Mirip Dimas Kanjeng, WN Nigeria ini lakukan penipuan dengan iming-iming dapat dolar
Merdeka.com - Jajaran Polres Metro Bekasi Kota kembali menangkap pelaku penipuan dengan modus uang dolar palsu 'black dollar'. Pelaku Chukwudi Christopher yang merupakan warga negara Nigeria ditangkap di Jalan Kayumanis Barat, RT 15 RW 01, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pukul 01.00 WIB, dini hari.
"Tersangka membuat rangkaian perkataan bohong dan tipu muslihat dengan cara mengiming-imingi akan memberikan uang dolar Amerika sebesar lebih kurang USD 2.000.000 kepada korban," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (13/12).
Untuk memunculkan dolar, tersangka meminta uang rupiah kepada korban, dengan alasan uangnya masih kotor.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
-
Dimana modus penipuan ini terjadi? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide.
"Namun setelah korban mentransfer uang sebesar lebih kurang Rp 500.000.000 ternyata tersangka tidak bisa memberikan uang USD 2.000.000 yang dijanjikan. Sehingga atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan dan lapor ke polisi," katanya.
"(Modus mirip Kanjeng Dimas?) Iya tidak jauh beda lah, tapi ini tinggal cairan, cairan kimia nanti beberapa hari ditetesin akan muncul uang Amerika di situ," sambung Argo.
Atas penangkapan itu, polisi mengamankan beberapa barang bukti antara lain 49 bundel uang dolar Amerika palsu, pecahan Rp 50.000, dua buah laptop, tiga botol cairan kimia untuk alat pembuat dolar palsu, dua buah lem, satu buah hair dryer, satu buah stempel, dua buah alas stempel, satu bendel kertas minyak bahan pembuat uang palsu, satu rol plastik pembungkus, satu buah lakban, satu kotak sarung tangan karet, satu lembar kapas warna putih, satu bungkus masker, satu buah gunting, satu buah brangkas, satu buah koper, dan satu unit mobil Toyota Avansa warna putih.
"Hingga kini masih diperiksa di kantor polisi ya," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaAksi WNA itu terekam dalam video yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaApabila ditemukan cukup pelanggaran terhadap tindak pidana keimigrasian maka terhadap WNA tersebut dideportasi.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku mulanya berkenalan melalui aplikasi online dan sepakat kencan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaDitreskrimsus Polda Metro Jaya masih mendalami kasus ini dengan mendalami terkait kemungkinan adanya korban lain
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaModus operandi yang dilakukan para tersangka menggunakan uang itu sebagai alat transaksi membeli keperluan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDua pelaku ditangkap polisi terkait peredaran uang palsu tersebut.
Baca SelengkapnyaDino mengatakan pemuda itu mengaku sebagai seorang pengusaha asal Lampung yang sedang menjalankan bisnis keluarga.
Baca Selengkapnya