Modus paedofil di Indonesia, bikin villa, ajar bahasa Inggris
Merdeka.com - Bisnis paedofilia menggiurkan nomor dua setelah narkoba. Para bule berlagak wisatawan memanfaatkan anak-anak di daerah terpencil untuk mendulang rupiah.
Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengungkapkan ada beberapa modus dilakukan oleh pelaku. Warga pribumi mudah tertipu karena jaringan itu berkedok kegiatan sosial.
"Mereka (pelaku) bikin villa di desa, seolah-olah malaikat penolong secara ekonomi padahal agenda berbeda dengan yang dipikirkan masyarakat," katanya kepada merdeka.com, Rabu (17/9).
-
Apa tujuan utama pembangunan villa artis? Sebetulnya dari awal itu bentuk investasi, cuma memang kebetulan kita senang ke Bali, sesekali bisa kita buat tempat tinggal. Tapi tujuan utama kita untuk komersil, karena secara pribadi saya melihat potensinya besar.
-
Siapa yang mendirikan vila tersebut? Kemungkinan besar salah satu bangunan di kompleks ini memiliki beberapa tingkat.
-
Kenapa Lesti dan Rizky Billar membangun villa? Ternyata, mereka sedang membangun impian mereka untuk memiliki hunian masa depan.
-
Siapa yang mengelola Villa Doa Yatim Sejahtera? Villa Doa Yatim Sejahtera merupakan panti asuhan yang merawat dan mendidik anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar. Villa Doa Yatim Sejahtera memenuhi kebutuhan anak-anak yang dirawat mulai dari makanan hingga sekolah.(Foto: Google Maps Dugel John)
-
Mengapa vila romawi itu dibangun? 'Ini semacam vila mewah yang memiliki pemandangan 360 derajat di teluk Naples yang punya tujuan strategis militer,' kata Simona Formola, kepala arkeolog di Warisan Seni Naples kepada CNN dalam wawancara.
-
Bagaimana desain villa artis dibuat? Kalau untuk itu saya sudah mempercayakan ke arsitek teman saya, dia ngerti. Secara general sih kita penginnya sesuatu yang modern. Target pasar kita bule, jadi kita menyesuaikan kebutuhan orang bule,'
Untuk merebut hati penduduk, kata Arist, para pelaku berpura-pura mengajarkan bahasa Inggris kepada warga. Selain itu, mereka juga mengajarkan cara berselancar.
"Anak-anak berenang, berselancar, diambil foto, diunduh dibeberapa media lalu dijual," ujar Arist.
Cara ini mudah karena masing-masing jaringan sudah memiliki anggota di beberapa belahan dunia. Untuk kisaran harga foto, Arist mengaku tidak tahu secara detail. Namun dia mendorong agar sindikat ini dibongkar.
"Harus ada regulasi kuat, kemudian berpihak pada korban dan pemerintah punya program signifikan," tuturnya.
Dia mencontohkan kasus William James Vahey, paedofil yang sempat mengajar di JIS. Meski bunuh diri, namun FBI tetap mengajukan kasusnya ke pengadilan karena ada 90 anak diduga jadi korbannya.
"Walaupun bunuh diri, FBI mengajukan ke pengadilan agar dihukum berat," tandasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga desa di negara ini terkenal ldi media sosial karena ajarkan anak-anak jadi pencuri.
Baca SelengkapnyaKurikulumnya meliputi pencopetan, penjambretan di tempat ramai, menghindari polisi, dan menahan pukulan.
Baca Selengkapnya"Mereka punya tujuan untuk mencari pekerjaan di negara tujuan," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi
Baca SelengkapnyaKebahagiaan bagi Iman Surahman bukan saat dirinya memiliki banyak uang, tetapi saat bisa melihat senyum keceriaan di wajah anak-anak telantar
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaSekte sesat ini sudah beroperasi sejak lama dan kerap menjadi topik perbincangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaKedua tersangka membuka dan mengelola tempat pengajian yang kini sudah dipasang garis polisi itu sejak sekitar tiga tahun yang lalu.
Baca SelengkapnyaTak hanya desain luar yang persis kapal, di dalamnya dilengkapi kemudi dan jangkar.
Baca SelengkapnyaPara pelaku berupaya mengirimkan para PMI secara ilegal, khususnya cacat administrasi seperti menggunakan visa yang tidak sesuai.
Baca SelengkapnyaBayi-bayi malang itu dijual ke warga Indonesia yang bermukim di Jawa dan Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan fakta baru dari terduga pelaku penyanderaan bocah perempuan yang terjadi di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan.
Baca Selengkapnya