Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri aliran dana parpol buat grup penebar kebencian Saracen

Misteri aliran dana parpol buat grup penebar kebencian Saracen Sindikat Penebar Hate Speech dan SARA. ©2017 Merdeka.com/nur habibie

Merdeka.com - Perlahan lahan fakta baru atas kelompok penyebar ujaran kebencian dan konten SARA, Saracen, mulai terkuat. Terbaru, ada dugaan aliran dana dari partai politik kepada sindikat Saracen.

Hal itu diungkapkan langsung Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin.

"Nama parpol itu kan nanti tanya penyidik. Saya enggak bisa jelaskan itulah," katanya di Hotel Aryaduta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (27/9) kemarin.

Meski demikian, Kiagus tak bisa membeberkan nama parpol yang dimaksud. Dia beralasan saat ini polisi masih melakukan penyelidikan.

Dia tak mau terlibat lebih jauh lantaran telah menyerahkan rekomendasi dan hasil penelusuran kepada penyidik.

"Ini kan sedang dalam penyelidikan, penyidikan, nanti mengganggu strateginya, tidak tahu bagaimana strategi teman-teman penyidik," katanya.

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Setyo Wasisto, Selasa (19/9) lalu, mengakui pihaknya sudah mendapatkan laporan hasil analisa (LHA) rekening Saracen dari PPATK. Dalam LHA tersebut ada sejumlah nama, beberapa di antara nama-nama tersebut adalah sosok yang dikenal publik.

Namun demikian, dia enggan mengungkap siapa sosok yang dikenal publik itu dan dari profesi apa.

"Kira-kira begitu. Ya kalau profesinya kalau dikenal publik kira-kira apa? Enggak saya enggak mau berandai-andai," kata Setyo di Mabes Polri.

Pihaknya akan mengklarifikasi kembali terkait peran orang yang terdapat di LHA tersebut. "Ya saya belum tahu pasti tetapi disebut dalam laporan hasil analisis itu disebut terkait Sarachen. Makanya perlu diklarifikasi," katanya.

Nama-nama yang melakukan transaksi dengan rekening Saracen tersebut nantinya akan dikonfirmasi ulang polisi dengan para tersangka. Namun, hal itu dilakukan setelah pemeriksaan kejiwaan terhadap Jasriadi, pemimpin kelompok Saracen, diketahui hasilnya.

Perintah tegas buat mengungkap kasus Saracen sebelumnya sudah dilontarkan Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada anak buahnya. Jenderal polisi bintang empat itu juga memerintahkan anak buahnya menangkap para pengguna jasa Saracen.

"Saya sampaikan tangkap-tangkapin saja. Yang pesan tangkapin, yang danain tangkapin. Ada lagi sejenis dengan itu, tangkapin," kata Tito usai pimpin sertijab Pati Polri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (5/9) lalu.

Saracen, kelompok penyebar kebencian, diketahui kerap mendapat pesanan dari pihak tertentu untuk menyerang pemerintah, pejabat, publik, tokoh masyarakat atau suatu kelompok.

Nama baik perorangan atau institusi dijatuhkan melalui pemberitaan yang berbau penghinaan, sentimen agama, sampai kepada hoax. Tak hanya itu, jasa Saracen kerap digunakan pemesan dalam perhelatan demokrasi semisal pilkada.

Pemesan akan meminta Saracen untuk menyerang dan menjatuhkan elektabilitas lawan politiknya. Belum diketahui secara detail siapa saja yang pernah menggunakan jasa Saracen.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua

PPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol, Ganjar: Kalau Sumbernya Haram Tracingnya Lebih Gampang
PPATK Temukan Transaksi Janggal Bendahara Parpol, Ganjar: Kalau Sumbernya Haram Tracingnya Lebih Gampang

Ganjar mengatakan, jika benar ada pelanggaran harus segera ditindak.

Baca Selengkapnya
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?
Uang Perahu Jelang Pemilu, Apa Itu?

Uang perahu ini akan banyak ditemukan menjelang pemilu.

Baca Selengkapnya
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan
Transaksi Dana Kampanye Janggal PPATK Bukti Dana Partai Politik Tidak Transparan

Ternyata, dana ini tidak mengalami pergerakan yang signifikan, namun terjadi perputaran dana hingga mencapai triliunan rupiah

Baca Selengkapnya
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memaparkan sejumlah temuan mengejutkan dalam proses politik

Baca Selengkapnya
Reaksi Ganjar soal PPATK Temukan Aliran Dana ke Caleg Rp7,7 Triliun dari Luar Negeri
Reaksi Ganjar soal PPATK Temukan Aliran Dana ke Caleg Rp7,7 Triliun dari Luar Negeri

Ganjar memutuskan irit bicara terkait adanya temuan PPATK tersebut. Kenapa?

Baca Selengkapnya
Kampanye Butuh Biaya Besar, Ini 3 Sumber Dana Para Partai Politik
Kampanye Butuh Biaya Besar, Ini 3 Sumber Dana Para Partai Politik

Memasuki tahun politik, para partai politik mulai melakukan kampanye.

Baca Selengkapnya
Bareskrim Polri Koordinasi dengan PPATK soal Transaksi Mencurigakan Caleg dan Partai Capai Triliunan
Bareskrim Polri Koordinasi dengan PPATK soal Transaksi Mencurigakan Caleg dan Partai Capai Triliunan

Bareskrim Polri berkoordinasi dengan PPATK soal temuan transaksi mencurigakan mengalir ke caleg dan partai politik.

Baca Selengkapnya
Dukungan Mengalir, PPATK Diminta Tidak Takut Bongkar Dugaan Transaksi Mencurigakan Peserta Pemilu
Dukungan Mengalir, PPATK Diminta Tidak Takut Bongkar Dugaan Transaksi Mencurigakan Peserta Pemilu

PPATK menemukan dugaan transaksi mencurigakan di masa Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Saksi Kasus SYL Dibantah, Sahroni Sebut Surya Paloh Tak Tahu Aliran Dana dari Kementan ke NasDem
Saksi Kasus SYL Dibantah, Sahroni Sebut Surya Paloh Tak Tahu Aliran Dana dari Kementan ke NasDem

Ia juga menyebut ketum tidak tahu menahu soal kegiatan organisasi sayap Partai Nasdem, Granita.

Baca Selengkapnya
PPATK Endus Ada Aliran Dana Kampanye dari Tambang Ilegal
PPATK Endus Ada Aliran Dana Kampanye dari Tambang Ilegal

Menjelang Pemilu 2024, partai politik diimbau hindari dana ilegal.

Baca Selengkapnya
PPATK Ungkap saat Masa Tenang Pemilu Banyak Aliran Uang Tidak Wajar
PPATK Ungkap saat Masa Tenang Pemilu Banyak Aliran Uang Tidak Wajar

Ditemukan tingginya transaksi penukaran uang pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu ketika masa tenang.

Baca Selengkapnya