Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Misteri jenderal bintang dua pendamping Fredi Budiman bawa narkoba

Misteri jenderal bintang dua pendamping Fredi Budiman bawa narkoba freddy budiman. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Testimoni terpidana mati kasus narkoba Freddy Budiman yang diungkap Koordinator KontraS, Haris Azhar terus menjadi perhatian publik. Sebabnya, dalam pengakuan Fredi kepada Haris yang berlangsung dalam pertemuan keduanya pada 2014 silam di Lapas Nusakambangan itu, disebutkan ada perwira TNI, Polri dan BNN yang terlibat, bahkan menerima uang setoran.

Dalam kesaksian Freddy yang dituliskan Haris, Freddy mengaku telah menyuap pejabat tinggi BNN hingga Rp 450 miliar dan Rp 90 miliar untuk polisi demi melancarkan bisnisnya mengimpor dan mengedarkan narkoba di Indonesia.

Tak cuma itu, dalam pengakuannya, Freddy bahkan mengaku pernah satu mobil dengan jenderal TNI bintang dua. Mobil itu berisi penuh dengan narkoba. Dia menyopiri mobil itu, sementara sang jenderal duduk di sampingnya dalam perjalanan Medan-Jakarta.

Hingga kini, siapa sosok jenderal bintang dua yang dimaksud oleh Fredi masih menjadi misteri. Namun, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan, perwira tinggi yang dimaksud Fredi tersebut saat ini sudah tak tercatat sebagai anggota TNI aktif alias sudah purnawirawan atau pensiun.

Jenderal Gatot mengatakan, berdasarkan testimoni, peristiwa Fredi semobil dengan jenderal bintang dua itu terjadi pada tahun 2011. Menurut Jenderal Gantot, jenderal bintang dua pada 2011 yang kini masih aktif hanya tinggal dirinya. Sementara sisanya sudah purnawirawan.

"Perwira bintang dua yang masih aktif cuma saya, kalau benar yang dilaporkan Haris Azhar itu yang masih aktif cuma saya. Bintang dua cuma saya yang masih aktif, karena itu pada tanggal 27 april 2011, yang paling muda hanya saya, yang sudah bintang dua. Sekarang ini yang masih aktif tinggal saya, semua sudah purnawirawan," kata Gatot di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (22/8).

"Tak ada satupun purnawirawan bintang dua saat itu yang masih aktif kecuali saya, karena yang paling muda saat itu saya, sekarang kan saya paling tua nih, ya sisanya purnawirawan," sambungnya.

Mantan Kasad ini menegaskan, karena jenderal bintang dua yang disebut Fredi itu kini sudah purnawirawan, maka kasusnya masuk dalam pidana umum, bukan lagi ke Pengadilan Militer.

"Kalau sudah purnawirawan, kita selidiki, kan itu sudah masuk pidana umum, jadi saya kerjasama dengan polisi karena saya menghitung, 'wah tak ada ini' (yang masih aktif). Kalau kemungkinan kalau itu benar terjadi, yang masih aktif cuma saya doang," katanya.

Lebih lanjut, mantan Pangkostrad ini menerangkan penyelidikan terhadap kasus tersebut hingga kini masih belum ada perkembangan lebih jauh.

"Belum ada. Dari PPATK kita juga minta," katanya.

Sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Tatang Sulaiman enggan menanggapi testimoni soal Fredi semobil dengan jenderal bintang dua itu. Sebab, informasi itu tak memberikan bukti-bukti otentik mengenai keterlibatan seorang jenderal dalam peredaran narkoba.

"Kita tidak mau menanggapi kabar tidak jelas seperti itu," kata Tatang saat dikonfirmasi merdeka.com, Jumat (29/7) lalu.

Pihaknya mengaku kesulitan untuk menelusuri identitas jenderal bintang dua yang disebut-sebut tersebut. Sebab, perwira tinggi dengan pangkat yang sama cukup banyak dan terbagi dalam tiga matra, yakni Angkatan Darat, Angkata Laut dan Angkatan Udara.

"Kalau tidak tunjukkan identitas susah, enggak bisa raba-raba, susah. Ada datanya lengkap baru dalami, kalau sifatnya bintang dua kan banyak, ada laut, ada darat, ada udara, kan susah," katanya.

Siapa jenderal bintang dua yang disebut Fredi kepada Haris pun masih menjadi misteri hingga kini. Harapan besar pun ditumpukan salah satunya kepada Kemenkum HAM agar mau membuka kepada publik video testimoni Fredi Budiman yang diambil H-1 oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkum HAM, sebelum Fredi dieksekusi mati.

Sebab, diyakini Fredi menyebut nama-nama pejabat BNN, Polri, TNI yang terlibat dalam bisnis narkoba Fredi di video itu. Sampai saat ini, video itu masih disimpan rapat-rapat oleh pihak Kemenkum HAM. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia
Kaki Tangan Fredy Pratama Gembong Narkoba Wilayah Timur Ditangkap, Pasok Sabu dan Ekstasi Lewat Perbatasan Malaysia

Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.

Baca Selengkapnya
Ini Deretan Perwira Polisi yang 'Tunduk' pada Narkoba, Ada yang Berpangkat Jenderal
Ini Deretan Perwira Polisi yang 'Tunduk' pada Narkoba, Ada yang Berpangkat Jenderal

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengaku geram atas perbuatan anak buahnya.

Baca Selengkapnya
Eks Kasatnarkoba Lamsel Raup Rp800 Juta dalam 2 Bulan Jadi Kurir Narkoba Fredy Pratama
Eks Kasatnarkoba Lamsel Raup Rp800 Juta dalam 2 Bulan Jadi Kurir Narkoba Fredy Pratama

Uang tersebut didapat AKP Andri Gustami setelah berhasil membantu penyelundupan narkoba melewati Pelabuhan Bakauheni dengan bayaran Rp8 juta setiap 1 kg sabu.

Baca Selengkapnya
Polisi di Bulukumba Edarkan Narkoba, Terungkap dari Penangkapan Dua Warga
Polisi di Bulukumba Edarkan Narkoba, Terungkap dari Penangkapan Dua Warga

Seorang personel Kepolisian Sektor Kajang, Bulukumba, Bripka F ditangkap. Dia ketahuan menjual narkoba kepada dua orang warga.

Baca Selengkapnya
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster
Gembong Narkoba Fredy Pratama Sulit Ditangkap, Polri: Dilindungi Gangster

Kesulitan untuk menangkap Fredy Pratama karena dilindungi oleh gangster.

Baca Selengkapnya
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted
Begini Foto Penampakan Gembong Narkoba Fredy Pratama di Situs Interpol: Wanted

Fredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.

Baca Selengkapnya
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh
Polda Jateng Bongkar Peredaran Narkoba Jaringan Fredi Pratama, Barang Dimasukkan ke Kardus Muatan Teh

Praktik ini terungkap setelah polisi lebih dulu menerima informasi ada peredaran narkoba melintas di wilayah gerbang tol Sragen.

Baca Selengkapnya
Mengurai Alur Jaringan Gembong Narkoba Freddy Pratama
Mengurai Alur Jaringan Gembong Narkoba Freddy Pratama

Dia terkenal kerap memakai alat komunikasi, BlackBerry Messenger Enterprise, Threema, dan Wire.

Baca Selengkapnya
Kronologi Penangkapan Kaki Tangan Fredy Pratama Wilayah Jakarta-Bali, Puluhan Paket Sabu Ditemukan di Bawah Jok Mobil
Kronologi Penangkapan Kaki Tangan Fredy Pratama Wilayah Jakarta-Bali, Puluhan Paket Sabu Ditemukan di Bawah Jok Mobil

Penangkapan dilakukan oleh jajaran Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (3/10).

Baca Selengkapnya
Kurir Gembong Narkoba Fredy Pratama Ditangkap di Palembang, 4 Kali Antar Sabu Seberat 62 Kg
Kurir Gembong Narkoba Fredy Pratama Ditangkap di Palembang, 4 Kali Antar Sabu Seberat 62 Kg

Polda Lampung menciduk jaringan gembong narkoba Fredy Pratama berinisial MBS (25).

Baca Selengkapnya
2 Polisi di Makassar Diduga Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Pelantikan jadi Perwira Ditunda
2 Polisi di Makassar Diduga Terlibat Jaringan Fredy Pratama, Pelantikan jadi Perwira Ditunda

Dua anggota polisi di Kota Makassar yakni Bripka SY dan WD diduga terlibat dalam jaringan kartel narkoba Fredy Pratama.

Baca Selengkapnya
Sepak Terjang Kaki Tangan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bawa Sabu & Ekstasi Senilai Rp 85 M, Dijanjikan Upah Rp20-Rp200 Juta
Sepak Terjang Kaki Tangan Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bawa Sabu & Ekstasi Senilai Rp 85 M, Dijanjikan Upah Rp20-Rp200 Juta

Jika dikonversikan ke dalam Rupiah, narkotika jenis sabu-sabu yang disita bernilai hingga Rp85 miliar.

Baca Selengkapnya