Minta uang beli sabu tidak dikasih, Dika ancam habisi ibunya pakai parang
Merdeka.com - Dika (21) pemuda pengangguran yang tinggal di Sindang Sari, Sambutan, Samarinda Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur, diamankan polisi. Dia mengamuk dan mengancam membunuh ibunya lantaran tidak dikasih uang membeli sabu. Dika kini direhab di Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkotika di Samarinda.
Peristiwa itu terjadi Jumat pagi pukul 09.00 Wita. Warga mendengar Dika berteriak dari dalam rumahnya dan mengancam membunuh ibu kandungnya. Teriakan itu, menarik perhatian warga sekitar.
"Petugas Bhabinkamtibmas (Aiptu Adnan) yang terima info awal, ada warga Sindang Sari, ada warga mengamuk, minta uang tidak dikasih ibunya. Petugas langsung cek ke sana," kata Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan, dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (26/1).
-
Siapa yang ditangkap? Personel Brimob menangkap pria berinisial I, P, G yang diduga sebagai pemakai dan WA sebagai bandar dan perempuan N sebagai pemakai pada Rabu (19/6) dini hari.
-
Dimana buronan ditangkap? Direktur Reskrimum Polda Jambi Komisaris Besar Polisi Andri Ananta di Jambi, Jumat, mengatakan tim Resmob Jatanras Polda Jambi menangkap DPO berinisial ARS (20) itu di Jakarta pada Kamis (28/3) malam.
-
Apa yang dilakukan polisi setelah disekap? 'Korban beralasan akan menjual mobil miliknya sehingga para tersangka melepaskan korban dari ikatan dan membiarkannya pulang untuk menjual mobilnya,' kata Mikael.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Narkoba apa yang disita? 'Barang bukti yang disita sebanyak 16 paket sabu, bong, pipet, gunting, senjata tajam dan barang lainnya,' ujar Komandan Tim Patroli Brimob Polda Sumut Iptu Edward Sardi di Medan.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Petugas yang tiba di rumah Dika, sedikit terkejut. Dika yang belakangan diketahui ketergantungan obat itu terlihat memegang parang. "Kondisinya sakau, minta uang untuk beli barang (sabu) tidak dikasih ibunya," ujar Danovan.
Ibunya panik bukan main. Sebab, ibu dan warga sekitar mengkhawatirkan Dika, yang hanya lulusan SMP itu menjadi gelap mata, dan berbuat nekat.
"Dia (Dika) bawa parang mau menghabisi ibunya. Kalau bawa parang itu kan indikasinya lain," tambah Danovan.
Upaya pendekatan persuasif Bhabinkamtibmas bersama Babinsa TNI AD berujung Dika diamankan tanpa ada yang terluka. "Tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan (Dika)," terang Danovan.
Merdeka.com mendapatkan informasi, Dika diamankan di Mapolsekta Samarinda Ilir, di Jalan Bhayangkara. Saat dicek, Dika sudah dibawa petugas BNN ke pusat rehabilitasi BNN Tanah Merah, di poros jalan Samarinda-Bontang.
"Benar, sekarang dia menjalani pemeriksaan dulu di BNN. Karena perlu digali dulu keterangannya soal penggunaan narkoba itu. Barang bukti parang juga sudah kita amankan," demikian Danovan.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modus pelaku menyandera karena Ingin meminta uang tebusan Rp4 juta untuk membeli narkoba.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaAkibat sabetan parang pelaku, tiga jari korban terputus. Tak sampai di situ, pelaku membabi buta membacok korban.
Baca SelengkapnyaSang Ibu tak kuasa menahan tangis saat melihat anaknya dijemput paksa polisi di rumahnya
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya.
Baca SelengkapnyaYakni terjadi di Pos Polisi di persimpangan lampu merah mal The Park Pejaten, Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku EH alias Carma dan EHW alias Buluk diamankan serta ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda, AL (20) nekat membunuh temannya IR (33). Pelaku melakukan pembunuhan itu karena kesal dipaksa membeli narkoba jenis sabu-sabu.
Baca SelengkapnyaPolisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya, pelaku mengirimkan sebuah peluru aktif disertai surat berisi ancaman dan pemerasan
Baca SelengkapnyaMomen polisi sampai tak bisa tahan tangis saat evakuasi balita yang disiksa ayah kandungnya sendiri di Pinrang, Sulawesi Selatan.
Baca Selengkapnya