Misteri pemberontakan Ra Kuti hingga wajah asli sang Gajah Mada
Merdeka.com - Melejitnya karir militer Gajah Mada di Majapahit setelah berhasil menumpas Ra Kuti, yang tak lain adalah sengkuni dari kalangan dharmaputra (pegawai istana yang disenangi raja) bentukan Raden Wijaya, yang membelot dari titah raja kedua Jayanagara.
Saat pemberontakan ini terjadi, Majapahit berhasil direbut perwira yang berasal dari daerah Pajarakan (sekarang Kabupaten Probolinggo) dari tangan Jayanagara. Namun raja kedua Majapahit ini berhasil diselamatkan pasukan Bhayangkara yang dipimpin oleh Gajah Mada.
Gajah Mada ketika itu menyembunyikan raja di sebuah daerah bernama Badander. Dalam administrasi daerah kekinian, nama Badander ini mengacu pada dua desa di Jawa Timur, pertama Kecamatan Dander di Kabupaten Bojonegoro, dan Desa Bedander di Kabupaten Jombang.
-
Gajah purba apa yang ditemukan di Situs Patiayam? Mengutip ANTARA, aneka fosil yang ditemukan di Situs Patiayam antara lain fosil Stegodon Trigonocephalus (gajah purba), Elephas Sp (sejenis gajah purba), Ceruss Zwaani dan Cervus Lyedekkeri (sejenis rusa), dan Rhinoceros Sondaicus (badak).
-
Siapa ibu dari Gajah Mada? Jejak selanjutnya adalah makam Eyang Ratu Dewi Andong Sari, Ibunda Gajah Mada.
-
Bagaimana ciri fisik manusia di patung gajah Pasemah? Mengutip laman Museum Nasional Indonesia, manusia-manusia yang terpahat di batu memiliki ciri fisik bibir tebal dan hidung pesek.
-
Apa yang membuat Gajah Mada bergabung dengan militer Majapahit? Momen inilah yang memotivasi Gajah Mada bergabung dalam militer Majapahit.
-
Di mana Gajah Mada sering memandikan kerbau? Sendang Krapyak Di tempat ini dulu Gajah Mada sering memandikan kerbau-kerbaunya.
-
Kapan fosil leluhur gajah ditemukan? Para ahli berhasil menemukan fosil tengkorak lengkap berasal dari 7,5 juta tahun yang lalu di tepi Waduk Yamula di Provinsi Kayseri, Turki Tengah.
Ketika raja sudah dipastikan dalam kondisi aman, Gajah Mada memutuskan kembali ke Majapahit untuk mencari dukungan dan propaganda. Awalnya para loyalis Jayanagara ini dikumpulkan di rumah Tumenggung Amancanegara, dan menjelaskan bahwa sang raja tewas di pengasingan.
Di tengah kesedihan para anak buah Jayanagara ini, Gajah Mada secara mengejutkan mendapat kenyataan yang berbanding terbalik. Banyak di antara mereka termasuk rakyat yang tidak mendukung pemerintahan Ra Kuti. Dari sini lantas Gajah Mada menceritakan kondisi sebenarnya.
Akhirnya perang gerilya Gajah Mada ini sukses besar, Ra Kuti berhasil dikalahkan. Berkat jasanya tersebut, Jayanagara mengangkat Gajah Mada sebagai patih. Dari sini, secara pasti karir Gajah Mada terus melejit hingga patih amangkubhumi di pemerintahan Hayam Wuruk.
Pemilihan lokasi persembunyian Jayanagara oleh Gajah Mada di Badander inilah yang hingga kini dijadikan penghubung munculnya cerita rakyat masa kecil sang patih tersebut. Hal ini didasarkan pada lokasi persembunyian yang tidak jauh dari Desa Modo (kini kecamatan), asal usul cerita Joko Modo.
Menurut Sejarawan Universitas Negeri Surabaya Aminudin Kasdi, lokasi persembunyian raja ini banyak diartikan orang untuk menganalogikan bahwa Gajah Mada paham betul daerah itu. Artinya bahwa Gajah Mada mungkin berasal dari wilayah sana. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan candi ini begitu misterius karena tidak ada bukti mengenai siapa yang membangun dan kapan dibangun.
Baca SelengkapnyaAkta kelahiran Raja Hayam Wuruk ditemukan tertimbun di bawah reruntuhan abu gunung api.
Baca SelengkapnyaTidak hanya keindahan alam yang memikat, Gunung Raung juga menyimpan misteri dan sejarah. Mitos tempat tinggal demit hingga kerajaan macan putih, yuk simak
Baca SelengkapnyaTemuan tiga kerangka manusia di area situs Kumitir, kompleks istana Majapahit, menyedot perhatian para peneliti.
Baca SelengkapnyaPotret terbaru tempat istirahat Raja Hayam Wuruk saat mengembara keliling Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaFenomena bumi terbelah berupa bungker kuno peninggalan Kerajaan Majapahit ditemukan di Gresik.
Baca SelengkapnyaPrasasti Wanua Tengah ditemukan pertama kali pada tahun 1890. Keberadaannya menjadi penting karena memuat 12 nama raja yang pernah bertahta di Mataram Kuno
Baca SelengkapnyaCandi yang berada di Kabupaten Pasuruan ini diakui sebagai bangunan cagar budaya tingkat provinsi Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSosok wanita maupun usia patung batu itu belum diketahui.
Baca SelengkapnyaBujangga Manik terus berpetualang dan mencatatnya di naskah daun palem yang sudah disiapkan.
Baca SelengkapnyaPada masa Hindu, wilayah Demak sudah berkembang menjadi permukiman Hindu.
Baca SelengkapnyaDi balik kehebatan Majapahit, ada pemimpin militer hebat yang memimpin pasukan hebat. Di era Raja Hayam Wuruk, ada dua jenderal perang sakti dan ditakuti.
Baca Selengkapnya