Modal Penjaja Jasa Tukar Receh Jalanan Bisa Capai Rp500 Juta
Merdeka.com - Sebagian masyarakat ibu kota sudah tidak asing lagi dengan penjaja jasa penukaran uang receh jelang libur lebaran. Kebanyakan dari mereka berjejer sepanjang jalur yang dilintasi pemudik atau di terminal.
Untuk memulai usaha jasa penukaran uang receh nyatanya tidak sedikit. Mereka perlu Perlu merogoh kocek dalam-dalam.
Rohani (64), penjaja jasa penukaran uang receh di Terminal Kampung Rambutan, mengaku modal yang ia keluarkan untuk usaha seperti ini sebesar Rp500 juta. Namun, menurut Rohani itu adalah angka yang wajar, sebab usaha seperti ini tidak ada kerugian yang dialami.
-
Uang Lebaran apa yang dijajakan? Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Bagaimana Redenominasi Rupiah dilakukan? Nantinya, penyederhanaan rupiah dilakukan dengan mengurangi tiga angka nol di belakang, contohnya Rp 1.000 menjadi Rp 1.
"Rp500 juta untuk sebulan. Dari awal puasa saya udah siapin receh kaya gini," kata Rohani saat berbincang dengan merdeka.com di terminal Kampung Rambutan, Kamis (30/5).
Rohani mengatakan, modal untuk usaha seperti ini memang tidak langsung besar. Ada tahapan penambahan modal tiap tahunnya. Di awal usahanya, ia mengaku mengeluarkan modal Rp100 juta. Seiring bertambahnya jumlah perantau yang mudik, modal ia tingkatkan hingga mencapai Rp500 juta.
"Enggak langsung (modal besar). Dulu Rp100 juta, ke sini ya saya tambah aja," tukasnya.
Ia tidak menyebut berapa keuntungan dari usaha jasa tukar uang receh tersebut. Setidaknya, kata Rohani, jika usaha sedang sepi ia tidak alami kerugian.
"Kalau ada sisa ya ditaruh lagi di bank. Uang kan enggak busuk," kata dia.
Untuk mendapatkan uang receh dengan jumlah besar, ia mengaku menukar dengan orang dalam bank. Tanpa merinci, orang bank yang membantunya menukarkan uang receh jumlah besar juga mendapat komisi. Ia menyadari jika tindakannya seperti itu tidak dibenarkan.
"Misal kita tukar uang Rp50 juta ya kasih lah ke dia (orang bank) Rp2 juta. Sebenarnya enggak boleh," beber Rohani.
Membawa uang puluhan juta dalam bentuk receh bukan tidak terbebas dari ancaman kriminal. Namun selama 13 tahun ia bergelut dunia penukaran uang receh, belum pernah terjadi pencurian atau tindakan kriminal lainnya. Mobilitasnya dari rumah ke terminal pun hanya dijemput sepeda motor oleh sang suami.
"Puji tuhan selama ini saya enggak pernah kerampokan misalnya," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah seorang TNI AD berpangkat kopral dua menjadi perhatian publik. Pasalnya ia tidak gengsi berjualan gorengan pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca Selengkapnya