Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miris, 26 dari 336 penderita gangguan jiwa di Buleleng dipasung

Miris, 26 dari 336 penderita gangguan jiwa di Buleleng dipasung Saniman dipasung. ©2014 merdeka.com/Gede Nadi Jaya

Merdeka.com - Penderita Gangguan Jiwa, memang kerap kurang mendapatkan perlakuan yang baik, di mata masyarakat ataupun keluarganya. Bahkan, tidak jarang penderita gangguan jiwa dipasung, dengan alasan aib ataupun si penderita gangguan jiwa, akan dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

Temuan Institute for Mental Health, yang dipimpin Prof. DR. Luh Ketut Suryani, menyebutkan sebanyak 336 orang yang mengidap gangguan jiwa, dari 1.126 orang yang diduga mengidap gangguan jiwa di Kabupaten Buleleng, Bali. Angka ini, lanjut Prof. Suryani menuturkan, melihat dari fenomena jumlah penduduk di Buleleng.

Dirinya juga menegaskan, banyak penderita gangguan jiwa di Buleleng, kini mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, bahkan sebagian dari mereka kini dipasung. Bahkan terdata ada 26 kasus penderita gangguan jiwa ini, sebanyak 26 kasus di pasung.

"Dari hasil pantauan kami, itu ada sekitar 336 orang yang menderita gangguan jiwa, sudah ada 26 orang yang dipasung, dan saat ini kami tangani, dan kondisi dipasung itu, tentu sangat tidak manusiawi," kata Prof. Suryani, Rabu (7/10) di Buleleng.

Lebih jauh Prof Suryani mengharapkan, agar semua pasien yang menderita gangguan jiwa, dapat ditangani dengan baik. "Ini perlu diberikan pemahaman kepada semua pihak. Saya harapkan, agar Pemerintah Buleleng mampu memberikan pengetahuan kepada semua pihak, untuk memperlakukan mereka secara manusiawi," keluhnya.

Sementara itu Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, menyambut positif, gagasan yang diberikan Suryani Institute for Mental Health, dalam mengatasi permasalahan gangguan jiwa ini. Ia menegaskan, akan membentuk tim untuk turun ke lokasi, memberikan penyuluhan kepada semua pihak untuk memberikan pemahaman.

"Ini merupakan langkah yang baik, sebagai upaya kami dari Pemkab Buleleng untuk ke depannya, melakukan penanganan terkait persoalan ini. Sebenarnya, banyak persoalan yang harus ditangani, memang ada beberapa yang terpasung, dan kami ingin membuat terobosan yang baru dan tercepat menangani ini, dengan menyinkronkan program yang ada," ujar Puspaka.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Program
Mengenal Program "Tilik Warga", Bentuk Perhatian Pemkab Gunungkidul Kepada Warga yang Mengalami Gangguan Jiwa

Mereka perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang baik agar dapat berperan aktif sebagai warga masyarakat.

Baca Selengkapnya
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya
Ratusan Warga Aceh Barat Tolak Kedatangan 69 Warga Etnis Rohingya

Polisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.

Baca Selengkapnya
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ
Pakai Speedboat, Mensos Risma Jemput ODGJ yang Dipasung di Barito Kuala untuk Berobat ke RSJ

Mensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala

Baca Selengkapnya
Kisah Viral Warga Kediri Arogan Tantang Polisi dan Fakta di Baliknya
Kisah Viral Warga Kediri Arogan Tantang Polisi dan Fakta di Baliknya

Dalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason

Baca Selengkapnya
ODGJ di Cengkareng Ngamuk Hendak Tusuk Kakaknya, Polisi dan Dinsos Bertindak
ODGJ di Cengkareng Ngamuk Hendak Tusuk Kakaknya, Polisi dan Dinsos Bertindak

Bhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara

Baca Selengkapnya
Begini Cara ODGJ Berikan Hak Suara pada Pemilu 2024: Minum Obat Dulu Sebelum Nyoblos
Begini Cara ODGJ Berikan Hak Suara pada Pemilu 2024: Minum Obat Dulu Sebelum Nyoblos

TPS khusus yang pertama berlokasi di Panti Bina Laras Harapan Sentosa 1, Cengkareng, Jakarta Barat.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas
Duduk Perkara Keluarga Pasien Seret dan Aniawa Perawat Puskesmas

Saat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.

Baca Selengkapnya
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres
Pemkab Bogor Siapkan 4 RSUD dan 132 Fasilitas Kesehatan untuk Caleg Stres

Terdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.

Baca Selengkapnya
Begini Serunya Jika para ODGJ Jadi Bintang Tamu Dangdutan Acara Hajatan, Suaranya Keren Banget Tak Kalah Sama Biduan
Begini Serunya Jika para ODGJ Jadi Bintang Tamu Dangdutan Acara Hajatan, Suaranya Keren Banget Tak Kalah Sama Biduan

Momen viral ODGJ jadi bintang tamu hajatan sampai nyanyi bareng biduan.

Baca Selengkapnya
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa
Diduga Dapat Tekanan dari Pemantau, Petugas KPPS di Garut Masuk Rumah Sakit Jiwa

Petugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.

Baca Selengkapnya
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan
PP Kesehatan Baru: ODGJ Dilarang Dipasung dan Ditelantarkan

Pemerintah melarang warga negara untuk memasung, menelantarkan dan melakukan kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.

Baca Selengkapnya
Potret Ruangan Khusus Caleg Depresi di RSUD Pamekasan, Fasilitas Lengkap Ada Dokter Jiwa hingga Penjagaan 24 Jam
Potret Ruangan Khusus Caleg Depresi di RSUD Pamekasan, Fasilitas Lengkap Ada Dokter Jiwa hingga Penjagaan 24 Jam

Pihak rumah sakit mengantisipasi adanya caleg depresi akibat kalah Pemilu

Baca Selengkapnya