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPolisi memastikan mayat perempuan terbungkus gulungan kasur di Jalan Balai Desa Lama, Cikupa, Tangerang sudah meninggal dunia beberapa hari dibuang pelaku.
Baca SelengkapnyaUsai melakukan mencekik korban di dalam kamar, pelaku sempat keluar rumah dan merokok.
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya