Mitigasi Bencana, PDIP Dorong Presiden Jokowi Ubah Peraturan Perencanaan Tata Ruang
Merdeka.com - PDIP bakal menyurati Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2017 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN).
Hal itu dikatakan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dalam acara Seminar Nasional dengan topik ‘Mitigasi Bencana Secara Cepat sebagai Upaya Antisipasi Dini Untuk Memahami Potensi Bahaya Gempa Bumi dan Resikonya’ di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3).
Pernyataan Hasto itu bermula ketika Koordinator Geologi Gempa Bumi Dan Tsunami Badan Geologi Kementerian ESDM Supartoyo menyoroti perubahan di Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Supartoyo menjelaskan, PP 26/2008 ini melarang ada bangunan berdiri sejauh 250 meter di sisi kiri dan kanan dari sesar aktif.
-
Kenapa mitigasi bencana penting? Pentingnya mitigasi terletak pada upaya membangun ketahanan masyarakat dan infrastruktur terhadap ancaman bencana. Melalui konsep ini, mitigasi berfungsi sebagai investasi jangka panjang untuk melindungi investasi dan sumber daya manusia.
-
Siapa yang mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di Dukuh Nusupan? Terkait kondisi itu, tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
"Namun, pada revisi peraturan tersebut PP Nomor 13 Tahun 2017 tentang RTRWN, dalam pasal tersebut justru dihapus. Kalau boleh, pasal tadi kembali dihidupkan, karena bangunan tidak ada yang selamat jika dibangun di wilayah sesar aktif," kata Supartoyo dalam seminar nasional di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (2/3).
Maka dari itu, Hasto mengatakan PDIP akan segera mengambil tindakan agar dilakukan perubahan pada PP tersebut. Menurut dia, daerah-daerah yang berpotensi bencana dengan korban yang begitu besar harus dipersiapkan langkah-langkah yang masih dari sekarang.
"Maka PDI Perjuangan akan mengirim surat kepada Bapak Presiden agar ditinjau ulang peraturan pemerintah tersebut dan memasukan kawasan-kawasan mana yang bisa ditinggali secara aman," ujar Hasto.
Pentingnya Mitigasi Bencana
Selain itu, Hasto juga mengatakan bahwa bencana terbukti bisa mematikan peradaban, misalnya bencana gempa bumi di Cianjur dan Turki. Lalu, paristiwa gempa dan tsunami di Aceh tahun 2004 silam, juga merenggut korban jiwa hingga 200 ribu orang.
"Sejarah dunia bisa berubah karena persoalan bencana. Sejak awal PDIP itu diinstruksikan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menaruh perhatian khusus dan begitu besar soal mitigasi bencana alam," kata Hasto.
Bahkan, melalui perintah harian Megawati, setiap tanggal 26 dijadikan untuk mengadakan simulasi penanganan bencana di seluruh wilayah yang dipimpin oleh kader-kader PDIP.
"Karena memang dari pengembangan teknologi sampai sekarang masih belum ditemukan teknologi yang real time mampu mengindikasi berbagai bahaya bencana, khususnya tsunami," ujar Hasto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puan Maharani meminta Pemerintah melakukan mitigasi dan memperkuat sistem early warning, terutama di daerah rawan bencana.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta
Baca SelengkapnyaMenurut Ganjar, diperlukan penataan kawasan rawan bencana dengan memastikan tata ruang yang kokoh.
Baca SelengkapnyaMenurut Puan Maharani, infrastruktur yang kokoh akan mengurangi risiko bencana alam akibat cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaEdukasi kesiapsiagaan bencana di Kota Tua Jakarta ini diikuti oleh pelajar, pelaku pariwisata, dan masyarakat umum.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaHadi mencontohkan pengamanan yang harus diperhatikan adalah pengetatan keamanan di Papua.
Baca SelengkapnyaBPBD DKI Jakarta bersama lembaga terkait akan turun ke warga di seluruh wilayah administrasi Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaTeguh bilang, diperlukan sinergi lintas perangkat daerah untuk mengantisipasi banjir.
Baca Selengkapnya