Mobilitas Warga Tinggi, Kasus Covid-19 di Sumsel Alami Kenaikan Usai Lebaran
Merdeka.com - Angka kasus Covid-19 di Sumatera Selatan usai Idul Fitri 1442 Hijriah mengalami kenaikan. Mobilitas masyarakat yang tinggi menjadi pemicu utamanya.
Ahli Epidemiologi Universitas Sriwijaya Palembang Iche Andriyany Liberty mengungkapkan, penambahan pasien corona baru signifikan selama dua hari terakhir. Bahkan, angka hariannya jauh melebihi kasus tambahan seusai lebaran tahun lalu yang kini mencapai 204 kasus.
"Cenderung mengalami peningkatan kasus sesuai lebaran dan di atas tahun kemarin," ungkap Iche, Senin (24/5).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Kenapa jumlah pemudik 2024 meningkat? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan mudik 2024 diprediksi meningkat? Korlantas Polri mengatakan mudik lebaran 2024 diprediksi akan mengalami kenaikan. Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso memprediksi pemudik mencapai 193,6 juta jiwa.'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
Angka positivity rate sebelum lebaran tepatnya pada 2 Mei 2021 mencapai 31,17 persen dan meningkat setelah tanggal 23 Mei menjadi 31,79 persen. Sedangkan untuk kasus kematian terus mengalami lonjakan mencapai 5,07 persen dari sebelumnya 4,94 persen.
Sama halnya dengan kasus sembuh mencapai 90,08 persen pada 23 Mei 2021 atau naik dibanding 11 Mei 2021 di angka 88,14 persen dan orang tanpa gejala juga meningkat dengan persentase 69,36 persen.
"Kasus kematian meningkat seiring penambahan kasus sembuh dan kasus baru," ujarnya.
Menurut dia, lonjakan kasus tersebut tak lain karena mobilitas masyarakat yang tinggi selama libur lebaran. Karena itu, pemerintah harus mengatasinya dengan cara memasifkan tracing, testing, dan treatment, agar bisa mencegah lonjakan kasus.
"Kontak erat yang positif harus segera diawasi, tracing harus dimasifkan agar kasus Covid-19 bisa ditekan. Bahayanya jika ada kasus yang tidak terlaporkan," kata dia.
Sangat berbahaya lagi setelah adanya Covid-19 varian B117 asal Inggris dan B1617 asal India di Sumsel. Bisa saja telah menyebar karena penularannya lebih cepat dari virus awal.
"Semuanya harus mencegahnya, terpenting masyarakat yang mesti menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Itu cara agar tidak terjadi penularan," pungkasnya. (mdk/bal)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan Sumsel Arinarsa JS memperkirakan arus mudik dimulai 5 April 2024 dan arus balik mulai 14 April 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaMenteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi 193,6 juta orang Indonesia melakukan perjalanan saat libur Lebaran Idulfitri 1445H/2024 Masehi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya