Miris, remaja-remaja ini sudah jadi otak begal & curanmor
Merdeka.com - Kasus begal dan pencurian motor bukan lagi tindak kejahatan yang baru. Tak jarang, pelaku nekat melukai korban agar aksinya tersebut berjalan mulus. Dan yang lebih mengejutkan, pelaku begal atau curanmor itu merupakan anak-anak remaja sekolah atau pun putus sekolah.
Tidak hanya sebagai pelaku, mereka malah berperan menjadi otak tindakan kriminal itu. Seperti yang terjadi di beberapa daerah berikut ini, para remaja berani menjadi otak atau bos pencurian motor.
Biasanya mereka memiliki komplotan dalam menjalankan aksi tersebut. Jika berhasil, barang curian langsung dijual kepada penadah, kemudian hasilnya dibagi rata. Berikut kasus-kasus remaja yang menjadi otak begal dan curanmor:
-
Kenapa motor jadi incaran pencuri? 'Warga harus menjaga betul keamanan kendaraan bermotornya terutama roda dua yang sering menjadi incaran para pelaku curanmor. Tetap waspada dan selalu parkir sepeda motor di tempat parkir yang benar dan gunakan kunci pengaman tambahan,' Kapolres Banjar AKBP Ifan Hariyat di Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (19/6).
-
Kenapa JM mencuri motor? Tersangka berdalih punya utang sewa traktor, lalu mau ikut mencuri motor milik tetangganya,“ kata Kasi Humas Polres OKU AKP Budhi.
-
Siapa yang menggadaikan motor? Kasus gadai sepeda motor yang melibatkan RF, adik dari penyanyi dangdut (Pedangdut) Via Vallen berakhir damai.
-
Bagaimana cara pelaku mencuri kursi roda? Dilakukan dengan cepat Mengutip Instagram @andreli_48, aksi tersebut dilakukan dengan cepat oleh kedua pelaku.Mereka kemudia berbagi tugas untuk menjalankan aksi pencurian satu unit kursi roda milik kakek disabilitas itu.
-
Kenapa mereka merampok? 'Motifnya ekonomi, karena ini jam tangan yang mewah. Berdasarkan laporan dan hasil pemeriksaan yang, maka dugaan kerugian yang dialami korban adalah Rp12,85 miliar, senilai dengan 18 jam tangan mewah yang diambil oleh tersangka,' ungkapnya.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Anak panti asuhan jadi otak curanmor, kakinya ditembak polisi
Anggota Jatanum Polrestabes Surabaya, Jawa Timur membekuk empat pelaku spesialis pencurian motor (curanmor), yang diotaki bocah berusia 17 tahun. Dialah RFN, residivis di kasus yang sama. RFN kini ditahan di Lapas khusus anak.Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Manang Soebeti mengatakan, RFN dan komplotannya sudah beraksi di 30 TKP. "Dia ini residivis yang sudah berkali-kali masuk penjara karena kasus yang sama. Dia juga yang menjadi otak curanmor di 30 TKP," terang Manang didampingi Kasubag Humas AKP Lily Djafar, Senin (14/9).RFN ditangkap lebih dulu. Kemudian polisi menangkap tiga anak buah RFN, yaitu YHN alias Yoyo (19), anak Panti Asuhan Sumber Kasih, Kedurus, Surabaya. Kemudian FTR alias Petruk (22), warga Kedurus, Surabaya dan Abdi alias Buket (54), juga warga Kedurus."Karena masih anak-anak, dia (RFN) sudah kita kirim ke Lapas khusus anak, untuk menjalani pembinaan di sana," lanjut Manang.Setelah tiga tersangka ini, petugas kembali menangkap satu lagi anak buah RFN, yaitu KRN (20), warga Joyoboyo, Surabaya."Karena berusaha kabur, mereka terpaksa kami tindak tegas dengan menembak kaki kiri mereka," ucap Manang.Selain empat anak buah RFN, masih ada satu lagi tersangka, yang kini sudah ditetapkan sebagai DPO, yaitu CNDR alias MFL."Modus operandi para pelaku ini, mereka beroperasi saat subuh. Mereka masuk ke rumah korban dengan melompat pagar rumah dan merusak kunci pagar dan motor milik korban."Dalam aksi ini, Yoyo, Abdi, FTR dan KRN berperan mengawasi lokasi. Sedangkan CNDR (DPO) merupakan pemilik alat atau kunci T yang digunakan merusak kunci motor dan pagar rumah."Eksekusinya dilakukan oleh tersangka RFN yang masih berusia anak-anak. Dialah otak kasus curanmor ini," beber Manang.
Jadi otak curanmor di Riau, Munte ditembak saat ditangkap
Sepak terjang Samuel Domini Munte (20) mencuri kendaraan bermotor di 33 lokasi di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar, Riau, terhenti setelah peluru anggota Polsek Lima Puluh menerjangnya. Dia lantas dijebloskan ke penjara bersama tiga rekannya yang ditangkap di lokasi dan hari berbeda."Tiga rekannya yang turut diamankan adalah Nawir Mangunsong (23), Fauzi Afrian alias Uji (19) dan Monang Handoko Marpaung (25)," kata Kapolsek Lima Puluh, Kompol Dalizon, Rabu (10/6).Menurut Dalizon, Munte dalam sindikat pencurian motor dan jambret merupakan otaknya. Empat sekawan ini sudah beraksi dari Maret 2015 di sejumlah lokasi berbeda."Untuk jambret ada 33 lokasi, sedangkan aksi pencurian motor dilakukan di belasan lokasi. Mayoritasnya wilayah Pekanbaru, Siak Hulu serta Tambang, Kabupaten Kampar," ujar Dalizon.Kompol Dalizon mengatakan, yang pertama dibekuk adalah Munte di sebuah indekos di Jalan Lokomotif, Kecamatan Lima Puluh, Senin (8/6) lalu. Karena sempat melawan, maka dilumpuhkan dengan tembakan."Dari Munte ini petugas kemudian melakukan pengembangan. Dari sini, diketahui Munte sering beraksi bersama Nawir, Fauzi dan Monang," ucap Dalizon.Tak ingin buruannya kabur, Tim Opsnal Polsek Lima Puluh dipimpin Kanit Reskrim AKP Arry Prasetyo, membekuk Nawir dan Fauzi dari lokasi tak jauh dari tempat penangkapan Munte."Dari sini, pada malam harinya ditangkap Monang di Jalan Sultan Syarif Kasim," lanjut Dalizon.Dari para tersangka, petugas menyita satu unit sepeda motor Kawasaki Ninja bernomor polisi BM 2929 NW, satu unit Honda Beat berpelat nomor BM 2622 JW, satu unit Suzuki Satria FU tanpa pelat nomor, satu unit Yamaha Mio bernomor polisi BM 4547 QK, 15 unit telepon seluler berbagai merek, sejumlah suku cadang sepeda motor, BPKB, serta tas jinjing milik para korbannya."Tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP, Pasal 363 KUHP, Pasal 486 KUHP dan Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara," tambah Dalizon.Saat ini, pihaknya masih mengejar dua rekan Munte lainnya berinisial Ds dan Uce. Keduanya masih satu komplotan dengan Munte.
Pelaku bertato Rampok jadi kepala begal sejak berusia 14 tahun
Tujuh tahun malang-melintang di dunia kejahatan, Adityo alias Tyo (21), warga Krian, Sidoarjo, Jawa Timur menghabiskan diri sebagai kepala begal berprilaku sadis. Bahkan, agar tampak angker, residivis curanmor ini menato dadanya dengan tulisan: RAMPOK."Dia beraksi sudah sejak berumur 14 tahun. Sasarannya roda empat dan roda dua. Dia juga dikenal sadis, tak segan melukai korbannya," terang Kanit Jatanras Diterskrimum Polda Jawa Timur, Kompol Arbaridi Jumhur, Rabu (11/3).Sayangnya, setelah tujuh tahun menjadi penguasa jalanan, Rabu dini hari tadi, begal bertato 'Rampok' ini berakhir tragis. Selain dadanya tertembus timah panas milik anggota Tim Cobra dari Subdit III Jatanras Polda Jawa Timur, wajahnya juga hancur terkena ledakan bondet miliknya yang hendak dilemparkan ke arah polisi.Penangkapan tersangka ini sendiri, berdasarkan Laporan Polisi (LP) Nomor: LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari. Korbannya adalah Dwi Ajeng (16), warga Raos Baru, Kecamatan Gempol, Pasuruan."Dalam aksinya, pelaku ini selalu berganti-ganti pasangan. Dia juga merekrut anggota baru untuk menjadi pasangannya, jadi tidak hanya pelaku-pelaku lama yang dijadikan pasangannya. Otak kejahatannya ya tersangka ini (Tyo)," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono.Pada aksinya di Pasuruan, tersangka mengajak dua rekannya menghentikan sebuah mobil yang ditumpangi oleh tiga orang. Para tersangka kemudian memborgol tangan para korbannya, dimaksud agar bisa menguasai mobil korban tanpa perlawanan."Mereka ini memang spesialis curanmor roda empat dan dua. Tersangka pernah ditangkap dan divonis 1,5 tahun penjara. Dua bulan lalu di keluar tahanan dan kembali beraksi. Dari catatan kami, sudah banyak TKP yang dijarah pelaku," ungkap Awi.Dari catatan polisi, lokasi-lokasi yang dijarah tersangka dan komplotannya, di antaranya 20 TKP di Sidoarjo, lima di Mojokerto, dua di Gresik, satu di Pasuruan dan Surabaya.Tersangka-pun menjadi target operasi pihak kepolisian. Berdasarkan LP/35/II/2015/Jatim/Res Pasuruan tertanggal 1 Febuari, Tim Cobra Polda Jawa Timur di bawah komando Kompol Arbaridi Jumhur-pun, melakukan penyelidikan dan mendapat informasi keberadaan tersangka.Rabu dini hari sekitar pukul 02.45 WIB, Tim Cobra menguntit tersangka yang mengendarai Honda Beat warna hijau putih dengan Nopol N 3599 TAE, yang diduga motor curian. Tersangka tidak sendiri, dia bersama dua rekannya yang berboncengan dengan Suzuki Satria. Ketiganya dari arah Sidoarjo menuju Surabaya.Saat berada di Jalan Raya Waru arah Sepanjang, atau Bundaran Waru, lima orang petugas yang masing-masing berboncengan mengendarai tiga motor, memepet tersangka dan menghentikan kendaraannya. Sementara dua rekan tersangka yang berboncengan dengan Suzuki Satria, berhasil lolos.Mengetahui hendak ditangkap, begal bertato 'Rampok' ini mengambil sebilah pisau penghabisan dan bondet dari dalam tas yang dibawanya. Tersangka langsung menyerang petugas dan tidak mengindahkan tembakan peringatan dari petugas.Karena tak ingin mengambil risiko, petugas yang berhadap-hadapan dengan tersangka, menyarangkan timah panasnya ke arah kaki dan dada tersangka. Tak hanya tersungkur akibat tembakan polisi, bondet di tangannya pun ikut meledak dan merusak wajahnya sendiri.Saat itu, tersangka masih bernapas. Namun, saat petugas hendak menolong dan membawanya ke rumah sakit, dia pun tewas sekitar pukul 03.40 WIB, dalam perjalanan menuju RSUD dr Soetomo, Surabaya.
Remaja 18 tahun jadi otak curanmor di 10 tempat wilayah Surabaya
Anta Yusnizar(18) warga Kedurus Surabaya, menjadi otak pencurian bermotor (curanmor) di 10 tempat wilayah Surabaya. Dalam melakukan aksinya Anta dibantu oleh beberapa temannya yang kini jadi DPO."Dia beraksi dengan tersangka lain yang menjadi DPO dengan inisial RVN, Tarmo,TIAN,YY dan RS. Semuanya masih ABG," ungkap Kanit Resmob Polrestabes Surabaya, AKP Agung Pribadi, Rabu (26/8).Agung mengatakan, modus pelaku dan rekan-rekannya yaitu merusak kunci motor yang diincarnya. Terlebih dulu, mereka memastikan jika rumah yang akan disatroni itu kosong."Begitu kosong, dengan kunci T pelaku langsung merusak rumah kunci sepeda yang diincarnya. Ada 10 tempat yang menjadi sasaran di antaranya Manukan, Babatan dan Rungkut," ungkapnya.Dalam penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti seperti kunci T dan dua sepeda motor. "Untuk menutupi aksi hasil kejahatannya dijual ke Madura," jelasnya.Sedangkan untuk pasal yang akan dijeratkan kepada pelaku, penyidik akan menjeratnya dengan pasal 363 KUHP dengan sanksi pidana 5 tahun penjara. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah video memperlihatkan satu Polres tertawa terbahak-bahak karena pelaku curanmor ini.
Baca SelengkapnyaTengah asik membuat konten bareng, wanita ini justru mendapat kejadian apes.
Baca SelengkapnyaParah! Dua pelaku begal di Cikarang Barat mengaku baru lulus SD. Pengakuan keduanya terungkap usai diamankan warga setelah melancarkan aksi perampasan.
Baca SelengkapnyaSepada motor yang terparkir di teras rumah itu lantas dibawanya kabur.
Baca SelengkapnyaBermula, saat Darens bersama empat orang temannya, dituduh karena menabrak seseorang.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatra Utara menerapkan Criminal Profiling kepada tiga pelaku begal yang sedang menjalani proses penahanan di Mapolrestabes Medan.
Baca SelengkapnyaRonny menuturkan, dari tangan para tersangka tersebut penyidik berhasil mengamankan tujuh kendaraan.
Baca SelengkapnyaPeneliti keamanan berhasil menemukan celah untuk meretas jutaan mobil Kia menggunakan pelat nomor.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaNiat ingin kabur dari kejaran polisi, para bocah yang melakukan balap liar ini malah terjebak lumpur sawah.
Baca SelengkapnyaKomplotan pencuri sepeda motor antardaerah terbongkar di Palembang. Anggotanya merupakan residivis kasus curanmor, pembunuhan, hingga peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaBawa Kabur Honda Beat Setelah Tikam Korban, Dua Begal Malah Tinggalkan CBR
Baca Selengkapnya