Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misi Hendropriyono Wujudkan Aksara Nusantara Lewat Taman Sekar Wijaya Kusuma

Misi Hendropriyono Wujudkan Aksara Nusantara Lewat Taman Sekar Wijaya Kusuma Sosok Kekar Para Pengawal AM Hendropriyono, Ada Juara Tinju & Siap Siaga 24 Jam. Youtube SCTV ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara, AM Hendropriyono membuat Taman Sekar Wijaya Kusuma (TSWK) untuk menjadikan aksara Nusantara sebagai alat komunikasi tertulis yang resmi. Maka, TSWK memiliki visi dan misi.

Visi paling utama yaitu membangkitkan kembali kepribadian bangsa yang berbudaya setelah banyaknya kebudayaan asing yang negatif.

"Kepentingan diberlakukannya Aksara Nusantara kini adalah demi mencegah semakin maraknya pemberlakuan aksara asing seperti yang terjadi di kota Baubau Sulawesi Tenggara, yang Pemerintah Daerahnya menerapkan aksara Hangul bangsa Korea dalam kurikulum lokal di sekolah. Kini aksara Hangul tersebut mulai banyak digunakan di gedung-gedung baik milik pemerintah maupun swasta," tulis visiTaman Sekar Wijaya Kusuma (TSWK).

Orang lain juga bertanya?

Sebagai informasi, Aksara Nusantara adalah aksara Jawa dalam bahasa Indonesia. Semula sebagai aksara Jawa temuan Aji Saka. Pada tahun 826 Masehi diberlakukan di seluruh daerah yang dipersatukan oleh Majapahit. Bahkan tarikh Saka pernah digunakan secara resmi di Kerajaan Majapahit selama 234 tahun (Tahun 1 Saka = Tahun 78 Masehi).

Untuk mewujudkan visi, TSWK memiliki misi seperti menjadikan diri sebagai etalase dari keluhuran sejarah dan kebudayaan asli Indonesia serta membimbing generasi muda agar menguasai aksara Nusantara.

"Berjuang agar aksara Nusantara dapat diresmikan oleh otoritas pusat, sehingga dapat meletakkannya pada platform digital dan memperoleh domain internet seperti 43 negara lainnya di dunia."

Hendropriyono mengatakan saat ini Indonesia memiliki ancaman dalam aspek ketahanan budaya karena adanya kegandrungan masyarakat terhadap aksara asing.

"Aksara asing yang digandrungi masyarakat yaitu aksara Hangul Korea dan aksara Hanzi China. Kegandrungan kaum muda Indonesia karena pengaruh seni budaya Korea yang ditebarkan oleh K-Pop, sedangkan kegandrungan terhadap aksara Hanzi karena pengaruh kekuatan ekonomi perdagangan dan finansial serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi China. Aksara-aksara asing yang bersifat mengganggu atau menghambat perkembangan aksara Nusantara antara lain adalah aksara Palawa India, aksara Jawi Arab dan aksara Khamen Thailand," katanya.

Kemudian, Hendropriyono mengatakan setiap negara memiliki ketahanan dalam kebudayaannya masing-masing.

"Jawaban yang berupa ketahanan kebudayaan masyarakat bangsa Indonesia yang diawali dengan membuat setaranya aksara Nusantara dengan aksara latin, merupakan kunci untuk menjawab tantangan hegemoni latin Barat karena Lingua Franca Inggris yang berada dalam status quo sejak abad ke 18," sambung Hendropriyono.

Maka dari itu, Hendropriyono ingin aksara Nusantara diterapkan dalam tulisan gerak, lagu, seni tari, musik tradisional, musik modern, puisi, wayang, sulap, teater, seni ukir tiga dimensi, dan lainnya. Dia juga menginisiasi tiga kelas untuk mempelajari aksara Nusantara.

"Text books untuk sekolah khusus aksara Nusantara yang terdiri dari 3 jenjang kelas, yaitu kelas 1 yang disebut kelas Pendekar, kelas 2 disebut kelas Adipati, kelas 3 disebut kelas Senapati. Waktu pendidikan paling lama 18 bulan dan jika lulus ujian akan mendapat gelar Pengiran atau Pengiran Putri Budaya Nusantara. Tugas para Pengiran/Pengiran Putri adalah mensosialisasikan aksara Nusantara, agar dari generasi ke generasi dapat digunakan dan berfungsi untuk semakin mempersatukan seluruh Nusantara," katanya.

Menurut Hendropriyono, lingkungan masyarakat Indonesia di era industri 5.0 kini hanya akan menggunakan aksara Nusantara miliknya sendiri jika memenuhi dua syarat. Pertama, diberlakukan resmi oleh kemauan politik (Political Will) dari otoritas pusat, sebagai tindak lanjut pemberlakuan aksara Jawa oleh otoritas daerah-daerah Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Cirebon dan Indramayu dan dipelajarkan kepada generasi penerus melalui kurikulum pelajaran di sekolah-sekolah.

Kedua, dirasakan kegunaannya untuk kebutuhan pribadi atau masyarakat, yang hidup di era serba internet dan berkecerdasan buatan. Misalnya, dengan tertera pada platform digital, dapat lebih cepat dan tepat memahami hakikat dari ontologi seni dan budaya asli Indonesia yang antara lain digelar di TSWK.

Reporter Magang: Alya Fathinah

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Makna Jargon HUT ke-79 RI, Berikut Penjelasannya
Makna Jargon HUT ke-79 RI, Berikut Penjelasannya

Jargon ini menggarisbawahi aspirasi bangsa untuk memasuki era baru dengan semangat pembaruan dan kemajuan.

Baca Selengkapnya
Putu Supadma Dorong IKN Tampilkan Artefak Kerajaan Masa Lalu untuk Hadirkan Kemuliaan Nusantara
Putu Supadma Dorong IKN Tampilkan Artefak Kerajaan Masa Lalu untuk Hadirkan Kemuliaan Nusantara

Putu membayangkan sebuah halaman hijau di tengah danau kecil bisa ditampilkan artefak-artefak di masa lalu dengan narasi lengkap

Baca Selengkapnya
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme
Hendropriyono Minta Masyarakat Tolak Rasisme

Hendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran
Tidak Hanya Sumber Daya Alam, Konservasi Kebudayaan juga menjadi Perhatian Prabowo-Gibran

Program ini nantinya akan bertugas untuk melestarikan budaya Indonesia baik yang berwujud (tangible), maupun tidak (intangbile).

Baca Selengkapnya
Pesan Damai di Hari Waisak: Perkuat Persaudaraan untuk Hindari Gesekan Antar-Umat
Pesan Damai di Hari Waisak: Perkuat Persaudaraan untuk Hindari Gesekan Antar-Umat

Penting membangun komunikasi lintas agama untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.

Baca Selengkapnya
Cara 3 Calon Wakil Gubernur Pertahankan Budaya Betawi Sebagai Identitas Jakarta
Cara 3 Calon Wakil Gubernur Pertahankan Budaya Betawi Sebagai Identitas Jakarta

Kebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.

Baca Selengkapnya
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan
Makna Nusantara Baru Indonesia Maju, Tema HUT ke-79 RI yang Penuh Semangat Kemerdekaan

Dengan mengangkat tema ini, bangsa Indonesia menggarisbawahi komitmennya untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar daerah.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ada Tujuan Lain di Balik Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan
Ternyata, Ada Tujuan Lain di Balik Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan

Saat ini yang tersisa di wilayah IKN itu adalah hutan-hutan sekunder yang berasal dari area bekas terbakar.

Baca Selengkapnya
Makna Tema HUT RI Ke 79, Bagikan Semangat Nasionalisme
Makna Tema HUT RI Ke 79, Bagikan Semangat Nasionalisme

Tahun ini, tema yang diusung adalah "Nusantara Baru Indonesia Maju".

Baca Selengkapnya