Miris, 26 dari 336 penderita gangguan jiwa di Buleleng dipasung
Merdeka.com - Penderita Gangguan Jiwa, memang kerap kurang mendapatkan perlakuan yang baik, di mata masyarakat ataupun keluarganya. Bahkan, tidak jarang penderita gangguan jiwa dipasung, dengan alasan aib ataupun si penderita gangguan jiwa, akan dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Temuan Institute for Mental Health, yang dipimpin Prof. DR. Luh Ketut Suryani, menyebutkan sebanyak 336 orang yang mengidap gangguan jiwa, dari 1.126 orang yang diduga mengidap gangguan jiwa di Kabupaten Buleleng, Bali. Angka ini, lanjut Prof. Suryani menuturkan, melihat dari fenomena jumlah penduduk di Buleleng.
Dirinya juga menegaskan, banyak penderita gangguan jiwa di Buleleng, kini mendapatkan perlakuan tidak manusiawi, bahkan sebagian dari mereka kini dipasung. Bahkan terdata ada 26 kasus penderita gangguan jiwa ini, sebanyak 26 kasus di pasung.
-
Kenapa Imigrasi Denpasar perkuat pengawasan? Kasus-kasus viral itu diakui memicu kinerja mereka dalam melakukan pengawasan dan penindakan WNA di wilayah Imigrasi Denpasar yang meliputi 5 kabupaten (Gianyar, Klungkung, Tabanan, Bangli, Badung Utara) ditambah Kota Denpasar.
-
Apa yang dilakukan imigrasi Denpasar terhadap WNA yang melanggar? Sampai pada bulan Agustus saja, sudah 79 orang yang dideportasi dari Bali.
-
Cara mengatasi gangguan mental ? Kamu tidak dapat mengontrol semuanya. Terkadang kamu hanya perlu rileks dan yakin bahwa segala sesuatunya akan berhasil. Lepaskan sedikit dan biarkan hidup terjadi.
-
Bagaimana cara mencegah keterbelakangan mental? Penyebab tertentu dari keterbelakangan mental dapat dicegah. Penyebab yang paling umum adalah fetal alcohol syndrom. Oleh karena itu, wanita hamil tidak boleh minum alkohol. Mendapatkan perawatan prenatal yang tepat, vitamin prenatal, dan vaksinasi terhadap penyakit menular tertentu juga dapat menurunkan risiko anak lahir dengan keterbelakangan mental.
-
Bagaimana kerukunan di Kutai Timur dijaga? Melalui dialog antaragama dan kegiatan bersama, diharapkan dapat terus terjalin kerjasama yang erat di tengah beragamnya latar belakang keagamaan masyarakat Kutim.
-
Bagaimana keluarga bisa membantu mencegah gangguan mental pada anak? “Nasihat ulama, didiklah anak cucumu sesuai dengan zamannya karena mereka tidak dilahirkan di zamanmu. Ajak mereka berdiskusi. Orang tua tidak perlu merasa hebat,“ kata Hasto.
"Dari hasil pantauan kami, itu ada sekitar 336 orang yang menderita gangguan jiwa, sudah ada 26 orang yang dipasung, dan saat ini kami tangani, dan kondisi dipasung itu, tentu sangat tidak manusiawi," kata Prof. Suryani, Rabu (7/10) di Buleleng.
Lebih jauh Prof Suryani mengharapkan, agar semua pasien yang menderita gangguan jiwa, dapat ditangani dengan baik. "Ini perlu diberikan pemahaman kepada semua pihak. Saya harapkan, agar Pemerintah Buleleng mampu memberikan pengetahuan kepada semua pihak, untuk memperlakukan mereka secara manusiawi," keluhnya.
Sementara itu Sekda Buleleng, Dewa Ketut Puspaka, menyambut positif, gagasan yang diberikan Suryani Institute for Mental Health, dalam mengatasi permasalahan gangguan jiwa ini. Ia menegaskan, akan membentuk tim untuk turun ke lokasi, memberikan penyuluhan kepada semua pihak untuk memberikan pemahaman.
"Ini merupakan langkah yang baik, sebagai upaya kami dari Pemkab Buleleng untuk ke depannya, melakukan penanganan terkait persoalan ini. Sebenarnya, banyak persoalan yang harus ditangani, memang ada beberapa yang terpasung, dan kami ingin membuat terobosan yang baru dan tercepat menangani ini, dengan menyinkronkan program yang ada," ujar Puspaka.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka perlu mendapat perhatian dan perlakuan yang baik agar dapat berperan aktif sebagai warga masyarakat.
Baca SelengkapnyaPolisi menjelaskan aksi warga itu karena masyarakat menolak desa mereka ditempatkan etnis Rohingya.
Baca SelengkapnyaMensos Risma menjemput Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Kabupaten Barito Kuala
Baca SelengkapnyaDalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason
Baca SelengkapnyaBhabinkamtibnas bekerja sama dengan petugas Dinas Sosial Kecamatan Cengkareng, Ibu Purwani, langsung mendatangi tempat kejadian perkara
Baca SelengkapnyaTPS khusus yang pertama berlokasi di Panti Bina Laras Harapan Sentosa 1, Cengkareng, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaTerdiri dari 101 puskesmas plus 31 rumah sakit milik pemerintah dan swasta.
Baca SelengkapnyaMomen viral ODGJ jadi bintang tamu hajatan sampai nyanyi bareng biduan.
Baca SelengkapnyaPetugas KPPS yang harus mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa itu berjenis kelamin laki-laki dan usianya masih muda.
Baca SelengkapnyaPemerintah melarang warga negara untuk memasung, menelantarkan dan melakukan kekerasan terhadap orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ.
Baca SelengkapnyaPihak rumah sakit mengantisipasi adanya caleg depresi akibat kalah Pemilu
Baca Selengkapnya