Minum Disinfektan Campur Sari Buah, 19 Tahanan LP Perempuan Dirawat di RSUP Sanglah
Merdeka.com - Kepala Instalasi Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali, dr I Made Mulyawan menyampaikan, ada 19 orang Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIA, Denpasar, dilarikan ke IGD Rumah Sakit Sanglah, karena meminum cairan disinfektan.
"Total sampai hari ini mulai kemarin, jam 15.30 Wita awal masuk pasien sampai hari ini tanggal 11. Sudah 19 pasien masuk ke instalasi gawat darurat Rumah Sakit Sanglah," kata Mulyawan, Jumat (11/6).
Ia menerangkan, rata-rata pasien Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) berusia dari 21 hingga 30 tahun. Sementara, dari keluhan pasien bervariasi. "Mulai dari nyeri kepala, pusing, mual, dan ada sesak, Kemudian kabur penglihatan," imbuhnya.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan makanan pada anak? Berikut cara mengatasi keracunan makanan pada anak yang penting diketahui, antara lain: Ciri-ciri Keracunan pada Anak Langkah pertama yang harus diambil ketika anak mengalami keracunan makanan adalah segera mencari bantuan medis.
-
Bagaimana cara mencegah keracunan ikan tongkol? Ikan tongkol yang dibiarkan pada suhu kamar akan mengalami proses penurunan mutu, menjadi tidak segar lagi, dan jika dikonsumsi juga akan menimbulkan keracunan.
-
Bagaimana cara mengatasi keracunan air? Ketika mengonsumsi air dalam jumlah berlebih, salah satu dampak buruknya adalah keracunan air. Ya, Laman Medical News Today menjelaskan, ketika seseorang mengonsumsi air dalam jumlah berlebihan, sel-sel di otak mulai membengkak dan tekanan dalam tengkorak meningkat. Gejala awal seseorang mengalami keracunan air adalah sakit kepala, mual, muntah, dan mengantuk, lemah otot atau kram.
Ia menyampaikan, untuk tindakan pertolongan tentu menyelamatkan nyawa pasien dengan melakukan stabilisasi.
"Kita memberikan pertolongan pertama, untuk menangani pasien yang terancam nyawanya atau hidupnya untuk melakukan stabilisasi kemudian sampai kita melakukan cuci darah," jelasnya.
Ia mengatakan, bahwa pasien WBP yang meninggal dunia diketahui satu orang dan pasien lainnya pihaknya masih melakukan observasi dan investigasi untuk mengetahui apa penyebab sebenarnya.
"Ada satu meninggal, itu yang kemarin. Pertama kali ada empat orang yang datang satu meninggal, sisanya masih kita rawat di IGD. Untuk kondisinya masih stabil dan perlu melakukan observasi dan investigasi apa sebenarnya penyebab itu," ujar Mulyawan.
Seperti yang diberitakan, sebanyak 8 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas II-A Denpasar, Bali, meminum disinfektan yang dicampur dengan minuman merk nutrisari dan akibatnya satu orang tewas.
"Mereka mengaku meminum Disinfektan dicampur (nutrisari)," kata Lili selaku Kalapas Perempuan Kelas II-A Kerobokan, saat dihubungi Jumat (11/6).
Para WPB yang meminum disinfektan itu, merupakan narapidana kasus narkoba. Mereka, awalnya sempat mengeluh sakit maag. Tetapi, pihak Lapas mulai curiga ada kejanggalan setelah salah satu WPB itu mengalami muntah.
"Pertama mengaku sakit maag, setelah kita berikat obat, lama-lama mereka muntah, kita kan curiga," jelasnya.
Karena, melihat sejumlah WPB yang muntah itu, pihaknya langsung melakukan interogasi dan akhirnya mereka mengakui telah meminum disinfektan.
"Iya, langsung cepat kita bawa ke Rumah Sakit Sanglah. Kita, tidak main-main penyelamatan nyawa itu yang kita dahulukan semuanya," jelasnya.
Ia menerangkan, para WBF menyalahgunakan disinfektan dan meminumnya pada Selasa (8/6) lalu. Tetapi, pada saat itu para WBP tidak mengakui meminum disinfektan. Kemudian, mereka baru mengakui meminum disinfektan pada Kamis (10/6) pagi dan pihak Lapas langsung membawa para WBP ke RSUP Sanglah Denpasar.
Satu orang di antaranya tak tertolong dan dinyatakan meninggal di RSUP Sanglah. "Di rumah sakit meninggal. Disinfektan ini untuk protokol kesehatan ini disalahgunakan," ujar Lili.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat kejadian, ada sejumlah pasien yang sedang berada di ruang operasi, bahkan ada yang sedang menjalani tindakan operasi.
Baca SelengkapnyaKepala Puskesmas Kampili, Imran membenarkan video tersebut dan terjadi Minggu (5/11).
Baca Selengkapnyaheboh dengan aksi percobaan bunuh diri yang dilakukan seorang wanita hamil muda di Jembatan Sungai Musi
Baca SelengkapnyaTim Reaksi Cepat Satuan Lalu Lintas Polres Malang yang bertugas dalam Operasi Ketupat Semeru 2024 langsung mengevakuasi lansia itu ke RS Saiful Anwar Malang.
Baca Selengkapnya