Misteri Hilangnya Balita 2 Tahun di Kampar
Merdeka.com - Hilangnya balita perempuan bernama Sakiya Rafifa di Kabupaten Kampar menjadi misteri. Bocah dua tahun buah hati pasangan Muhammad Islami dan Riska Fadela dinyatakan hilang sejak Senin (9/8).
Sakiya terakhir terlihat tak jauh dari rumahnya di Dusun III Pantai Pulau Desa Terantang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau. Saat itu, dia sedang bermain di halaman.
Paman Sakiya, Nazarudin menjelaskan, sebelum keponakannya hilang, bocah itu meminta ayahnya untuk memasangkan sandal. Saat itu sang ibu sedang memasak di dapur.
-
Dimana Samosir dan ibunya menghilang? Di tengah danau terdapat pulau besar yang dinamakan Pulau Samosir, yang dipercaya merupakan tempat Samosir dan ibunya menghilang.
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Di mana kerangka dua bocah ditemukan? Dikutip dari laman Smithsonian Magazine, Rabu (3/7), kerangka bocah ini ditemukan di pemakaman di Huanchaco, kota di pantai Pasifik utara Peru.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Siapa yang menemukan makam bayi perempuan? Tim peneliti internasional yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara menemukan makam bayi perempuan tertua di Eropa yang telah berusia lebih dari 10.000 tahun.
Banyak dugaan muncul sebagai penyebab hilangnya bocah malang itu. Ada yang berspekulasi balita itu terjatuh ke sungai lalu hilang tenggelam, penculikan, sampai diculik makhluk halus.
Tak lama setelah dinyatakan hilang, Tim SAR gabungan sempat diturunkan untuk membantu mencari keberadaan korban. Namun, lebih sepekan pencarian tak membuahkan hasil.
Tim SAR telah melakukan penyelaman di Sungai Kampar hingga menyusurinya ke arah hilir ataupun hulu. Akhirnya operasi pencarian ditutup tanpa menemukan korban.
Selain itu, banyak pula yang beranggapan Sakiya hilang diculik makhluk halus. "Banyak orang pintar sudah datang ke rumah, katanya dia (Sakiya) diambil oleh kuntilanak. Tadi malam ada orang dari Bangkinang 2 Dunia Kampar datang juga ke rumah, dan sebut keponakan saya diculik kutilanak, ingin mengambil anak itu selamanya karena ibunya si anak itu membunuh anaknya si kuntilanak itu," kata Nazarudin, Senin (16/7).
Tak hanya itu, Nazarudin menyebutkan bahwa sejumlah orang pintar yang memiliki indra keenam melihat Sakiya diambil mahkluk gaib.
Namun, menurut Nazarudin, dugaan keponakannya diambil makhluk gaib tidak bisa diterima akal sehat. Apalagi peristiwanya terjadi pada pagi hari
Nazarudin menduga keponakannya bisa jadi diculik orang tidak dikenal. "Pada saat itu, itu hari pasar dekat rumah itu. Jadi orang bebas lewat hilir mudik di sekitar itu. Keponakan saya keluar paling sekitar 5 menitlah dari rumah, lihat ke depan, anak sudah hilang," ucapnya.
Dia pun meragukan Sakiya jatuh ke sungai. Sebab, rumah korban dengan sungai masih berjarak 100 meter.
"Kalau terseret sungai, tidak mungkin. Bahkan tim SAR sudah mencari dan menyusuri aliran Sungai Kampar hingga ke Teratak Buluh, tapi tak ketemu juga," ucap Nazarudin.
Hilangnya balita itu membuat keluarga sempat putus asa. Bahkan untuk menemukan korban, saat ini mereka mengadakan sayembara. Bagi yang menemukan korban, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal, akan diberikan hadiah sebesar Rp20 juta.
"Saya akan berikan imbalan hingga Rp20 juta dari uang pribadi saya, bagi warga yang menemukannya," kata Nazarudin.
Kapolsek Tambang Iptu Mardani menyebutkan pihaknya masih mencari keberadaan Sakiya. Semua tim dikerahkan agar korban ditemukan.
"Dari Kanit Intel, Reskrim, sampai Bhabinkamtibmas kita kerahkan untuk mencari korban," ucap Mardani.
Dia tak menyangkal adanya isu makhluk halus yang berseliweran di masyarakat terkait hilangnya Sakiya. Namun, polisi tetap fokus melakukan pencarian dan penyelidikan terkait hilangnya balita itu.
"Iya ada isu hilang ajaib, misterius. Makanya kita lakukan pencarian sama-sama. Untuk sayembara juga kami sudah dapatkan info, keluarga buat sayembara ditemukan hidup atau mati. Kami fokus melakukan penyelidikan di lokasi untuk menemukan korban," katanya.
Keluarga Sakiya memang belum membuat laporan resmi terkait hilangnya balita itu. Namun, kepolisian tetap melakukan proses pencarian bersama pihak terkait lain, seperti Tim SAR.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayat yang ditemukan adalah anak yang sebelumnya hilang dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh ibunya di kantor polisi sebelum ditemukan tewas.
Baca SelengkapnyaDua bocah, Nurfaqiah Hadiawan (12) dan Rafih (12), ditemukan tewas tenggelam di Danau Puri Kartika, Kota Tangerang, Minggu (7/1) sekitar pukul 07.10 WIB.
Baca SelengkapnyaBocah Perempuan Tewas Terbungkus Karung di Bekasi, Ditemukan dalam Lubang 2,5 Meter
Baca SelengkapnyaAkibat kejadian tersebut, dua orang yakni sopir dan kernet. Dua orang diamankan yakni Agustinus Woda (37) dan Arsyad (55).
Baca SelengkapnyaTersangka dengan akun Icha Shakila memang berteman secara maya.
Baca SelengkapnyaDia dibawa oleh seorang pria berinisial A (18) yang dikenal melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaHingga kini, dua kasus penemuan mayat bayi masih didalami. Kepolisian akan mencari siapa orang tua yang tega membuang buah hatinya tak berdosa.
Baca SelengkapnyaKapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton mengatakan, polisi telah menangkap dua anak tiri korban. Masing-masing berusia 12 dan 14 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang dalam penyelidikan aparat kepolisian.
Baca Selengkapnya