Modus penyerangan tokoh agama seragam, diduga kuat hasil skenario
Merdeka.com - Mantan napi kasus terorisme Abu Tholut alias Musthofa melihat kejadian penyerangan terhadap para tokoh agama belakangan ini didesain pihak tertentu. Ini sangat jelas karena modus dan sasaran yang dituju sama.
"Tetapi, kalau melihat gejalanya, kok kayaknya itu bukan suatu kebetulan. Kan modusnya sangat mirip," ujar Abu Tholut di Kantor Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Kamis (1/3).
Modus yang dimaksud, pertama faktor kegilaan yang tiba-tiba dimunculkan saat pelaku tertangkap. Kedua, pelaku selalu menggunakan senjata tajam. Ketiga, sasarannya selalu tokoh agama.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Bagaimana cara pelaku melancarkan aksinya? Untuk memuluskan aksinya, NUG, HS, dan DK melakukan panggilan darurat ke Mako Damkar Induk Sleman.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
"Teror di sana begitu, di sini begitu."
Dengan gambaran itu, diduga kuat ada unsur kesengajaan dan skenario. Melihat polanya, dia menduga teror terhadap para ulama telah mengarah pada by desain.
"Bagi saya, kasus-kasus orang gila yang meneror tokoh agama dan gereja harus diusut oleh aparat kepolisian. Harus diungkap cepat pelakunya, motivasinya," kata eks Ketua Mantiqi III Jamaah Islamiyah (JI) kawasan Aceh dan Sumatera Utara ini.
Abu Tholut alias Musthofa ©2018 Merdeka.com
Jika pelaku terbukti melakukan tindak pidana, dia secara tegas meminta polisi memproses secara hukum. Sebab, kalau tindakan polisi lamban, tidak menutup kemungkinan muncul ketidakpercayaan masyarakat pada aparat penegak hukum. Dia khawatir masyarakat mengambil tindakan sendiri.
"Bisa lebih sadis dampaknya," ucapnya.
Untuk diketahui sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mencatat, penyerangan terhadap pemuka agama sudah terjadi 21 kali. Penyerangan itu terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia dari kurun waktu Desember 2017 hingga Februari 2018.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Penghuni Indekos di Tangsel Ngaku Diintimidasi saat Beribadah, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaMencegah kejahatan serupa terulang, polisi menggencarkan patroli.
Baca SelengkapnyaPolisi menetapkan 4 orang tersangka dalam dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan itu.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaKelima pelaku berinisial RS (23), BFH (18), AM (17), OYB (21) dan AH (25)
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya