Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mirisnya kehidupan tiga saudara bermental terbelakang di Medan

Mirisnya kehidupan tiga saudara bermental terbelakang di Medan TNI bantu 3 saudara bermental terbelakang. ©2018 Merdeka.com/Yan Muhardiansyah

Merdeka.com - Begini jadinya ketika tiga bersaudara berkekurangan mental ditinggal meninggal dunia oleh semua anggota keluarganya. Mereka terpaksa bergantung pada belas kasih warga.

Itulah yang dialami tiga kakak beradik Muhammad Rizal (26), Sri Wahyuni (45), dan Suryani Fitri (49). Ketiganya berkebutuhan khusus, mentalnya terbelakang. Sehari-hari mereka hidup di rumah darurat di Gang Melati, Jalan Young Panah Hijau, Labuhan Deli, Medan Marelan.

Kakak beradik berkebutuhan khusus ini bahkan tak punya tempat tidur, sehingga harus tidur di lantai rumah. Jika hujan turun, air masuk dari berbagai arah karena bocor di sana-sini.

"Di rumah itu mereka tinggal bertiga ya kurang akal gitu ya," kata Itawati, perempuan yang tinggal di sebelah rumah itu.

Rumah papan dan tepas berukuran sekitar 2,5x2,5 meter itu dibangunkan warga sekitar Mei 2018 lalu. Tak ada jendela, yang ada hanya pintu.

"Rumahnya dibangun dari sisa bangunan rumah mereka yang rubuh waktu itu," sebut Itawati.

Rizal dan kakak-kakaknya tak bisa mencari nafkah. Setelah ditinggal mati ketua orang tuanya, Mansyur Yusuf dan Nursamsiah, beberapa tahun lalu, penghidupan mereka bergantung pada seorang saudaranya, Mala. Perempuan ini satu-satunya yang normal di keluarga ini.

Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih. Mala meninggal sebulan lalu, saat bekerja sebagai pengupas kerang.

"Untuk makan ya kami tetangga yang memberi, kakaknya yang cari nafkah meninggal pula," sebut Itawati.

Kondisi ketiga saudara ini menjadi perhatian warga dan Kodim 0201/BS Medan. Personel TNI pun dikerahkan untuk membangun kembali rumah mereka agar layak huni.

Rumah ketiga bersaudara itu mulai dibongkar, Rabu (12/9). Hari itu juga, personel TNI membangun fondasinya.

"Arahan Komandan Kodim agar kita langsung membangunkan rumah untuk keluarga yang hidupnya memprihatinkan ini. Kita akan buatkan rumah yang layak dihuni, rumahnya model rumah panggung karena di sini ada air pasang, kerja pun sebelum air pasang datang," kata Kapten Agus Miadi, Danramil/11 Medan Deli.

Selama rumahnya direhabilitasi, Muhammad Rizal dan kedua kakaknya sementara ditempatkan di rumah tetangga. Tak banyak barang yang dipindahkan. Hanya terlihat beberapa piring dan sendok.

Bukan hanya membangunkan rumah, pihak TNI juga sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membantu penghidupan ketiga bersaudara itu. "Kita sudah berkoordinasi dengan Camat Medan Marelan. Nanti pemerintah kota yang akan mengurus masalah kesehatan dan logistik untuk mereka," jelas Agus.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Nasib Pilu Kakak Beradik Tinggal Sebatang Kara Ditinggal Ortu, Hidup Berdua di Gubuk Tak Layak Huni
Nasib Pilu Kakak Beradik Tinggal Sebatang Kara Ditinggal Ortu, Hidup Berdua di Gubuk Tak Layak Huni

Dua kakak beradik itu pun bertahan hidup dengan memprihatinkan.

Baca Selengkapnya
Dua Bocah Bernasib Pilu Ditinggal Ortunya Pergi dari Rumah, Aksi Kakak Rawat Adik Seadanya bikin Hati Tersayat
Dua Bocah Bernasib Pilu Ditinggal Ortunya Pergi dari Rumah, Aksi Kakak Rawat Adik Seadanya bikin Hati Tersayat

Ditinggal orangtua, dua bocah ini harus tinggal sebatang kara. Aksi kakak rawat adik seadanya begitu menyayat hati.

Baca Selengkapnya
4 Hari Kabur Bawa Rp1,8 Juta, 3 Bocah Ogan Ilir Ditemukan di Serang Kehabisan Duit
4 Hari Kabur Bawa Rp1,8 Juta, 3 Bocah Ogan Ilir Ditemukan di Serang Kehabisan Duit

Setelah tak ada kabar, keluarga melapor ke polisi. Mereka mengirim pesan singkat agar orangtua tidak mencari karena mengaku sudah bahagia.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Keluarga di Aceh Utara Bertahan Hidup di Gubuk Rapuh, Atapnya dari Daun dan Dindingnya Berlubang
Kisah Pilu Keluarga di Aceh Utara Bertahan Hidup di Gubuk Rapuh, Atapnya dari Daun dan Dindingnya Berlubang

Kondisi rumah Idris rapuh. Atapnya terbuat dari daun rumbia yang hampir hancur, dinding anyaman bambunya juga berlubang dan penuh rongga. Ia butuh bantuan.

Baca Selengkapnya
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan
Terkena Dampak Kekeringan, Begini Kondisi Desa Terpencil di Ponorogo yang Memprihatinkan

Warga harus berjuang keras untuk mendapatkan air di tengah bencana kekeringan.

Baca Selengkapnya
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'
Miris Perkampungan Waria Kumuh, Hidup Tanpa Listrik dan Air 'Ya Make Up Harus Siang'

Di tengah-tengah masyarakat yang hidup berkecukupan, ada sebuah perkampungan dengan kondisi begitu miris.

Baca Selengkapnya
Kisah Yadi Anak yang Rawat Sang Ibu Lansia di Sukabumi, Tinggal di Rumah Tua Nyaris Ambruk
Kisah Yadi Anak yang Rawat Sang Ibu Lansia di Sukabumi, Tinggal di Rumah Tua Nyaris Ambruk

Yadi dan Onih jadi salah satu warga Kota Sukabumi yang hidup dalam garis kemiskinan dan membutuhkan bantuan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya

Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
Cerita Pilu 3 Bocah Ogan Ilir Kabur ke Banten, Ternyata Kesal Tidak Bisa Lanjut Masuk SMP
Cerita Pilu 3 Bocah Ogan Ilir Kabur ke Banten, Ternyata Kesal Tidak Bisa Lanjut Masuk SMP

HN mengajak kabur kedua adiknya lantaran kesal diputus sekolah oleh orang tuanya. Hal ini karena kondisi ekonomi keluarga.

Baca Selengkapnya