Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Modus Kecurangan SPBU di Indramayu

Modus Kecurangan SPBU di Indramayu Penampakan PCB alat yang bisa mengubah takaran literan bahan bakar di salah satu mesin pompa SPBU. ©2019 Merdeka.com/Liputan6.com

Merdeka.com - Ulah para oknum pengelola SPBU mengutak-atik angka takaran bahan bakar kendaraan masih marak ditemukan. Seperti yang terjadi di SPBU Jalan Soekarno Hatta, Bungkul Selatan Kelurahan Bojongsari Kabupaten Indramayu Jawa Barat. Satu mesin pompa terindikasi dipasang alat Papan Circuit Board (PCB).

Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag Veri Anggrijono mengatakan, PCB merupakan alat tambahan yang tersimpan di bagian dalam mesin pompa. Alat tersebut berfungsi mengubah literan setiap pengisian bahan bakar.

"Secara kasat mata konsumen melihatnya sesuai takaran padahal tidak sesuai. Alat ini kami temukan dari hasil penelusuran tim kami sebelumnya," kata Veri usai melakukan pengawasan di sejumlah SPBU Kabupaten Indramayu.

Orang lain juga bertanya?

Veri mengatakan, berdasarkan peraturan pemerintah, penggunaan alat PCB ini melanggar. Berdasarkan Undang-Undang Kemetrologian, batas toleransi pengisian bahan bakar dari mesin pompa 0,5 persen.

"Toleransi itu ketika kurang atau lebih jumlah takarannya itu jangan sampai di atas 0,5 persen. Nah, alat ini bisa lebih dari 0,5 persen dan sangat merugikan konsumen," kata dia.

Temuan tersebut merupakan salah satu dari sembilan kasus serupa yang ada di daerah lain. Veri menyebutkan, beberapa SPBU di Kabupaten Indramayu terindikasi melakukan praktik yang sama.

Beberapa dari temuan tersebut sudah dilimpahkan ke pengadilan dan diproses secara hukum. Terkait temuan yang ada di SPBU Kelurahan Bojongsari, pengelola dijerat Undang-Undang Kemetrologian dengan ancaman penjara 1 tahun dan denda.

"Ada beberapa SPBU lain di Indramayu tapi sekarang kita fokus yang ini dulu mudah-mudahan dari kasus ini ada efek positif di SPBU lain," ujar dia.

Pemilik SPBU Bungkul di H Moko mengaku tidak tahu ada alat ukur lain yang dapat mengurangi takaran liter bahan bakar. Dia mengatakan, membeli mesin pompa tersebut bekas.

Sementara itu, Moko mengaku untuk mesin pompa lain yang ada di SPBU-nya tidak ditemukan alat PCB.

"Terus terang saya juga kaget karena saya sendiri beli mesin itu bekas dan dua mesin pompa saya beli. Tapi mesin satunya tidak ada temuan alat PCB," kata dia.

Moko mengungkapkan, mesin pompa tersebut dibeli dari pamannya di kawasan Bogor. Mesin tersebut saat ini sudah disegel Kemendagri untuk ditindaklanjuti.

"Mesin pompa itu juga sudah lama tidak beropeasi sekitar tiga mingguan lah. Saya tidak sadar asal beli dan tidak dicek dulu bagaimana kondisi mesinnya," ujar dia.

Reporter: Panji PrayitnoSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 SPBU Ini Ketahuan Oplos Pertalite Pakai Pewarna Menyerupai Pertamax, Omzetnya Capai Rp2 M
4 SPBU Ini Ketahuan Oplos Pertalite Pakai Pewarna Menyerupai Pertamax, Omzetnya Capai Rp2 M

Penyidik juga menyita bahan pewarna yang digunakan pelaku untuk mengubah warna Pertalite menjadi warna Pertamax.

Baca Selengkapnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Dirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya

Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.

Baca Selengkapnya
Viral BBM Dicampur dan Tak Sesuai Takaran, Kini Pertamina Bakal Rajin Sidak SPBU Nakal
Viral BBM Dicampur dan Tak Sesuai Takaran, Kini Pertamina Bakal Rajin Sidak SPBU Nakal

Mulai sekarang, Pertamina akan rajin sidak SPBU demi lindungi konsumen.

Baca Selengkapnya
Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka
Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka

Pertalite Bercampur Air di Bekasi Ternyata akibat Tindak Kejahatan, Tiga Orang Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya
Pertamina Patra Niaga Dukung Penindakan SPBU Nakal
Pertamina Patra Niaga Dukung Penindakan SPBU Nakal

Dalam memastikan quantity and quality produk, Irto mengatakan pengecekan selalu dilakukan berkala mulai dari Terminal BBM hingga SPBU.

Baca Selengkapnya
Kronologi Pencampuran Pertalite dengan Air Sebelum Dikirim ke SPBU Bekasi
Kronologi Pencampuran Pertalite dengan Air Sebelum Dikirim ke SPBU Bekasi

Setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter, pelaku menerima uang sebesar Rp14 juta.

Baca Selengkapnya
Jual BBM Oplosan, Polisi Ciduk 5 Tersangka Pengelola SPBU di Tangerang dan Depok
Jual BBM Oplosan, Polisi Ciduk 5 Tersangka Pengelola SPBU di Tangerang dan Depok

Menetapkan sebanyak lima orang tersangka dalam kasus BBM oplosan

Baca Selengkapnya
Bawaslu Sumsel Temukan Pemilih Mencoblos Lebih dari 1 Kali Terjadi di 4 TPS
Bawaslu Sumsel Temukan Pemilih Mencoblos Lebih dari 1 Kali Terjadi di 4 TPS

Andika meminta Bawaslu dan Gakkumdu Sumsel segera mengambil langkah cepat.

Baca Selengkapnya
Terbukti Lakukan Kecurangan, SPBU di Yogyakarta Dapat Sanksi dari Pertamina Patra Niaga
Terbukti Lakukan Kecurangan, SPBU di Yogyakarta Dapat Sanksi dari Pertamina Patra Niaga

Pertamina Patra Niaga tidak dapat mentolerir SPBU - SPBU yang melanggar ketentuan dan melakukan kecurangan dalam pelayanan kepada konsumen.

Baca Selengkapnya
Mendag Temukan 11 SPBE Ketahuan Pengurangan Volume LPG 3Kg, Potensi Kerugian Rp18,7 Miliar Pertahun
Mendag Temukan 11 SPBE Ketahuan Pengurangan Volume LPG 3Kg, Potensi Kerugian Rp18,7 Miliar Pertahun

Gas Elpiji 3kg yang tidak sesuai sudah dilakukan pengamanan berupa penyegelan untuk sementara tidak diedarkan kepada masyarakat.

Baca Selengkapnya
Polisi Wanti-Wanti Pengusaha SPBU Jangan Curang!
Polisi Wanti-Wanti Pengusaha SPBU Jangan Curang!

Kecurangan pengukuran SPBU dapat mengganggu jalannya persiapan mudik Lebaran

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Tiga Tersangka Kasus BBM Pertalite Campur Air di SPBU Bekasi Tertunduk Lesu saat Diamankan Polisi
FOTO: Wajah Tiga Tersangka Kasus BBM Pertalite Campur Air di SPBU Bekasi Tertunduk Lesu saat Diamankan Polisi

Pelaku mengaku menerima uang sebesar Rp14 juta setelah menurunkan Pertalite sebanyak 1.800 liter.

Baca Selengkapnya