Mobil Minyak Ilegal Terguling Lalu Meledak, 4 Rumah Warga Musi Banyuasin Terbakar
Merdeka.com - Empat rumah warga Desa Ulak Teberau, Lawang Wetan, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, hangus terbakar. Musibah ini dipicu mobil pengangkut minyak ilegal terguling lalu meledak.
Peristiwa itu terjadi saat mobil pick up tanpa nomor polisi bersenggolan dengan kendaraan dari arah berlawanan, Rabu (29/6). Hal itu membuat pick up terguling dan minyak ilegal tumpah ke persawahan dan rumah warga.
Tak lama, muncul percikan dari mobil tersebut meledak dan api menyambar rumah sehingga terjadi ledakan hebat. Selain empat rumah, kebakaran itu menyebabkan dua warga mengalami luka.
-
Bagaimana mobil itu terbakar? Dikutip dari unggahan Instagram resmi @humasjakfire, kejadian itu terjadi pada Sabtu, 6 April 2024 malam. Disebutkan, bahwa petasan yang dinyalakan remaja konvoi mengenai mobil. Akibatnya, api menyala di bagian kap mobil.
-
Kapan mobil itu terbakar? 'Sedang kita lakukan penyelidikan,' kata Kapolsek Kembangan, Kompol Billy Gustiano Barman saat dikonfirmasi, Minggu (7/4). Polisi juga masih mendalami pelaku konvoi. Sementara untuk korban luka dari insiden tersebut dipastikan nihil, karena pengemudi mobil berhasil menyelamatkan diri.
-
Siapa yang diduga menyebabkan mobil terbakar? Polsek Kembangan turut tangan mengusut kejadian terbakarnya sebuah mobil diduga akibat petasan yang diledakan pengendara motor saat konvoi di pintu keluar tol Kembangan, Jakarta Barat.
-
Apa yang terjadi pada mobil tersebut? Kronologi Kapolsek menjelaskan, mulanya mobil yang diserang sedang melintas. Tiba-tiba diberi tahu ada percikan api dari kolong mobil. Namun untuk penyebab kebakaran masih didalami.
-
Apa yang meledak di Bekasi? Gudang peluru di Bantargebang, Bekasi meledak. Api membumbung tinggi. Ledakan juga terjadi berkali-kali.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
Lima mobil pemadam datang ke lokasi dan api dapat dipadamkan dua jam kemudian. Sementara pengemudi mobil melarikan diri.
Kasatlantas Polres Musi Banyuasin AKP Sandi Putra mengungkapkan, kasus tersebut sedang dilakukan penyelidikan bersama Satreskrim Polres Musi Banyuasin. Penyidik telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi.
"Penyebab kecelakaan itu diinformasikan karena pengemudi tak bisa mengendalikan mobil setelah bersenggolan dengan mobil lain. Tapi masih dilakukan penyelidikan," ungkap Sandi, Kamis (30/6).
Dikatakan, petugas sedang memburu pengemudi mobil dan mengungkap pemilik minyak yang diduga ilegal tersebut. Sementara korban luka telah menjalani perawatan di rumah sakit.
"Sopirnya masih dikejar, kita bongkar kasus ini sampai ke pemilik minyak ilegal itu," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lokasi kebakaran sumur minyak ilegal ini masuk dalam wilayah wilayah hukum Kepolisian Resor Langsa.
Baca SelengkapnyaSumur minyak itu sebelumnya ditutup karena terjadi ledakan yang menyebabkan empat orang tewas dan empat lainnya mengalami luka bakar pada 21 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaLedakan disebabkan karena percikan api dari mesin penyedot minyak mentah ke bak penampungan.
Baca SelengkapnyaPenyidik mengungkap sumur minyak ilegal itu dimiliki dua orang, yakni TM dan AN.
Baca SelengkapnyaMichael tak menyangka ternyata percikan api dari petasan masuk ke sela-sela kolong mobilnya yang membuat muncul api
Baca SelengkapnyaKebakaran diduga dipicu akibat ulah gerombolan remaja yang melakukan konvoi.
Baca SelengkapnyaGatot menyebut, kebakaran turut menelan korban jiwa. Seorang ibu rumah tangga SH (54) ditemukan meninggal dunia lokasi.
Baca SelengkapnyaRumah-rumah di sekitarnya juga terdampak ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaPetugas menghabiskan waktu kurang lebih 15 jam untuk memadamkan api.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaBus mengangkut 34 penumpang dan semuanya dinyatakan selamat
Baca SelengkapnyaKemudian, terlihat adanya api yang menyala pada rumah kontrakan tersebut
Baca Selengkapnya