Modus Malaysia untuk caplok wilayah Indonesia
Merdeka.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan, pemberian identitas terhadap warga negara Indonesia oleh Malaysia jangan dianggap remeh. menurutnya, ini adalah modus negara jiran tersebut untuk mencaplok wilayah Indonesia.
"Tanahnya punya Indonesia, tapi penduduknya orang Indonesia yang pindah jadi penduduk Malaysia. Lamban laun Malaysia akan mengklaim desa perbatasan itu sebagai wilayah negaranya," papar Marwan melalui akun Twitter pribadinya, Senin (17/11).
Mantan anggota DPR RI dari PKB ini menjelaskan, dari informasi yang diperolehnya, ada tiga desa, Sumantipal, Sinapad, dan Kinokod yang berada di Kecamatan Lumbis Ongong, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara yang diklaim Malaysia sebagai wilayahnya. Warga di ketiga desa tersebut memiliki dua identitas.
-
Siapa saja penduduk Pulau Masakambing? Mengutip Instagram @jantungnusantara, penduduk pulau ini merupakan suku Bugis dan suku Madura.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Siapa penduduk Kampung Melikan? Mayoritas warganya merupakan petani pisang dan penyadap getah pinus.
-
Bagaimana Politik Identitas digunakan? Dalam masyarakat, politik identitas digunakan sebagai sarana untuk memperjuangkan hak-hak yang seringkali tidak terpenuhi, seperti hak-hak politik, ekonomi, dan kebudayaan.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Tanjung Morawa? Peristiwa ini melibatkan kaum Pribumi yang tidak terima dengan perpindahan hak-hak tanah. Mereka melakukan perlawanan dengan aparat kepolisian saat itu.
-
Bagaimana cara warga Desa Manduro menunjukkan keturunan Majapahit? Gapura Balai Desanya dibuat menyerupai gapura Kerajaan Majapahit. Di kedua gapura tersebut ada lambang bintang yang dikenal dengan nama “Surya Majapahit“.
"Info yang saya terima, warga setempat mempunyai dua identitas, yakni Indonesia dan Malaysia. Menyedihkan."
Marwan menambahkan, dengan kondisi perbatasan di daratan yang sebagian besar wilayahnya merupakan pegunungan, berbukit dengan akses relatif tertutup, menjadi masalah pemerintah dalam melakukan pengawasan. Akibat kendala tersebut, ditambah dengan tingkat kesejahteraan masyarakat di perbatasan yang tertinggal menjadi salah satu penyebab eksodus WNI ke Malaysia.
"Sedangkan negara tetangga seperti Malaysia, sudah membuka akses infrastruktur yang relatif baik."
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya masih mendalami kasus ini dengan mendalami terkait kemungkinan adanya korban lain
Baca SelengkapnyaBawaslu pastikan WNI yang tinggal tepat berada di tapal batas negara Indonesia dan Malaysia, tetap memiliki hak untuk memilih
Baca SelengkapnyaWarga susah mendapatkan barang produksi dalam negeri di pulau ini.
Baca SelengkapnyaMalaysia melarang warga Israel memasuki wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPerbedaan kondisi jalan di wilayah Indonesia dan Malaysia di area perbatasan itu pun mencuri perhatian warganet.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku menyelundupkan 12 paspor itu atas perintah seorang WN Malaysia lainnya dengan upah Rp3 juta.
Baca SelengkapnyaSelama dalam pelariannya itu, buronan ini menggunakan identitas sebagai warga Aceh berupa Kartu Tanda Pengenal (KTP) palsu.
Baca SelengkapnyaBegini penampakan gerbang perbatasan Indonesia-Malaysia via desa terakhir di Sambas. Simak ulasannya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSebelum kabur ke Indonesia, Thongduang sempat sembunyi di India
Baca SelengkapnyaAdapun capaian lainnya adalah keberhasilan mobilisasi patroli bersama antara instansi kedua negara melalui mekanisme coordinated patrol yang dilakukan bersama.
Baca Selengkapnya