Modus Iming-imingi Uang Rp 500 Ribu, WNA Mencabuli 4 Anak di Grogol
Merdeka.com - Seorang anak berusia 13 tahun menjadi korban pelecehan seksual. Pelakunya adalah Warga Negara Asing (WNA) asal Bangladesh berinsial MNA (38) yang juga mengaku sebagai bos pabrik gula di Jakarta.
"Tersangkanya adalah WNA, mengaku sebagai pemilik pabrik gula di Jakarta," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (25/2).
Yusri mengatakan, MNA tinggal seorang diri di salah indekos kawasan Grogol Jakarta Barat. Yusri membeberkan tersangka telah empat kali melakukan pelecehan seksual ke anak-anak.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
"Pengakuan tersangka sejak April tahun lalu itu sudah empat korbannya. Kita juga masih dalami perihal apakah pelaku memiliki kelainan seksual atau tidak," ujar Yusri.
Terakhir kali, aksi cabul MNA dilakukan di indekos pada 16 Februari 2021 lalu. Saat itu, tersangka merayu korban dengan memberikan uang ratusan ribu.
"Modusnya dengan diiming-iming sejumlah uang ke korban sekitar Rp 500 ribu dengan cara berkenalan, diajak ngobrol, diajak ke kos-kosan kemudian dilakukan pelecehan," ucap Yusri.
Yusri menyampaikan, pihaknya masih menelusuri korban-korban lain. Sebab, semuanya adalah anak-anak.
"Masih terus didalami. Kami kejar tiga korban sebelumnya," ucap dia.
Guna mempertanggung jawabkan perbuatannya, tersangka saat ini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi meringkus AW (58), tersangka predator anak di Kecamatan Kotabaru, Karawang. Residivis ini ditangkap setelah sejumlah orang tua melaporkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaPelaku sengaja memang mengincar anak-anak karena dianggap tidak akan bercerita ke mana-mana.
Baca SelengkapnyaPara tersangka mencabuli korban dengan mengiming-imingi korban uang jajan.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaPria itu terpergok basah kakak dari salah satu korban.
Baca SelengkapnyaKasus ini bermula saat terduga pelaku mendatangi tempat orangtua korban biasa berdagang di Kampung Baru, Cakung Barat, Jakarta Timur
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan bocah yang menjadi korban pelecehan AFA berjumlah lima orang
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaKasus pemerkosaan ini terbongkar usai salah seorang orang tua korban melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kasus tersebut ditangani Polres Metro Jakarta Timur.
Baca Selengkapnya