Miris, dalam gubuk reot pria gangguan jiwa dirawat si buta & si bisu
Merdeka.com - Siang tadi cuaca begitu cerah, panas sinar matahari sedikit menetralkan udara dingin di Desa Susut Kaja, Kabupaten Bangli di Bali, Senin (7/9). Bersama rombongan Gubernur Bali, pandangan tertuju pada sebuah gubuk reot di antara celah gang yang penuh berdebu.
Gubuk ini dihuni tiga orang yakni I Wayan Labek (47) yang sudah 15 tahun menderita gangguan jiwa. Lebih menyentuh hati lagi, pria paruh baya itu selama ini dirawat oleh kedua saudaranya yang mengalami kebutaan dan bisu sejak lahir.
Begitu Gubernur Made Mangku Pastika masuk gubuk reot ini, sejenak hanya bisa menghela napas dan terdiam. Nampak rasa sedih dalam raut wajahnya, terlebih lagi saat dirinya disapa oleh Ni Made Gendok dan I Ketut Lapar yang keduanya menderita cacat bisu dan buta sejak lahir.
-
Di mana desa miskin itu berada? Salah satu desa miskin berada di Desa Cipelem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah.
-
Bagaimana Banyuwangi menangani kemiskinan? Salah satu upayanya tersebut adalah dengan melakukan intervensi kepada warga miskin yang masuk di database UGD Kemiskinan Banyuwangi. Dari data tersebut, warga pra sejahtera yang masih produktif, akan dilibatkan dalam program padat karya yang dicanangkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
-
Kenapa petani di DIY miskin? Salah satu golongan masyarakat yang terdampak itu adalah para buruh tani. Mereka menjadi penyumbang angka penduduk miskin di DIY dengan angka pendapatan berkisar Rp600 ribu setiap bulannya.
-
Apa yang didapatkan gelandangan itu? Lebih lanjut, pejalan kaki tersebut menerangkan jika hal itu merupakan rezeki dari Sang Pencipta. 'Karena kejujuranmu, kamu minta 1 dollar, tapi Allah akan beri kamu lebih banyak. Karena Dia penciptamu, tahu yang kamu butuhkan,' katanya.
-
Siapa yang terdampak kekeringan di Lebak? 'Di Rancabaok ada 40 rumah yang kekeringan, karena sumur-sumur timba itu pada kering,' jelas Sumiati. Terjadi Setiap Musim Kemarau Ditambahkan Sumiati, bahwa tidak ada pilihan lain bagi warga selain mengambil dari sungai-sungai yang masih teraliri air. 'Nggak ada pilihan, mau ngebor juga mahal,' tambahnya.
"Saya berharap aparatur desa setempat di Bali membuka mata. Mari kita saling menolong," ucap Pastika lirih seakan tidak percaya hingga belasan tahun tidak tersentuh oleh pemerintah kondisi kemiskinan keluarga ini.
Labek yang mengalami gangguan jiwa ini, kesehariannya dirawat oleh adiknya yang buta dan bisu. Bahkan kedua adiknya tidak memiliki pekerjaan, untuk makan hanya berharap dari belas kasihan warga di desa ini.
Pekerjaan yang dijalani kedua adiknya yang buta dan bisu ini hanya memijat. "Orang yang minta dipijat oleh Gendok bukan karena ingin dipijat, tidak lebih hanya kasihan saja. Karena kalau diberi uang cuma-cuma, keluarga ini pantang menerimanya," ungkap salah seorang warga setempat.
Pastika sangat prihatin dengan kondisi yang dialami keluarga Labek tersebut. "Saya bersyukur ini sudah ada yang mau membantu, tapi kalau kondisinya sama-sama susah, inilah yang harus menjadi tanggung jawab pemerintah, karena fakir miskin adalah tanggung jawab kita," tegas Gubernur.
Pada kesempatan ini Pastika menyerahkan bantuan berupa beras dan sembako serta uang tunai yang diharapkan mampu untuk meringankan beban keluarga tersebut sementara sembari menunggu bantuan selanjutnya.
"Kalau saya melihat rumahnya ini perlu kita rehab dan dibersihkan sehingga lebih layak dari saat ini," tegurnya kepada kepala lingkungan setempat. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca SelengkapnyaDua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.
Baca SelengkapnyaPasangan tersebut tinggal di rumah yang terbuat dari tiang kayu dan berdinding bambu dengan kondisi yang sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaPria ini tinggal di gubuk yang terletak di tengah kebun jati milik seorang warga bersama anaknya.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaWarga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.
Baca SelengkapnyaKisah pilu seorang lansia bernama Guritno (70) ditemui di kawasan Kabupaten Bandung.
Baca SelengkapnyaDi tengah kelumpuhan yang dialami, pria malang itu rela berjuang demi bertahan hidup dan mencari rezeki.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaDagangannya kerap tak laku. Hal ini membuatnya terpaksa harus melewati masa sulitnya di masa tua.
Baca Selengkapnya