Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Miris, sekolah mewah gagal selamatkan bocah SD yang tenggelam

Miris, sekolah mewah gagal selamatkan bocah SD yang tenggelam Ilustrasi Orang Tenggelam. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Nasib nahas menimpa seorang bocah sekolah dasar saat mengikuti olahraga renang di sekolahnya. Sebelum tewas, korban sempat berusaha menolong rekannya yang tak mampu berenang, hingga akhirnya tenggelam dan tak mampu diselamatkan.

Gabriella Sheryl Howard pun merenggang nyawa karena ketidakmampuan sekolahnya untuk menyelamatkan bocah cilik ini. Bahkan, pihak sekolah sempat menutupi kecelakaan tersebut dari kedua orangtuanya.

Kisah ini dipaparkan oleh orangtua Gaby, sapaan Gabriella Sheryl Howard, dalam akun Facebooknya. Berikut kisah yang dituturkannya:

"TRAGEDI MENINGGALNYA GABRIELLA SHERYL HOWARD DI SEKOLAH GLOBAL SEVILLA PURI INDAH

Kamis, Tgl 17 September 2015 pagi jam 07.20 saya (Mama Gaby) mengantarkan Gaby dan adiknya ke sekolah Global Sevilla Puri Indah dalam keadaan sehat walafiat. Kedua anak saya seperti biasa saya cium dulu sebelum masuk sekolah. Jam pelajaran pertama Matematika, pelajaran renang dimulai jam 08.10. Jam 09.15 saya (mama Gaby) dikabari Ms Silvi (wakil kepala sekolah) via telp mengabarkan bahwa Gaby sakit saat olahraga (padahal saat itu pelajaran renang bukan olahraga), dan saya diminta segera ke RS Pondok Indah di Puri Indah, Jakarta Barat. Saya curiga karena anak saya sehat saat diantar sekolah. Saya bilang "tenggelam ya". Ms Silvi tidak menjawab dan hanya menyuruh saya segera ke RS Pondok Indah di Puri Indah, Jakarta Barat. Saya dari kantor di Semanan langsung menggunakan mobil menuju RS, namun kena macet di depan gedung Orang Tua. Saya sangat menyesalkan kebohongan Ms Silvi yang begitu tega membohongi saya dengan tidak mengatakan kondisi yang sebenarnya. Padahal kalau dia bilang tenggelam saya bisa pakai motor sehingga bisa tiba lebih cepat di Rumah Sakit. Namun saya tiba di Rumah Sakit lihat keadaan Gaby yang ternyata benar tenggelam dan sudah tidak bernyawa lagi dengan kondisi pembuluh darah pecah dan banyak darah. Yang menemani Gaby di Rumah Sakit saat saya tiba cuma Ms Puji (bagian UKS) yang tidak bisa berbuat apa-apa. Menurut dokter yang menangani, nyawa Gaby sudah tidak ada lagi saat tiba di Rumah Sakit Pondok Indah di Puri Indah. Saya merasa ditipu oleh keterangan Ms Silvi.

Kejadian versi Tanisha (teman Gaby yang sempat ditolong oleh Gaby namun gagal dan kelelep bareng):

Gaby menawarkan diri mengajarkan Tanisha berenang (karena mau ambil nilai renang). Tanisha mengambil posisi di sebelah kiri arah mendekati tepi kolam. Gaby di sebelah kanan agak tengah kolam renang. Jarak tempuh lurus kedepan dari start mereka berenang +/- 20 Meter. Saat ditengah, Tanisha yang tidak bisa berenang kecapaian dan berhenti di tengah kolam serta hampir tenggelam. Gaby mencoba menolong Tanisha yang mau tenggelam namun gagal dan akhirnya mereka berdua kelelep. Namun di sebelah kiri Tanisha ada Trista, Tanisha lalu menarik baju Trista dan mereka berdua naik ke tepi kolam renang, sedangkan Gaby malah tenggelam sendiri. Saat itu guru olah raganya yang bernama Mr. Ronaldo saat itu cuma seorang diri menjaga anak-anak grade 3 itu, dengan kondisi murid yang dijaga sebanyak 15 orang. Mulai grade 3, kegiatan berenang hanya didampingi oleh satu orang guru olahraga dan tanpa pengawas lagi. Itupun guru olahraga umum, bukan guru spesialis renang, sehingga ia tidak memiliki kemamapuan ataupun pengetahuan apapun tentang pertolongan darurat tenggelam. Menurut para saksi (anak-anak yang ada di sana), Mr. Ronaldo sedang menulis nilai test renang jadi tidak melihat kejadian. Saat Gaby sudah tenggelam setelah mencoba menolong Tanisha namun gagal, Tanisha berteriak "Mister, Gaby! Mister, Gaby!". Tapi suara Tanisha kecil dan tidak terdengar. Kemudian teman lainnya Charlene dan Rhea berteriak lebih kencang dan Mr Ronaldo segera menghampiri Gaby. Keterlambatan pemberian pertolongan dan mungkin tindakan pertolongan yang salah pada Gaby membuat Gaby meninggal. Padahal bagi orang yang mengerti cara menolong orang yang baru tenggelam, kondisi tersebut masih bisa ditolong.

Global Sevilla yang sudah memasang tarif mahal tersebut tidak memiliki CCTV di lokasi kolam renang saat kejadian, tidak memperkerjakan guru yang memiliki pengetahuan cara menolong orang tenggelam yang benar dan tidak menjalankan SOP. Syarat untuk operasional renang dengan 15 anak, harus diawasi minimal 3 pengawas. Global Sevilla cuma ada 1 guru saat itu yang tidak mengerti pemberian pertolongan orang tenggelam. Kelalaian Sekolah Global Sevilla, pengawas yang tidak memiliki pengetahuan yang benar tentang cara menolong orang yang tenggelam, serta UKS yang tidak memiliki alat apa-apa, ditambah dengan kesiapan mobil untuk melarikan Gaby ke Rumah Sakit yang dipertanyakan (harusnya sekolah punya mobil ambulance stand by), menyebabkan nyawa Gaby tidak tertolong. Seharusnya sekolah internasional yang mewajibkan pelajaran renang bagi muridnya memiliki alat medis untuk menyedot air dari tubuh anak bila tenggelam.

Betapa ironisnya sebuah sekolah internasional yang menjadikan renang sebagai pelajaran wajib di sekolah, tidak memiliki sistem pengamanan yang memadai saat pelajaran renang itu sendiri, dan tidak didukung oleh guru yang mengerti penanganan darurat tenggelam sehingga menyebabkan anak tersayang kami Gabriella Sheryl Howard menjadi korban kesalahan penanganan pertama dan korban kebijakan sekolah yang buruk.

Kami mohon dukungan untuk memperjuangkan keadilan bagi anak kami tercinta Gabriella Sheryl Howard. Kejadian semacam ini tentunya bisa menimpa anak-anak lain juga di sekolah manapun. Kami tidak mau kejadian ini terulang kembali. Jangan sampai ada Gaby Gaby lain yang jadi korban kelalaian sekolah. Betapa sakitnya harus kehilangan nyawa anak tercinta hanya karena kelalaian sekolah yang menyalahgunakan kepercayaan orang tua.

Mari kita selamatkan anak-anak kita."

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orangtua Ngamuk Anak Jatuh di Sekolah sampai Tulang Patah: Guru Santai, Padahal SPP Rp2,25 Juta/Bulan
Orangtua Ngamuk Anak Jatuh di Sekolah sampai Tulang Patah: Guru Santai, Padahal SPP Rp2,25 Juta/Bulan

Hal ini seperti yang diceritakan salah satu orangtua di media sosial Instagram.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter
Potret Miris Bocah SD di Sinjai Dayung Perahu Menuju Sekolah, Bertaruh Nyawa Lewati Sungai Sedalam 10 Meter

Setiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua

Baca Selengkapnya
Sempat Viral Dua Bocah SD Naik Motor Tersangkut di Atap Rumah, Ternyata Begini Penampakan Jalan yang Dilalui
Sempat Viral Dua Bocah SD Naik Motor Tersangkut di Atap Rumah, Ternyata Begini Penampakan Jalan yang Dilalui

Beberapa waktu lalu viral motor nyangkut di atas genteng. Ternyata begini penampakan jalan yang dilalui.

Baca Selengkapnya
FOTO: Tragis! Lebih dari 100 Murid dan Guru Terjebak Gedung Sekolah Dua Lantai yang Ambruk Saat Ujian
FOTO: Tragis! Lebih dari 100 Murid dan Guru Terjebak Gedung Sekolah Dua Lantai yang Ambruk Saat Ujian

Menurut laporan media lokal, sedikitnya 17 siswa telah tewas dalam insiden tragis ini.

Baca Selengkapnya
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral
Potret Miris Pendidikan, Sekolah di Karawang Lapuk & Bocor Sejak Tahun 1993 Pemkab Bertindak Setelah Viral

Bangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor

Baca Selengkapnya
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak
SD di Serang Ini Memprihatinkan, Siswanya Terpaksa Belajar di Lantai karena Meja dan Kursi Rusak

Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.

Baca Selengkapnya
Sempat Diduga Hilang, Bocah 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Kolam Masjid Al-Jabbar Bandung
Sempat Diduga Hilang, Bocah 4 Tahun Meninggal Tenggelam di Kolam Masjid Al-Jabbar Bandung

Bocah itu sempat dilaporkan hilang saat orang tuanya berkegiatan di Masjid Raya Al-Jabbar pada Minggu (17/12) malam.

Baca Selengkapnya
Potret Pilu Sekolah di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru Menangis Puluhan Siswa Mengungsi
Potret Pilu Sekolah di Ponorogo Ludes Terbakar, Guru Menangis Puluhan Siswa Mengungsi

Miris, sekolah di Ponorogo ludes terbakar tak tersisa. Para guru menangis mengetahui musibah itu.

Baca Selengkapnya
Main Bola di Pantai Bosowa Makassar saat Momen 17 Agustus, 5 Siswa SD Terseret Ombak
Main Bola di Pantai Bosowa Makassar saat Momen 17 Agustus, 5 Siswa SD Terseret Ombak

Lima siswa sekolah dasar (SD) terseret ombak saat bermain bola di Pantai Bosowa Metro Tanjung Bunga Makassar pada libur Hari Kemerdekaan , Kamis (17/8) sore.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang
Kisah Pilu Siswa SD di Serang, Demi Sekolah Bertaruh Nyawa Sebrangi Sungai Besar dengan Rakit hingga Harus Berenang

Setiap hari anak-anak di kampung ini harus bertaruh nyawa untuk menuju sekolah menggunakan rakit, lantaran tak ada akses jembatan.

Baca Selengkapnya
Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Dampar Lumajang
Wisatawan Tewas Tenggelam di Pantai Dampar Lumajang

Korban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Baca Selengkapnya
Momen Bertaruh Nyawa Pelajar SD di Sukabumi, Bergelantungan di Jembatan Hampir Putus Seberangi Sungai Demi Sekolah
Momen Bertaruh Nyawa Pelajar SD di Sukabumi, Bergelantungan di Jembatan Hampir Putus Seberangi Sungai Demi Sekolah

Perjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.

Baca Selengkapnya