Miris, rumah bapak direbut anak hingga tidur di atas becak
Merdeka.com - Nasib tragis menimpa seorang bapak bernama Atim. Lelaki asal Cerme, Gresik, Jawa Timur ini terpaksa hidup sebatang kara, tidurnya pun hanya beralaskan becak miliknya yang diparkirkan di pinggir jalan.
Kisah miris tersebut ditulis Riska Heaven dalam akun Facebook miliknya, Sabtu (13/2). Yang lebih mengenaskan lagi, Atim ternyata ditelantarkan anak-anaknya, bahkan rumah yang seharusnya menjadi tempat berdiam di masa tua malah diambil alih mereka.
Alhasil, dia memilih mencari pekerjaan di Surabaya, namun nasib membawanya menjadi tukang becak. Berikut kisah yang ditulis Riska yang diunggah sejak Kamis (11/2) lalu:
-
Kenapa Bapak Amin memilih hidup di pelosok desa? Setelah lepas jabatan, rupanya Bapak Amin tidak ingin lagi terjun ke dunia politik. Ia pun lebih memilih hidup bahagia dengan keluarga dan membangun rumah megah di pelosok desa.
-
Bagaimana Kerto Pengalasan hidup di Semarang? Selepas tertangkapnya Pangeran Diponegoro, Kerto Pengalasan hidup tenang di Semarang. Ia mendapat segala fasilitas oleh pemerintah Belanda. Termasuk opium yang menjadi konsumsi favoritnya.
-
Bagaimana Pak Tarno bertahan hidup? Untuk bertahan hidup, Pak Tarno terpaksa harus berjuang sendiri. Bahkan untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, ia harus bekerja terlebih dahulu. Pada saat-saat sulit, makanan yang bisa dijangkau hanya daun-daunan, karena ia tak mampu membeli beras.
-
Mengapa Uut Permatasari tinggal di kos? Keputusan ini diambil untuk mendukung tugas suaminya, Tri Goffarudin Pulungan di Bali.
-
Bagaimana rumah Bapak Amin? Rumahnya didominasi warna putih dan cokelat. Sebagian besar bahan bangunannya terbuat dari kayu jati dengan kualitas terbaik.
-
Kenapa Pak Kasimin tinggal di hutan? Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
"-BELIAU BUKAN PENGEMIS, BELIAU PEKERJA TAPI TIDAK ADA YANG MAU MEMPEKERJAKAN BELIAU-
Beliau bernama pak Atim, warga Cerme-Gresik tinggal di Surabaya, usia 99 tahun.
Beliau bukan pengemis, beliau tukang becak tapi tidak ada yang mau pakai jasa beliau.
Beliau mangkal pada malam hari di jalan Kedungdoro-Surabaya depan PHD.
Kalau pagi siang beliau mangkal di wilayah jalan Mawar-Surabaya daerah situ depan warung nasi/rumah mewah.
Sehari-hari beliau tidur di becak, tas besar dan lain-lain juga ada di becak. Saya tidak bayangkan gimana buang airnya?
Saya tawarkan makan, beliau enggak mau.
Maaf ya pak. Saya hanya bisa kasih sedikit rezeki. Semoga saya banyak rezeki untuk bantu bapak dan orang-orang yang membutuhkan.
Semoga bapak sehat panjang umur dan anak-anak bapak sadar atas kesalahannya. Amiiin.
Begini perbincangan saya dengan bapak Atim:
-rumahnya di mana pak? Di Cerme tp di ambil anak saya.
-kalau di Surabaya di mana tinggal? Ya di sini jeng, di becak.
-anaknya di mana pak? Ya di Cerme, ada yang di Mojokerto kaya-kaya tapi ya gini.
saya sudah tua minta doanya aja biar sehat panjang umur. Kaya ya enggak bisa.
-kenapa anaknya pak? Ya gitu anak KECIL DIBESARKAN kok gini sekarang, nelangsa saya.
(saya menangis sambil ngomong terbata-bata)
(bhsa jawa)
Semoga warga Surabaya yang ktmu bisa bantu beliau. Sedikit rezeki aja Alhamdulillah."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di dalam rumah Pak Cecep, ada pohon beringin besar. Rumah ini sudah terbengkalai 20 tahun.
Baca SelengkapnyaSetiap orang tentu ingin menghabiskan hari tua dengan tenang. Berbeda dengan kisah hidup Wagimin.
Baca SelengkapnyaDiakuinya, sang putra tak mau bekerja hingga masih meminta uang.
Baca SelengkapnyaBM sempat tidur di teras rumah orang dan emperan toko, di halaman masjid.
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaBelum lama ini, sosok Pak Cecep viral karena tinggal sebatang kara di rumah tanpa listrik dan air. Begini kisahnya.
Baca SelengkapnyaUntuk bertahan hidup, kakek Samudi hanya melakukan usaha sebisanya yakni dengan berjualan daun singkong.
Baca SelengkapnyaPria ini tinggal di gubuk yang terletak di tengah kebun jati milik seorang warga bersama anaknya.
Baca SelengkapnyaDitinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.
Baca SelengkapnyaReaksi adiknya pun jadi sorotan. Tampak sang adik terkejut saat tahu kakaknya menjemput dengan becak barang.
Baca SelengkapnyaBerikut cerita kakek tua yang rela menjadi tukang becak dayung demi sesuap nasi namun tidak ada yang mau naik.
Baca SelengkapnyaKakek Sanusi kini hanya mengandalkan pemberian tetangga untuk sekedar makan dan bertahan hidup.
Baca Selengkapnya