Misteri suara anak bernyanyi dan boneka di rumah Angeline
Merdeka.com - Empat hari sejak ditemukannya jenazah Angeline (8 tahun) di rumah di Jalan Sedap Malam, Denpasar, Bali, banyak kejadian aneh dialami oleh sejumlah petugas polisi berjaga malam. Menurut pengakuan mereka, hal-hal aneh itu salah satunya adalah soal adanya suara anak kecil sedang bernyanyi.
Sejak ditemukannya jasad Angeline pada Rabu (10/6) lalu, keadaan lalu lintas di Jalan Sedap Malam selalu macet. Terlebih pada siang hingga sore hari. Jalanan baru terasa lengang sekitar pukul 02.00 WITA.
"Sekitar jam 2 malam sampai pagi sudah mulai agak sepi. Kalau sepinya sekali jam 4 pagi sampai jam 6 pagi. Sudah tidak lagi ada orang yang datang," kata seorang anggota polisi berpangkat Brigadir Satu yang mengaku sempat sekali jaga malam di rumah Angeline, Minggu (14/6).
-
Siapa yang diduga menjadi pelaku? “Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,“ ungkapnya.
-
Siapa yang bisa ditemui dalam mimpi? Mimpi bertemu dengan orang yang sudah meninggal seringkali dianggap sebagai pertanda bahwa ada pesan yang belum tersampaikan dari mereka saat masih hidup.
-
Siapa yang meminta polisi untuk menangkap pelaku? “Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.“
-
Siapa yang diduga melakukan penganiayaan? Leon Dozan diduga melakukan penganiayaan terhadap Rinoa Aurora Senduk setelah foto dan video dalam tangkapan layar obrolan di Whatsapp terbongkar.
-
Apa yang dilakukan oleh pelaku? Kedua orang meminta lebih,“ ucap dia. Ade Ary mengatakan, kedua orang tak dikenal pergi meninggalkan lokasi. Rupanya, mereka memanggil rekan-rekannya untuk menghardik. Total, ada 15 orang yang diduga terlibat.“15 orang mengacak-acak dagangan korban, melemparkan kaca dengan batu,“ ucap dia. Ade Ary menyebut, beberapa orang di antaranya bahkan sampai menganiaya korban. Akibat kejadian itu, korban pun mengalami luka-luka.
-
Siapa yang dibunuh? Sempurna diduga dibunuh dengan cara dibakar usai memberitakan mengenai praktik perjudian yang ada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Menurut dia, banyak kejadian aneh dirasakan di rumah itu saat keadaan mulai sepi. Hal itu, kata dia, terjadi pada malam kedua setelah jasad Angeline ditemukan. Sekitar pukul 04.00 WITA, jalanan betul-betul sepi. Bahkan tidak satu pun ada kendaraan melintas. Menurut polisi berbadan gempal ini, tiba-tiba bulu kuduknya merinding saat mendengar air sungai mengalir keras. Dia mengira ada air bah. Tetapi saat menoleh ke sungai depan rumah Angeline, air justru tenang tak mengalir.
"Awalnya suara air keras mengalir di got besar bekas sungai itu. Saya lihat airnya tenang dan suara air hilang," ujar dia.
Kemudian, polisi itu mengaku duduk sebentar sambil menyalakan sebatang rokok dan sempat berucap, "Nak, sudahlah, ihklaskan jalan ini. Om hanya bertugas jaga."
Usai mengatakan hal itu, polisi itu mendengar sayup-sayup suara anak kecil sedang bernyanyi dari dalam rumah. Dia meyakini sumber suara itu dari dalam rumah, tempat Angeline dibunuh. Dia tidak tahu lagu apa yang dinyanyikan. Dia hanya berusaha mengalihkan perhatian dengan berbincang dengan sesama rekan polisi lainnya.
"Kita jaga cuma dua orang pak. Waktu saya dengar anak kecil nyanyi, saya cuek saja," ucap dia.
Namun, yang membuat dia sedikit terkejut dan diliputi rasa takut adalah saat melihat salah satu boneka diberikan oleh warga di antara tumpukan bunga-bunga, mendadak bergerak sendiri. Hal itu juga diakui oleh rekannya. Dia juga mendengar langkah anak kecil sedang meloncat-loncat.
"Waktu boneka bergerak, saya saat itu langsung merinding. Seperti kaku, enggak bisa gerak," tambah dia.
Setelah kejadian itu, polisi itu mengaku saat tidur di rumah, dia bermimpi didatangi Angeline. Menurut dia, bocah itu hanya ingin meminta maaf. Dalam mimpi itu juga, Angeline menurut dia berusaha memberikan isyarat menunjukkan pelaku pembunuhan ada empat. Yakni dengan cara menunjukkan empat jari mungilnya dengan tangan kanan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eks Panglima TNI itu punya alasan tersendiri sebelum menerima lamaran sang perwira Polri bagi putrinya.
Baca SelengkapnyaTersangka membunuh tetangganya itu karena menyimpan dendam sepuluh tahun lamanya.
Baca SelengkapnyaKorban minta kepada polisi untuk dibawa kepada anaknya yang lain.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lantaran anak sesekali tersenyum melihat aksi ibunya saat berdinas, sang Provos justru memberi pernyataan tegas.
Baca SelengkapnyaCita-cita anggota polisi ini ingin mengangkat derajat orangtuanya.
Baca SelengkapnyaKapolres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo ikut turun lapangan bersama anggotanya saat tengah berpatroli malam.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki penyebab pelaku tega membunuh ibu kandungnya.
Baca SelengkapnyaMotif keduanya menganiaya RS karena sakit hati anak dari MS yang merupakan istri RS dilaporkan ke polisi karena berselingkuh.
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi mendapatkan laporan dari ibu korban.
Baca Selengkapnya