Misteri makam yang diyakini ibunda Gajah Mada bergaya Islam
Merdeka.com - Dalam cerita rakyat di Lamongan disebutkan, Gajah Mada merupakan buah hati Raden Wijaya dengan selirnya bernama Dewi Andong Sari. Meski cerita ini memerlukan penelitian mendalam untuk menguji kebenarannya, makam yang berada di puncak bukit Gunung Ratu, Kecamatan Ngimbang, Lamongan ini diyakini masyarakat sekitar sebagai pusara ibunda Gajah Mada.
Makam tersebut berada di bangunan utama berbentuk rumah yang berada di sebelah kiri jalan kompleks puncak gunung. Pintu masuknya bergaya Jawa dengan dua daun pintu. Begitu masuk ke dalam, aroma dupa dan wangi kembang langsung menusuk hidung.
-
Dimana letak makam kuno itu? Di Kota Salatiga, Jawa Tengah, terdapat sebuah makam kuno yang letaknya cukup tersembunyi.
-
Dimana makam kuno tersebut berada? 1. Tempat Empat Kelompok Makam Kerajaan Makedonia Penelitian terbaru membawa kita ke dalam misteri pemimpin ini, dengan fokus pada sisa-sisa kerangka yang ditemukan di 'Tumulus Besar' di pekuburan Aegae di Yunani utara.
-
Dimana makam tersebut berada? Situs yang terletak di kota bersejarah Huainan tersebut adalah makam terbesar, tingkat tertinggi, dan paling kompleks secara struktural dari Negara Bagian Chu kuno, dan berusia lebih dari 2.200 tahun, kata National Cultural Heritag.
-
Dimana makam kuno ditemukan? Arkeolog melakukan proyek penyelidikan arkeologi di daerah Kazimierza Wielka, terletak di selatan negara tersebut.
Pusara berada di tengah bangunan, dikelilingi lima pohon yang badannya menjulang tinggi menembus genteng rumah. tembok rumah dan pohon diselimuti oleh bendera merah putih. Seperti simbol bahwa yang terbaring adalah orang penting dari sosok yang telah mempersatukan Nusantara.
Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa makam tersebut benar Dewi Andong Sari selir raja Raden Wijaya. Sebuah pusara dengan segudang tanda tanya.
Hanya ada tulisan di sebuah marmer yang menghadap ke selatan 'Pesarean Ejang Ratu Dewi Andong Sari Ibunda Mahapatih Gajah Mada'. Di depannya, terdapat puntung dupa sisa-sisa rapalan para pengunjung yang datang dengan ragam permintaan.
Hampir semua bangunan makam diselimuti oleh kain batik dan mori putih. Tengah pusara sengaja dibiarkan berlubang. Menurut penuturan Jumain, lubang panjang ini untuk memudahkan keperluan pengunjung selama di makam.
Misteri yang belum terpecahkan hingga saat ini adalah gaya nisan yang menyerupai kubah masjid, dan posisi makam yang menghadap ke utara seperti makam umat Islam pada umumnya. Terkait posisi makam ini, juga dibenarkan oleh Jumain. Tetapi apakah ini menunjukkan bahwa si jenazah umat muslim juga perlu pembuktian lagi.
"Iya ini memang (kepala jenazah) menghadap ke utara. Sebelum dipugar, makam ini hanya ditandai dengan tumpukan batu," ujar Jumain kepada wartawan merdeka.com Ya'cob Billiocta beberapa waktu tanpa menjelaskan lebih rinci.
Terdapat tiga payung khas Bali di bagian utara pusara, dua berwarna kuning emas dan satu berwarna putih ukurannya lebih besar dan berada di tengah. Jumain menuturkan asal muasal payung ini, menurutnya ke tiga payung ini dibawa oleh salah satu pengunjung yang mengaku bermimpi dan diminta membawa payung Bali ke kuburan. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
banyak dari makam di kompleks makam kuno itu yang berasal dari tahun 1400-an akhir hingga 1500-an awal.
Baca SelengkapnyaKompleks ini menunjukkan budaya Hindu dan Islam yang magis
Baca SelengkapnyaHingga kini, kompleks makam ini jadi salah satu yang dianggap sakral oleh masyarakat
Baca SelengkapnyaPada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Baca SelengkapnyaSebagian masyarakat yakin makam Sunan Kalijaga ada di Kadilangu Demak, tapi ada juga yang yakin makam sesungguhnya Sunan Kalijaga ada di Tuban.
Baca SelengkapnyaKonon, di titik inilah peradaban Islam pertama kali muncul dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat setempat.
Baca SelengkapnyaTak hanya soal keindahan alamnya, ternyata Karimunjawa juga punya berbagai peninggalan sejarah.
Baca SelengkapnyaPusat penyebaran agama Islam ini sengaja dibangun mirip bangunan Hindu.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan kondisi arca ini terdiri dari beberapa bagian yang terbuat dari batu granit.
Baca SelengkapnyaMasjid ini dibangun diatas ukuran 13,1 m × 13,1 m yang terdiri dari 14 pintu jendela, 2 pintu besar, 8 tiang penyangga dan 1 tiang utama
Baca SelengkapnyaDulunya masjid ini menjadi salah satu rumah ibadah terbesar di Minangkabau dan menjadi sentra pengembangan dakwah Islam.
Baca Selengkapnya