Modus Kecurangan SPBU di Indramayu
Merdeka.com - Ulah para oknum pengelola SPBU mengutak-atik angka takaran bahan bakar kendaraan masih marak ditemukan. Seperti yang terjadi di SPBU Jalan Soekarno Hatta, Bungkul Selatan Kelurahan Bojongsari Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Satu mesin pompa terindikasi dipasang alat Papan Circuit Board (PCB).
Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Veri Anggrijono mengatakan, PCB merupakan alat tambahan yang tersimpan di bagian dalam mesin pompa. Alat tersebut berfungsi mengubah literan setiap pengisian bahan bakar.
"Secara kasat mata konsumen melihatnya sesuai takaran padahal tidak sesuai. Alat ini kami temukan dari hasil penelusuran tim kami sebelumnya," kata Veri usai melakukan pengawasan di sejumlah SPBU Kabupaten Indramayu.
-
Apa saja jenis kecurangan yang dilakukan oknum SPBU? Sepanjang Satgas RAFI 2024, tercatat adanya beberapa kasus diantaranya pemalsuan produk Pertamax di SPBU di Jakarta, Tangerang, dan Depok serta tercampurnya Pertalite dengan air di salah satu SPBU di Bekasi.
-
Siapa yang terlibat dalam penindakan SPBU nakal? Corporate secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan terbongkarnya modus serta penertiban SPBU dan seluruh pihak yang terlibat tidak terlepas dari kerja keras Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk SPBU nakal? 'Pertamina mengapresiasi tindakan Direktorat Metrologi Kementerian Perdagangan Republik Indonesia dan berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan SPBU serta senantiasa akan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat khususnya menjelang dan selama masa Satgas RAFI 2024', ungkap Mars Ega.
-
Kenapa Pertamina menyegel SPBU nakal? 'Melalui pengamanan ini, maka selanjutnya akan dilakukan kegiatan pengawasan, pengamatan, penelitian dan/atau pemeriksaan (Wasamatlitrik) guna menemukan benar tidaknya adanya dugaan tindak pidana tersebut terjadi,' terang Zulkifli.
-
Mengapa Pertamina Patra Niaga mendukung penindakan SPBU nakal? 'Kerjasama dengan Bareskrim Polri ini menjadi bentuk komitmen bersama untuk memastikan kuantitas dan kualitas produk serta layanan BBM yang digunakan masyarakat sehari-hari, khususnya BBM subsidi. Kepada SPBU yang melakukan kecurangan telah kami beri sanksi tegas agar kejadian ini tidak terulang lagi,' kata Irto.
-
Gimana cara SPBU mencegah penyalahgunaan BBM subsidi? 'Misalnya, jika ada nelayan membeli BBM dengan jumlah yang lebih besar dari biasanya, ini masuk dalam kelompok yang perlu diperhatikan,' imbuhnya.
Veri mengatakan, berdasarkan peraturan pemerintah, penggunaan alat PCB ini melanggar. Berdasarkan Undang-Undang Kemetrologian, batas toleransi pengisian bahan bakar dari mesin pompa 0,5 persen.
"Toleransi itu ketika kurang atau lebih jumlah takarannya itu jangan sampai di atas 0,5 persen. Nah, alat ini bisa lebih dari 0,5 persen dan sangat merugikan konsumen," kata dia.
Temuan tersebut merupakan salah satu dari sembilan kasus serupa yang ada di daerah lain. Veri menyebutkan, beberapa SPBU di Kabupaten Indramayu terindikasi melakukan praktik yang sama.
Beberapa dari temuan tersebut sudah dilimpahkan ke pengadilan dan diproses secara hukum. Terkait temuan yang ada di SPBU Kelurahan Bojongsari, pengelola dijerat Undang-Undang Kemetrologian dengan ancaman penjara 1 tahun dan denda.
"Ada beberapa SPBU lain di Indramayu tapi sekarang kita fokus yang ini dulu mudah-mudahan dari kasus ini ada efek positif di SPBU lain," ujar dia.
Pemilik SPBU Bungkul di H Moko mengaku tidak tahu ada alat ukur lain yang dapat mengurangi takaran liter bahan bakar. Dia mengatakan, membeli mesin pompa tersebut bekas.
Sementara itu, Moko mengaku untuk mesin pompa lain yang ada di SPBU-nya tidak ditemukan alat PCB.
"Terus terang saya juga kaget karena saya sendiri beli mesin itu bekas dan dua mesin pompa saya beli. Tapi mesin satunya tidak ada temuan alat PCB," kata dia.
Moko mengungkapkan, mesin pompa tersebut dibeli dari pamannya di kawasan Bogor. Mesin tersebut saat ini sudah disegel Kemendagri untuk ditindaklanjuti.
"Mesin pompa itu juga sudah lama tidak beropeasi sekitar tiga mingguan lah. Saya tidak sadar asal beli dan tidak dicek dulu bagaimana kondisi mesinnya," ujar dia.
Reporter: Panji PrayitnoSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaMulai sekarang, Pertamina akan rajin sidak SPBU demi lindungi konsumen.
Baca SelengkapnyaPertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Baca SelengkapnyaDalam memastikan quantity and quality produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU.
Baca SelengkapnyaSetelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.
Baca SelengkapnyaMenetapkan sebanyak lima orang tersangka dalam kasus BBM oplosan
Baca SelengkapnyaAndika meminta Bawaslu dan Gakkumdu Sumsel segera mengambil langkah cepat.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU - SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.
Baca SelengkapnyaGas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaKecurangan pengukuran SPBU dapat mengganggu jalannya persiapan mudik Lebaran
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menerima uang sebesar Rp14 juta setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter.
Baca Selengkapnya