Misteri Mayat di Selat Malaka, Polres Bengkalis Koordinasi dengan Malaysia
Merdeka.com - Untuk mengungkap penemuan 8 mayat di Perairan Selat Malaka Kabupaten Bengkalis Riau, polisi melakukan koordinasi dengan kepolisian Malaysia. Sebab, baru 3 jenazah yang teridentifikasi dan belum diketahui penyebab kematian mereka.
Mayat itu ditemukan nelayan Desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Sebagian besar mayat ada yang terlungkup dan terlentang. Bahkan kondisinya sudah membusuk dan sulit dikenali. Identitas mereka juga tidak ditemukan, hanya 3 orang yang mengantongi KTP. Posisi antara satu mayat dengan lainnya tidak jauh.
Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Andrie Setiawan mengatakan, pihaknya belum berani berspekulasi terkait temuan mayat itu apakah korban kapal tenggelam atau kasus pembunuhan. Pihaknya perlu melakukan pendalaman.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang menemukan mayat itu? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Kita berkoordinasi dengan pihak Polisi Diraja Malaysia untuk mengungkap temuan ini," kata Andrie, Senin (3/12).
Meski telah mendapat informasi adanya dugaan kapal tenggelam yang berisi belasan orang di Selat Malaka, Arie tak mau terburu-buru menyimpulkannya. Dia juga tidak menelan mentah-mentah informasi tersebut.
"Semua jenazah kita bawa ke RS Bhayangkara Polda Riau untuk diotopsi. Kita masih menunggu hasilnya. Kalau penyebabnya masih kita dalami," kata Andrie.
Menurut informasi, mayat tersebut merupakan sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berangkat dari Malaysia menuju Pelabuhan Rupat. Mereka diduga berlayar secara ilegal dengan kapal nelayan. Namun, informasi tersebut masih didalami polisi.
Sementara itu, Kasubbid Pelayanan Medis Kedokteran Kepolisian RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto mengatakan 8 jenazah tersebut diperkirakan sudah lebih dari sepekan mengambang di laut. Itu dilihat dari kondisi mayat yang sebagian sudah membusuk.
"Estimasinya mayat itu sudah lebih dari 1 minggu, karena dilihat dari kondisinya cocok," kata Supriyanto.
Bahkan tim Disaster Victim Identification Polda Riau mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi 8 jasad itu. Sebab, kondisi mayat sebagian membusuk dan sidik jari juga tidak bisa diambil.
"Sulit dikenali wajahnya, sidik jari juga tidak bisa diambil karena sebagian besar kondisi mayat telah membusuk," kata Suproyanto.
Langkah terakhir yang akan dilakukan tim medis tersebut yaitu dengan cara mengambil sampel DNA dan susunan gigi jenazah.
"Ini langkah terakhir. Kita juga temukan data sekunder seperti propertis dan medis. Bisa luka bekas operasi, tato dan lainnya," ucap Supriyanto.
Adapun tiga jenazah yang sudah diidentifikasi yaitu Ujang Chaniago (48), warga asal Lubuh Nyiur, Dusun V Koto Mudiek Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kedua, Mimi Dewi (32), warga Jalan Lansano Kelurahan Taratak, Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Sumatera Barat. Dan ketiga, Maya Karina (37), warga asal Desa Mentikan Kecamatan Prajurit Kulon, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
"Untuk korban yang sudah diidentifikasi sudah dijemput keluarga masing-masing," pungkas Supriyanto. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
korban ditemukan hari Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 Wita. Dia diduga tertembak senjata api jenis HS-9 dengan nomor Senpi HS178837 yang tengah dibersihkannya.
Baca SelengkapnyaLima orang mengaku sebagai keluarga korban sudah mendatangi RS Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menyelidiki asal muasal mayat ditemukan dalam peti kemas berukuran 20 kaki tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan, kondisi jasad ditemukan dalam keadaan membusuk.
Baca SelengkapnyaSuasana Kali Bekasi tepatnya di titik kawasan Jatiasih Pondok Gede mendadak ramai petugas, Minggu (22/9).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui pasti penyebab ketujuh mayat itu ditemukan tewas mengambang di kali.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaRamadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaSetelah diautopsi, jenazah itu diduga merupakan korban pembunuhan.
Baca SelengkapnyaJasad perempuan berusia sekitar 35 tahun itu ditemukan saksi di dalam karung di dermaga kapal di Jalan Tuna Muara Baru.
Baca SelengkapnyaPetugas telah memeriksa 14 saksi yang berada di sekitar rumah dinas korban saat peristiwa itu terjadi.
Baca Selengkapnya