Modal Pistol Rakitan, Mantan Polisi dan Guru Honorer Rampok Warga di Sumsel
Merdeka.com - Bermodal senjata api rakitan dan borgol, lima kawanan melakukan perampokan dan pemerasan terhadap sejumlah warga di sejumlah wilayah Sumatera Selatan. Tiga pelaku ditangkap polisi, satu diantaranya ditembak karena melawan petugas.
Para pelaku adalah Endang Saputra (36) yang merupakan pecatan polisi, Angga Afriansyah (24) seorang guru honorer, dan Rian Hidayat alias Mex (29) tukang ojek. Endang menjalani perawatan di rumah sakit karena ditembak polisi.
Para tersangka telah beraksi tujuh kali selama dua tahun terakhir dan meraup puluhan juta dari korbannya. Terakhir, mereka memeras sopir truk saat melintas di Jalan Lintas Timur, Desa Tanjung Agas, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumatera, 17 Februari 2020.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Bagaimana polisi menangkap mereka? Penangkapan ini tidak lepas dari kegiatan patroli rutin yang ditingkatkan di wilayah Kepolisian Resor Kota Besar Medan dan jajaran untuk membantu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Setiap beraksi, mereka membawa mobil beragam jenis dan warna agar tidak dicurigai. Kawanan ini biasanya turun ke jalan pada malam hari.
Pada aksi terakhir, mereka menodong sopir truk memuat buah rute Padang-Pekanbaru-Jakarta. Bermodal borgol dan senjata api rakitan, mereka menakuti korban membawa ke Polda Sumsel karena membawa barang-barang ilegal.
Korban yang terancam menuruti saja kemauan para pelaku. Mereka pun mengarah ke Palembang. Tetapi dalam perjalanan, korban dimintai uang oleh para pelaku agar kasusnya tidak diteruskan.
Tersangka Rian mengaku diajak Endang yang merupakan pecatan polisi. Endang mengatur strategi, lokasi dan korban yang dipilih.
"Sudah tujuh kali, semuanya diajak Endang, dia mantan polisi yang dipecat, dia pimpinan kami," ungkap tersangka Rian di Mapolda Sumsel, Rabu (26/2).
Dikatakan, mereka juga kerap melukai korban yang berani melawan atau tidak menurut. Dengan demikian, korban akhirnya bersedia menyerahkan sejumlah uang, kadang-kadang sesuai diminta.
"Kalau ditodong sama pistol rakitan atau dilihat borgol, korban biasanya percaya, ngikut saja," ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, komplotan ini beraksi di beberapa daerah, seperti Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Prabumulih dan Ogan Komering Ulu. Mereka biasanya menangkap korban dengan berbagai tuduhan kejahatan, tetapi hanya untuk memintai uang. Kawanan ini pernah juga menangkap sopir truk yang sedang berjudi di tempat istirahat.
"Ada yang diperas lima juta, ada lebih dari situ. Rata-rata mobil pelat polisi luar Sumsel, dan beraksi malam hari," kata dia.
Atas perbuatannya, para tersangka dikenakan Pasal 365 KUHP dengan ancaman tujuh tahun penjara. Sedangkan dua pelaku lain dinyatakan buron.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaAksi tersebut terjadi di Lubuk Begalung Kota Padang pada Selasa, (17/12) sekira pukul 05.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPelaku R diduga terlibat dalam perkara perampokan bersenjata api di lima tempat di Sumatera Barat selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca SelengkapnyaSeorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaSaat kejadian satpam sedang melakukan penjagaan sambil memperbaiki toilet.
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaGamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17) siswa SMKN 4 Semarang tewas terkena tembakan Aipda Robig.
Baca Selengkapnya