Misteri Kasus Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda
Merdeka.com - Warga Samarinda digegerkan dengan penemuan jasad balita tanpa kepala di parit, Jalan Pangeran Antasari II RT 30, Teluk Lerong Ilir, Samarinda, Kalimantan Timur. Balita tersebut diketahui bernama Ahmad Yusuf Ghazali (4).
Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan jasad balita Ahmad Yusuf Ghazali, sejak ditemukan, memang sudah tidak utuh lagi.
"Banyak anggota tubuh dari korban yang sudah tidak ada. Kemungkinan besar, karena sudah cukup lama sejak kejadian, sudah 16 hari," ujar Damus, Senin (9/12).
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Mayat yang ditemukan itu siapa? 'Terhadap jenazah sudah teridentifikasi dan pengecekan formil oleh penyidik dan diketahui korban inisial N jenis kelamin perempuan dan tinggal di Kecamatan Cikupa,' kata Kasat Reskrim Polres Kota Tangerang Kompol Arief Nazarudin dikonfirmasi, Selasa (12/11).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
Pihak polisi masih menyelidiki apa penyebab kematian Yusuf. Berikut kasus tewasnya balita tanpa kepala yang masih menjadi misteri:
Dilaporkan Hilang
Sebelum ditemukan tewas secara mengenaskan, Yusuf dilaporkan dilaporkan hilang saat masih berada di sekolah PAUD Jannatul Atfhaal Jumat (22/11) pukul 15.00 WITA. Bambang Sulistyo (37) dan Meli Sari (30), meyakini jasad yang ditemukan di parit adalah anak balitanya yang hilang.
"Sudah, sudah dipastikan itu anak saya. Istri saya tadi yang melihat pakaiannya. Iya benar, itu anak saya," kata Bambang, kepada merdeka.com, di kamar jenazah RSUD AW Syachranie, Minggu (8/12).
Polisi menyimpulkan sementara ini, jenazah balita itu adalah balita dari orangtua Bambang, yang hilang sekitar dua pekan terakhir ini.
"Itu dilihat dari ciri pakaian jenazah saat ditemukan, dengan pakaian yang dikenakan saat hari terakhir itu (di PAUD)," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa, ditemui malam ini.
Diketahui, balita Yusuf diketahui hilang Jumat (22/11) sore, sekitar pukul 15.00 Wita. Saat itu, ada 2 ibu asuh/pendamping, dimana 1 ibu asuh mengasuh 7 anak. Saat salah satu ibu asuh buang air kecil, Yusuf bersama anak lain dijaga ibu asuh kedua, yang kemudian membuat susu di dapur.
Namun, usai buang air kecil, ibu asuh pertama tidak lagi melihat Yusuf. Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfaal Mardiana melaporkan itu ke orangtua Yusuf. Hingga akhirnya, orangtua korban melapor ke Polsek Samarinda Ulu, sehari kemudian, Sabtu (23/11) lalu.
Tolak untuk Diautopsi
Untuk mengetahui penyebab kematian putranya, Bambang Sulistyo menolak anaknya untuk diautopsi, dan berkeinginan memakamkan putranya malam ini juga.
"Habis dimandikan, langsung bawa pulang," terang Bambang, Minggu (8/12).
Sementara itu, terkait penolakan autopsi balita Yusuf dari pihak keluarga, Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa mengatakan hal tersebut tidak masalah. "Tetap, kita melakukan pemeriksaan kembali," ucap dia, Senin (9/12).
"Apakah benar jasad anak itu adalah anak dari Pak Bambang (ayah kandung balita Yusuf)? Kita hanya menguatkan, walaupun tadi malam, disampaikan ciri melekat anak itu terkait pakaian, sesuai dengan anak itu," sambung Damus.
Kesaksian Pengelola PAUD
Sementara itu, Kepala Sekolah PAUD Jannatul Athfaal Mardiana menuturkan, pihaknya dimintai keterangan soal kronologi hilangnya Yusuf hingga diduga tercebur ke parit.
"Mulai dari balita Yusuf datang dan disambut bundanya (ibu asuh) sampai di akhir kejadian (balita Yusuf hilang)," kata Mardiana.
Dia mengaku bersama ibu asuh sudah dua kali mencari Yusuf di sekitar sekolah PAUD usai tidak melihatnya di dalam ruangan. "Dua kali keliling-keliling. Saat itu juga tidak banjir, tidak hujan," ujar Mardiana.
Polisi Gelar Prarekonstruksi
Polisi melakukan pra rekonstruksi di sekolah PAUD yang diduga lokasi hilangnya balita Ahmad Yusuf Ghazali (4). Yusuf hilang sekitar 2 Minggu lalu dan jasadnya ditemukan tanpa kepala di parit.
Sekitar 25 personel tim Reskrim gabungan Polsek dan Polresta Samarinda, termasuk tim Inafis memulai pra rekonstruksi sekitar pukul 08.15 WITA. Prarekonstruksi dilakukan di dalam ruangan dan luar sekolah PAUD. Tim Inafis juga menyelidiki alur parit terkait dugaan balita Yusuf tercebur hingga terseret arus hingga lokasi jasadnya ditemukan.
"Kami lakukan belasan adegan prarekon. Di mana awal anak itu dinyatakan hilang 22 November kemarin. Kami tanyakan ke pemilik tempat penitipan," kata Kasat Reskrim Polresta Samarinda AKP Damus Asa ditemui di lokasi, Senin (9/12).
Damus menerangkan, adegan prarekonstruksi belum mengerucut kepada dugaan tindakan kriminal yang menyebabkan kematian balita Yusuf. "Sejauh ini tidak ada (dugaan tindak kriminal). Ini prarekon untuk awal saja," ujar Damus.
Polisi terus bergerak menyelidiki kasus meninggalnya balita Yusuf. Tercatat, tidak kurang 9 saksi telah dimintai keterangan.
Warga Bantu Polisi Cari Kepala Jasad
Polisi dan warga saat ini masih terus berusaha mencari kepala Yusuf yang jasadnya ditemukan di parit. Relawan kebencanaan Samarinda, bergerak mencari organ tubuh balita Yusuf.
Tidak kurang 15 personel, sekira pukul 11.30 Wita tadi, memulai penelusuran parit besar hingga kecil, dari titik penemuan jasad balita Yusuf, di permukiman Jalan Pangeran Antasari II RT 30 Kelurahan Teluk Lerong Ilir.
"Kami lakukan pencarian di darat dan di air. Baik itu mulai dengan jalan kaki menelusuri parit sampai menggunakan perahu," kata salah satu koordinator relawan kebencanaan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto, kepada merdeka.com, Senin (9/12) siang.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca SelengkapnyaSetelah dibawa ke rumah sakit dan diperiksa, kondisi orok bayi begitu mengenaskan. Selain tak bernyawa, beberapa bagian tubuhnya mengalami luka parah.
Baca SelengkapnyaWarga Kalideres, Jakarta Barat digegerkan dengan penemuan mayat bayi terbungkus dalam kantong plastik.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaMayat tanpa identitas itu memiliki ciri-ciri mengenakan kaos tangan pendek dan celana panjang warna hitam
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaJasad bayi tersebut ditemukan terbungkus jaket putih di dalam kantong plastik
Baca SelengkapnyaSaat itu, warga melihat seekor anjing tengah menggusur sesuatu yang awalnya diduga sampah.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca Selengkapnya