Misteri kematian nenek Sinur, dibakar atau bunuh diri?
Merdeka.com - Seorang nenek berusia 76 tahun, Sinur Purba, ditemukan tewas terbakar di dalam kamar tidur rumahnya di RT 6 RW 6, Kelurahan Jaticempaka, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Jumat (29/4). Belum jelas apakah nenek Sinur bunuh diri atau sengaja dibakar orang lain.
Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti mengatakan, berdasarkan keterangan anak korban, Rudi (43), bahwa ibunya ditemukan dalam keadaan api masih membakar sekitar pukul 14.00 WIB.
"Saksi mendengar suara ledakan dari dalam kamar, begitu diperiksa korban sudah terbakar di atas tempat tidur," kata Puji, Jumat (29/4).
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
-
Apa yang dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
Menurut dia, anaknya segera menyiramkan satu ember air, namun upaya itu sia-sia, karena api masih berkobar. Karena itu, anaknya meminta bantuan kepada warga sekitar untuk membantu proses pemadaman.
"Api berhasil dipadamkan dengan alat seadanya. Namun, nyawa korban tak tertolong, akibat luka bakar di sekujur tubuhnya," ujar Puji.
Puji mengatakan, sebelumnya korban marah-marah kepada anaknya, dan meminta dibelikan bensin sebanyak 10 liter. Karena terus marah, akhirnya dibelikan di SPBU di Jalan Jatiwaringin sebanyak lima liter sekitar pukul 12.00 WIB.
"Bensin kemudian diletakkan di dalam kamar mandi di dalam kamar tidur. Korban juga meminta korek api," ujar dia.
Namun, ketika ditinggal nonton televisi, sekitar dua jam kemudian, korban terbakar di dalam kamarnya. Polisi belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Karena itu, jasad dibawa ke RS Polri, Kramajati, Jakarta Timur untuk diotopsi. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban ditemukan kritis di dapur rumahnya di Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Kamis (3/10) dini hari.
Baca SelengkapnyaApi muncul dari atap rumah lalu cepat membesar karena seluruh rumah terbuat dari kayu yang sudah lapuk.
Baca SelengkapnyaBriptu Fadhila diduga membakar hidup-hidup suaminya, Briptu Rian Dwi (27).
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu, terjadi di Banjar Munduk Asem, Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali.
Baca SelengkapnyaSelama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.
Baca SelengkapnyaSekitar dua pekan lalu, istri Sunarko meninggal dunia. Kepergian sang istri membuatnya sangat terpukul hingga depresi.
Baca SelengkapnyaSyahduddi menjelaskan, berdasarkan aturan yang tertuang dalam Hukum Acara Pidana (KUHAP), maka perkara ini pun resmi dihentikan.
Baca SelengkapnyaSang suami dinilainya pelit padahal ada angsuran bank dan koperasi yang harus dibayarkan.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaPelaku memasukkan sianida ke dalam kopi yang diminum bocah remaja itu
Baca SelengkapnyaTak hanya istri, pelaku juga membakar rumahnya di Musi Rawas
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca Selengkapnya