Modus Selidiki Kasus Prostitusi Online, Kawanan Polisi Gadungan Jebak & Peras PSK
Merdeka.com - Berselancar di media sosial menjadi kebiasaan AS setiap malam. AS duduk di sofa empuk sambil menghisap rokok membuka aplikasi Michat.
Kedua bola matanya terus menatap layar ponsel. Tangan tak pernah berhenti mencari target. Wanita-wanita yang membuka layanan kencan singkat Michat disisir satu per satu.
AS akhirnya mendapat calon korban. Dia adalah pekerja seks komersial yang biasa membuka layanan lewat media sosial. AS minta ditemani. Sang korban tak masalah asal harganya cocok.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang disekap dan diperkosa? Penyidik Satreskrim Polres Lampung Utara, Lampung, segera merampungkan berkas enam tersangka penyekapan dan perkosaan siswi SMP inisial NA (15).
-
Siapa yang terlibat? Konflik pribadi adalah konflik yang melibatkan satu individu dengan individu lainnya.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
Singkat cerita, mereka sepakat untuk bertemu di salah satu hotel kawasan Kemang pada 3 Maret 2021 sekira pukul 23.00 WIB. AS tak menyia-nyiskan kesempatan itu.
Rencana jahat menguras harta korban telah disiapkan dari rumah. Saat bertemu korban, AS berpenampilan layaknya seolah perwira polisi. Lengkap dengan seragam dinas polisi dengan pangkat melati satu di pundak.
AS juga membawa kartu tanda anggota (KTA) palsu berlogo Polda Metro Jaya. Begitulah Gaya AS ketika ingin menipu wanita panggilan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, AS adalah polisi gadungan. Kerjanya hanya menipu wanita panggilan atau yang membuka layanan open BO di aplikasi Michat.
Yusri menyampaikan, AS tidak bekerja sendirian. Dia ditemani dua rekannya yakni KS dan ST yang seolah-olah berakting sebagai anak buah atau bawahan dari AS.
"Polisi gandungan kerjanya melakukan pemerasan. Sasarannya adalah para wanita dan juga germo di media sosial Michat," kata dia di Polda Metro Jaya, Rabu (17/3).
Yusri menerangkan, AS menjebak pekerja seks komersial yang ada di aplikasi Michat. Yusri mengatakan modus AS adalah seorang perwira yang sedang melakukan penyelidikan kasus prostitusi online.
"Kalau sudah sampai di kamar hotel, datang ke sana kemudian nangkap baik germo atau wanita. Nanti dibawa untuk diperas," ucap dia.
Yusri menyebut, ada dua orang wanita yang masuk ke dalam perangkap AS dan kawan-kawan. Namun, kedua korban tidak memiliki uang. Sehingga AS merampas ponsel dan barang-barang berharga lainnya.
"Mengaku baru kali ini. Tapi selama dua kali itu pelaku tidak pernah mendapatkan uang hanya ponsel dan barang-barang berharga. Ini masih kami dalami," ujar dia.
Kepada polisi, AS mengaku sebagai seorang pengangguran. Seragam polisi yang dimiliki dibeli dari sebuah toko pakaian di kawasan Senen Jakarta Pusat. Sementara, kartu tanda anggota dibikin sendiri di sebuah usaha percetakan.
"Pakaiannya beli di Senen. Kemudian kartu anggota dibuat secara online melalui digital printing. Indentitas yang ditertera di KTA palsu benar namanya dia," ucap dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga perempuan ditangkap karena terlibat prostitusi online di Kota Banda Aceh. Mereka diringkus polisi yang menyamar sebagai pria hidung belang.
Baca SelengkapnyaKedua wanita tersebut masing-masing berinisial AA (19) dan GA (23).
Baca SelengkapnyaPara pelaku menjalani praktik prostitusi melalui aplikasi MiChat.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka pria diamankan Tim masing-masing berinisial R, G dan E.
Baca SelengkapnyaDL berperan sebagai mucikari/mami dibantu RA sebagai operator menyediakan dua wanita UYN dan AF dengan tarif Rp500ribu sekali kencan.
Baca SelengkapnyaMereka mampu menggaet pelaku melalui aplikasi dating Tinder, Bumble, Okcupid, Tantan dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal dari korban yang mendapatkan informasi penyedia layanan seksual dari aplikasi Telegram.
Baca SelengkapnyaDelapan wanita pekerja seks komersial dan satu orang pria diamankan.
Baca SelengkapnyaPelaku ditangkap polisi usai melakukan penggerebekan di salah satu hotel di Kota Batu.
Baca SelengkapnyaUntuk proses penjualan konten video pornografi, dipasang harga sebesar Rp150 ribu sampai Rp300 ribu.
Baca SelengkapnyaWira mengatakan, sejauh ini admin mendapatkan nomor secara random.
Baca SelengkapnyaDua orang tersangka baru inisial AA yang berperan melakukan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Baca Selengkapnya