Miris, angka penderita gangguan jiwa di Jateng capai 317.504 orang
Merdeka.com - Data yang dirilis Dinas Kesehatan Pemprov Jateng sungguh menyedihkan. Jumlah masyarakat yang mengidap gangguan jiwa dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
Bila 2013 ditemukan 121.962 penderita gangguan jiwa, kemudian 2014 meningkat menjadi 260.247, lalu tahun 2015 lalu menjadi 317.504 jiwa. Anggota komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah, Karsono menilai persoalan ini adalah hal serius yang harus segera ditangani oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bertepatan dengan Hari Gangguan Jiwa sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Oktober.
"Salah satu permasalahan penanganan penderita gangguan jiwa, yang diketahui selalu sama yaitu tidak semua RS Umum mempunyai klinik jiwa karena belum tersedia tenaga medis jiwa, juga tak banyak kasus jiwa di masyarakat. Sehingga, upaya yang dilakukan adalah peningkatan pembinaan program kesehatan jiwa di sarana kesehatan, kemudian pelatihan bagi dokter dan paramedis, terutama upaya promotif dan preventif, dan juga meningkatkan pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi pencatatan dan pelaporan program kesehatan jiwa," jelasnya di Kota Semarang, Jawa Tengah Senin (10/10).
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Siapa yang paling banyak mengalami masalah kesehatan mental? Sebanyak 15,5 juta remaja Indonesia, atau sekitar 34,9 persen dari populasi mereka, mengalami setidaknya satu masalah kesehatan mental dalam periode 12 bulan terakhir.
-
Siapa yang rentan alami gangguan mental? Sebuah studi juga menyebutkan masalah kesehatan mental pada remaja berhubungan dengan tingkat pendidikan dan wilayah tempat tinggal
-
Apa saja tanda gangguan kesehatan mental? Berikut ini adalah beberapa tanda atau gejala yang bisa menjadi indikasi bahwa kita perlu memeriksakan kesehatan mental kita: Perubahan suasana hati yang ekstrem atau tidak stabil. Misalnya, merasa sangat sedih, marah, cemas, takut, atau bahagia tanpa alasan yang jelas. Perubahan perilaku yang signifikan atau tidak biasa. Misalnya, menjadi penyendiri, agresif, impulsif, atau tidak peduli dengan orang lain. Perubahan pola tidur atau nafsu makan yang drastis. Misalnya, sulit tidur atau tidur terlalu banyak; tidak nafsu makan atau makan terlalu banyak. Perubahan kinerja atau produktivitas di sekolah atau tempat kerja. Misalnya, sulit berkonsentrasi, sering lupa, kurang motivasi, atau sering absen. Perubahan minat atau kesenangan terhadap aktivitas yang biasa dilakukan. Misalnya, tidak lagi menikmati hobi, olahraga, atau bersosialisasi dengan teman. Perasaan tidak berharga, bersalah, putus asa, atau ingin bunuh diri. Mengalami halusinasi (melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada) atau delusi (percaya pada sesuatu yang tidak nyata). Mengonsumsi alkohol atau obat-obatan secara berlebihan untuk mengatasi masalah. Mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan secara medis. Misalnya, sakit kepala, nyeri dada, mual, atau sesak napas.
-
Siapa yang mengalami gangguan kesehatan? Dalam salinan DKPP, Pengadu (CAT) disebut mengalami gangguan kesehatan usai menjalani hubungan badan yang dipaksa oleh Teradu (Hasyim Asyari) dalam hal ini Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
Menurutnya, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya angka gangguan jiwa di Jateng. Antara lain, tekanan keluarga, minimnya pekerjaan, pergaulan, lingkungan maupun ekonomi. Hal ini, kata Karsono, memiliki kaitan erat dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya tingkat kemiskinan.
"Tekanan ekonomi, beban pekerjaan, tata kota yang buruk, hingga penyakit kronis yang diderita membuat masyarakat stres. Stres bisa mempengaruhi produktivitas, meningkatkan keparahan penyakit, hingga memunculkan gangguan sosial. Namun, persoalan mental emosional itu masih disepelekan, sehingga penanganan tuntas gangguan jiwa tidak hanya milik Dinas Kesehatan, namun sinergi dari Dinas Sosial maupun Kepolisian," ungkap pria yang juga kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jateng ini.
Dalam pengamatannya, sebagian besar keluarga di Jateng, kurang memahami gangguan psikotik terutama schizoprenia, sehingga penanganan yang dilakukan tak tepat seperti dipasung, dikurung atau dikucilkan. Padahal, tahun 2012, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng sudah mencanangkan program bebas pasung.
"Oleh karenanya perlu dilakukan sosialisasi masif mengenai pertolongan pertama pada penderita gangguan mental ke sekolah, instansi atau lembaga masyarakat, karena kemajuan daerah berawal dari rasa bahagia masyarakatnya. Pemerintah harus paham kondisi kejiwaan masyarakatnya, sehinga tidak banyak lagi angka bunuh diri karena terganggunya kesehatan jiwa," imbuhnya lagi.
Ditambahkannya, data World Health Organization (WHO) menyatakan setidaknya ada satu dari empat orang di dunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius.
Cara yang bisa ditempuh untuk mencegah semakin banyaknya penderita, kata Karsono, adalah bergantung pada daya tahan seseorang menghadapi tekanan dan besarnya tekanan yang terjadi. Daya tahan dipengaruhi faktor genetika, pola asuh, kualitas gizi, kondisi lingkungan, hingga sistem pendidikan.
"Untuk membentuk pertahanan diri yang kuat tidak luput dari kembalinya pemahaman pada agama. Selain itu peran serta seluruh masyarakat agar tidak mengucilkan dan pemerintah secara struktural menjadi model pencegahan yang sesuai untuk mulai mengurangi angka gangguan jiwa di Jateng," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak rumah ke kantor yang jauh membuat seseorang rentan mengalami masalah fisik.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca SelengkapnyaAdiksi terhadap pornografi serta judi online juga patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaMereka menikah karena hamil duluan, lalu cerai setelah melahirkan
Baca SelengkapnyaKemenkes membuat pelatihan-pelatihan agar semakin banyak puskesmas yang dapat menangani masalah-masalah mental.
Baca SelengkapnyaTernyata paparan polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental
Baca SelengkapnyaPurnomo adalah seorang polisi yang kerap membawa pulang ODGJ untuk dirawat hingga sembuh. Menurutnya, masalah cinta menjadi penyebab paling banyak ODGJ.
Baca SelengkapnyaJudi online tidak hanya menghabiskan harta, tetapi juga berpengaruh pada kesehatan jiwa pelakunya.
Baca SelengkapnyaAkses internet yang mudah membuat aktivitas judi online meningkat. Perputaran uangnya mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaMeskipun tidak ada cara pasti, cara mencegah gangguan mental pada lansia dengan, mengelola stres, menjalani pengobatan secara rutin, & menjaga hubungan sosial.
Baca SelengkapnyaAndika membuka data, ada 10,47 persen warga di Jateng miskin. Menurutnya, hal itu perlu ditekan sampai dengan nol.
Baca Selengkapnya