Modus bertamu, wanita paruh baya hendak culik bocah 8 tahun
Merdeka.com - Suci (8) bocah kelas II SD di Prabumulih, Sumatera Selatan, nyaris menjadi korban penculikan oleh orang asing. Beruntung korban berhasil diselamatkan seorang tukang ojek yang melihat korban memberontak.
Informasi yang dihimpun, peristiwa itu berawal saat pelaku yang diketahui seorang perempuan paruh baya bertamu ke rumah orangtua korban di Jalan Hibrida, Kelurahan Prabujaya, Kecamatan Prabumulih Timur, Prabumulih, Selasa (9/4) sore.
Ketika itu, korban sedang menonton televisi. Kedua orangtuanya lagi pergi sementara neneknya lagi istirahat di kamar belakang. Melihat korban sendirian, pelaku mulai melancarkan aksinya.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Bagaimana anak-anak dikorbankan? 76 anak-anak itu dibelah dadanya dan dalam keadaan telanjang dengan pakaian berada di sampingnya. Dada mereka telah dipotong terbuka dari tulang selangka hingga ke tulang dada. Tulang rusuk mereka dipaksa terbuka, yang kemungkinan untuk mendapatkan akses ke jantung mereka.
-
Dimana anak-anak dikorbankan? Sejauh ini, para peneliti baru bisa mengidentifikasi sisa-sisa 64 anak dari total 106 anak yang ditemukan pada 1967, di sebuah tangki air bawah tanah yang dikenal sebagai chultun, di situs Chichén Itzá, Meksiko Selatan.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
Dia mengajak korban jalan-jalan dengan iming-iming diberikan jajanan. Sedikit dipaksa, korban menuruti kemauan pelaku. Mereka berjalan kaki mengendap-endap agar tidak dicurigai orang sekampung.
Di tengah jalan, korban menangis dan berontak ingin dipulangkan ke rumah. Pelaku marah besar dan menyeret korban. Melihat ada kejanggalan, seorang tukang ojek menghampiri lalu bertanya.
Waktu itulah, mulai terungkapnya percobaan penculikan. Sebab, pelaku tak bisa menjawab dengan tegas pertanyaan tukang ojek tersebut.
Kasat Reskrim Polresta Prabumulih AKP M Khalid Zulkarnain mengungkapkan, bermodal ciri-ciri yang disebutkan korban dan saksi, pihaknya akan memburu pelaku. Diduga, pelaku tidak hanya sendirian tetapi komplotan penculik.
"Dugaan kami ada pelaku lain yang bertugas menjemput. Tetapi, korban keburu berontak sehingga penculikan itu gagal," ungkap Khalid, Kamis (9/4).
Namun, begitu dipergoki, pelaku cukup lihai menutupi aksinya. Pelaku menyuruh tukang ojek mengantar korban pulang ke rumah dan uangnya diambil ke nenek korban. Dengan begitu, pelaku tidak menaruh curiga jika korban hendak diculik.
"Kasus ini terbongkar ketika korban mengadu ke orangtuanya dan melapor ke polisi kemarin sore," kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta setiap orangtua lebih waspada menjaga anaknya agar kasus seperti itu tak terulang lagi. Sebab, modus dalam melancarkan aksinya sangat beragam sehingga sulit mengetahui adanya penculikan.
"Warga juga harus curiga jika melihat ada orang tak dikenal dan segera lapor kepada keluarga atau kepolisian terdekat," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menduga motif pria berinisial IJ (54) penyandera bocah di Pejaten karena urusan dengan ibu korban.
Baca SelengkapnyaPeristiwa bermula saat pelaku mengajak korban jalan-jalan menggunakan sepeda motor di sekitar kampungnya.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Kecamatan Lubuklinggau Utara I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat meminta sejumlah uang kepada ibu korban. Lantaran tidak kunjung diberi, tersangka nekat menculik dan menyandera anak korban.
Baca SelengkapnyaKasus itu semula diketahui kepolisian yang mendapat informasi dugaan penculikan anak.
Baca SelengkapnyaPenyanderaan berawal saat pelaku tidak diberikan pinjaman uang Rp300 ribu oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaSetelah diinterogasi, ternyata pelaku merupakan pelaku perampokan yang selama ini diburu polisi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini terjadi di kawasan Panyileukan, Kota Bandung pada Senin (23/9).
Baca SelengkapnyaSebelum menyekap, pelaku mengonsumsi sabu lalu mendatangi rumah korban.
Baca Selengkapnya