Modal sejarah Sriwijaya, wali kota tawarkan Palembang jadi Ibu Kota
Merdeka.com - Wacana pemindahan Ibu Kota santer terdengar belakangan ini. Kabar tersebut direspon Walikota Palembang Harnojoyo. Harnojoyo mengaku kota pempek itu siap bersaing dengan daerah lain untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai ibukota.
Menurut Harnojoyo, banyak keunggulan Palembang yang patut diperhitungkan oleh pemerintah pusat dalam penentuan daerah jika pemindahan benar direalisasikan. Pertama, geografis Palembang strategis dan tidak sulit menjangkaunya. Terpenting, Palembang memiliki modal sejarah, yakni Kerajaan Sriwijaya yang pernah menguasai nusantara hingga Asia.
"Palembang punya segalanya, siapa tidak kenal Sriwijaya, pernah menguasai dunia. Kalau jadi ibukota RI, sangat, sangat siap," ungkap Harnojoyo, Selasa (11/7).
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Apa yang membuat Palembang istimewa? Keberadaan prasasti tersebut membuat Palembang menjadi kota tertua di Indonesia, yaitu sudah berusia 1336 tahun.
-
Kapan Palembang didirikan? 16 Juni 682 Masehi Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasasti Kedukan Bukit, kota ini didirikan pada 16 Juni 682 Masehi.
-
Di mana prasasti pendiri Palembang berada? 16 Juni 682 Masehi Berdasarkan catatan yang terdapat pada prasasti Kedukan Bukit, kota ini didirikan pada 16 Juni 682 Masehi.
-
Di mana kerajaan Sriwijaya berada? Seorang ahli geografi dari Persia bernama Abu Raihan Al-Biruni melakukan kunjungan ke Sriwijaya dan menyebut kerajaan ini terletak di Pulau Suwarnadib.
-
Siapa raja Sriwijaya yang namanya dikaitkan dengan asal usul nama Sumatera? Mengutip Liputan6.com, ada spekulasi tentang nama Sumatra yang diambil dari nama tokoh Raja Sriwijaya bernama Haji Sumatrabhumi atau disebut Raja Tanah Sumatra.
Sebagai bentuk kesiapan, Harnojoyo akan mengajukan secara resmi ke pemerintah pusat. Hal ini sebagai keseriusannya dapat dipertimbangkan dan mengalahkan Pontianak yang santer menjadi pilihan utama.
"Apapun syaratnya kita penuhi, bila perlu saya ajukan langsung ke presiden. Palembang benar-benar siap jika dipilih," ujarnya.
Mulai saat ini, kata dia, dirinya akan mensosialisasikan dan memberikan kesepahaman kepada warganya untuk menerima sekaligus bangga jika menjadi ibukota negara. Sementara lokasi pemerintahan bakal disiapkan sesuai kebutuhan.
"Saya yakin warga Palembang bangga, walaupun pasti bakal ada penolakan," pungkasnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Soekarno melihat Palangka Raya memiliki potensi yang kuat sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian negara.
Baca SelengkapnyaRencana untuk memindahkan ibu kota negara dari Jakarta tersebut urung terwujud di era Presiden Soekarno.
Baca SelengkapnyaPresiden RI pertama, Bung Karno sudah memiliki gagasan dan rencana untuk memindahkan ibu kota.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan bahwa Ibu Kota Nusantara (IKN) bukanlah proyeknya.
Baca SelengkapnyaDi depan investor asing, Prabowo juga menegaskan IKN proyek politis.
Baca SelengkapnyaMenurut buku Badan Pusat Statistik (2010) Indonesia memiliki sejarah panjang yang mencakup periode sebelum kemerdekaan. Terutama beberapa kota tertua.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan dirinya sering merasa risau setiap mendengar pujian itu sebab Istana Jakarta dibangun oleh kolonial Belanda.
Baca Selengkapnya"Solo ini pusat negara dari dulu, pusat kekuasaan, jadi orang Solo itu pandai berpolitik,” kata Prabowo
Baca SelengkapnyaMasih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaHingga kini, Indonesia memiliki 514 kabupaten/kota yang terdiri dari 416 kabupaten dan 98 kota yang tersebar di seluruh 34 provinsi.
Baca Selengkapnya